TUGAS KELOMPOK
PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN
KEDELAI
KELOMPOK
5:
1.
SITI NURJANAH (101710101003)
2.
ANIS SUHARIATI (101710101011)
3.
FIDA MASLIKHAH (101710101064)
4.
KISWATUL MAULIDIAH (101710101091)
5.
ALFIANA (101710101097)
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
TAHUN
2011
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kedelai (kadang-kadang
ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman
polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap,
tahu,
dan tempe.
Di Indonesia masih terdapat anggapan di masyarakat bahkan di kalangan
intelektual yang menyatakan, nilai gizi tahu dan tempe tersebut rendah. Padahal
kacang kedelai mengandung 8 asam amino yang penting dan diperlukan oleh tubuh.
Kacang kedelai terkenal dengan nilai gizinya yang kaya. Menurut USDA (lembaga
gizi di Amerika), kedelai mentah mengandung gizi lengkap, antara lain,
protein, lemak , Vitamin larut lemak: A,
K; Vitamin larut air: B6, C; Mineral makro: Kalsium, magnesium, fosfor, kalium;
Mineral mikro: Zat besi, seng.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
sejarah kacang kedelai.
2. Mengetahui
klasifikasi dan karakteristik kacang kedelai.
3. Mengetahui
kandungan dan nilai gizi pada kacang kedelai
4. Mengetahui
manfaat dari kacang kedelai
5. Produk
olahan kacang kedelai
BAB 2. METODOLOGI
Dalam mengerjakan tugas kelompok kami mendapatkan
referensi dari buku dan media internet yang dapat menunjang tugas kelompok
kami.
BAB
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Kacang Kedelai
Dari
‘Kacang Sang Kaisar’ sampai sebutan ‘Tuna dari Pegunungan’
Pada
2853 SM di China, Kaisar Sheng-Nung yang merupakan “Bapak Pertanian”
mengajarkan rakyatnya bagaimana mengolah biji-bijian sebagai makanan untuk
menghindari membunuh binatang. Beliau lalu menyatakan ‘lima tanaman suci’ yaitu
kedelai, beras, gandum, barley dan millet, sebagai makanan dan obat Cina.
Semenjak saat itu praktek konsumsi kedelai mulai menyebar ke seluruh dunia.
Dibudidayakan menjadi tanaman pangan pada abad 17 – 11 SM di bagian timur Cina
dan sekitar abad pertama Age of Discovery (abad 15 – 16 M) mulai diperkenalkan
ke beberapa negara seperti Jepang, Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand,
Malaysia, Myanmar, Nepal dan India yang disebabkan oleh pembentukan rute
perdagangan laut dan darat.
Di
Jepang, para pendeta Budha mengambil alih kekuasaan pada abad ke-7. Mereka
meyakini bahwa diet makanan nabati baik untuk jiwa. Kedelai dipilih karena
mampu mengambil berbagai bentuk, tekstur dan menyerap banyak rasa. Para koki
pun menjadi sangat kreatif dalam menciptakan masakan serta mengembangkan
ratusan resep yang masih dipersiapkan di Jepang sampai hari ini. Ratusan tahun
kemudian, karena popularitasnya meningkat sampai ke kalangan petinggi ditambah
kandungan proteinnya yang menakjubkan, kedelai pun dinamakan Yama-no-maguro
atau ‘tuna of the mountains” (Tuna dari Pegunungan).
Orang
Cina merupakan pengguna kacang kedelai sebagai makanan yang pertama. Pada
sekitar tahun 1100 BC, kacang kedelai telah ditanam di bagian selatan tengah
Cina dan dalam waktu singkat menjadi makanan pokok diet Cina. Kacang kedelai
telah diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 100 AD dan meluas ke seluruh
negara-negara asia secara pesat. Kacang kedelai dikenal di Eropa sekitar tahun
1500 AD. Pada awal abad ke-18, kacang kedelai telah ditanam secara komersial di
Amerika Serikat.
Pada
tahun 1970, tahu menjadi terkenal sebagai makanan alternatif dari daging yang
"ramah lingkungan”. Orang-orang yang memperhatikan tentang kelaparan di
seluruh dunia serta pemeliharaan sumber-sumber alam menganggap tahu sebagai
pilihan makanan yang lebih murah dan sumber protein yang lebih efisien
dibandingkan produk hewani. Hari ini, banyak orang telah beralih ke tahu dan
produk yang berkaitan dengan tahu (termasuk minuman kacang kedelai), bukan
untuk melindungi lingkungan, tetapi untuk kesehatan diri sendiri. Produk yang
berkaitan dengan kacang kedelai merupakan makanan tambahan yang terjangkau.
Kedelai juga pertama tiba di Amerika tahun 1800-an,
awalnya hanya sebagai pemberat di atas laut. Sekitar tahun 1879 beberapa petani
mulai menanamnya sebagai makanan ternak. Barulah sekitar 1904 seorang kimiawan
terkenal Amerika, GW Carver menemukan sumber protein dan minyak yang berharga
dalam kedelai. Namun salah satu kontribusinya yang paling berharga adalah
mengenai kandungan Nitrogen kedelai yang tinggi dapat mengganti kekurangan nitrogen
dalam tanah yang sering abis akibat tanaman kapas.
Tahun
1930 Amerika mengalami ‘Dust Bowl Days’
dimana terjadi depresi besar akibat badai debu yang menciptakan kekeringan juga
menyerang tanah sehingga tanaman apapun tak dapat tumbuh. Seorang petani secara
putus asa menanam kedelai dan ternyata hasilnya sebaliknya. Bukan hanya ia
dapat tumbuh di tanah yang tidak subur tapi kandungan nitrogen dalam akarnya
justru dapat mengisi kekeringan tanah. Sekarang, negara Amerika Serikat menjadi
pemegang 55% produksi kedelai dunia dengan lebih dari sepertiganya diekspor.
Publikasi
‘Herbarium Amboinense’ terbitan 1673 pertama kali mengungkap sejarah
perkembangan kedelai di Indonesia. Naskah yang ditulis oleh Rumphius itu
menyebutkan bahwa kedelai ditanam di Amboina (sekarang bernama Ambon).
Penyebarannya semakin luas setelah Jung-hun melakukan budi daya pada tahun 1853
di kawasan Gunung Gamping, Jawa Tengah. Selanjutnya pada 1855 berkembang di
daerah Bandung.
Istilah
‘tahu’ muncul beberapa waktu setelah penyebarannya di Cina. Seorang professor
pengajar sejarah Asia tenggara di Paris yang juga penulis Nusa Jawa : Silang
Budaya, Danys Lombard menyebutkan bahwa istilah ‘tahu’ muncul dalam daftar
hidangan di pesta makan pada pertulisan Jawa Kuno dari Jawa Timur berangka 902
Masehi (824 saka). Sedangkan istilah ‘tempe’ berasal dari kata nusantara tape,
yang mengandung arti fermentasi.
Kedelai
dikenal dengan berbagai nama: sojaboom, soja, soja bohne, soybean, kedele,
kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak mejong, kaceng bulu, kacang
jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui,
sarupapa tiak, dole, kadule, puwe mon, kacang kuning (aceh) dan gadelei.
Berbagai nama ini menunjukkan bahwa kedelai telah lama dikenal di Indonesia. . Kedelai yang
dibudidayakan sebenarnya terdiri dari dua spesies: Glycine max (disebut kedelai
putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine
soja (kedelai hitam, berbiji hitam). Glycine max merupakan tanaman asli daerah
Asia subtropik seperti RRC dan Jepang selatan, sementara Glycine soja merupakan
tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara. Tanaman ini telah menyebar ke
Jepang, Korea, Asia Tenggara dan Indonesia.
Beberapa
kultivar kedelai putih budidaya di Indonesia, di antaranya adalah ‘Ringgit’,
‘Orba’, ‘Lokon’, ‘Darros’, dan ‘Wilis’. “Edamame” adalah sejenis kedelai
berbiji besar berwarna hijau yang belum lama dikenal di Indonesia dan berasal
dari Jepang.Edamame kaya isoflavon dan serat yang dapat menurunkan produksi
kolesterol dan mencegahnya menempel pada dinding-dinding arteri. Setiap saji
1/2 cup mengandung 800 mg pottasium dan 400 mcg folic acid. Menurut para
peneliti Harvard, menambah nutrien pelindung jantung ini dapat menurunkan
resiko serangan jantung sampai 45% atau lebih. Mengkonsumsi kedelai setiap
harinya akan sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Sejarah
Penyebaran Kedelai, Kedelai (Glycine max (L.) Merril) diduga berasal dari Cina
bagian utara, Mancuria, dan Korea. Tanaman ini kemudian menyebar ke
negara-negara lain di sekitarnya, antara lain Jepang, Taiwan, Cina bagian
selatan, Thailand, India bagian utara, dan Indonesia. Amerika mengenal kedelai
pada tahun 1802, kemudian mengembangkannya secara besar-besaran hingga berhasil
menduduki peringkat pertama sebagai produsen kedelai.
3.2 Karakteristik Kacang Kedelai
Kacang
kedelai adalah salah satu
tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan Timur Jauh seperti kecap, tahu dan tempe. Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak
dua spesies: Glycine max
(disebut kedelai putih, yang
bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam). G. max
merupakan tanaman asli daerah Asia
subtropik seperti Tiongkok dan Jepang selatan, sementara G.
soja merupakan tanaman asli Asia
tropis di Asia Tenggara.
Berikut ini adalah klasifikasi ilmiah dari kedelai:
Kerajaan : plantae
Filum : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : fabales
Suku : fabaceae
Subsuku : fabiodeae
Marga : glycine
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat
meskipun kedelai praktis baru
dibudidayakan masyarakat di luar Asia
setelah 1910. Di Indonesia, kedelai
menjadi sumber gizi protein
nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhn kedelai.
Beberapa jenis kedelai
yang ada adalah:
1.
Kedelai Hitam, Biji-bijian dengan nama
latin Glycine max (L) Merrit ini adalah komoditas pertanian unggul yang
memiliki banyak manfaat yang berguna. Kecap, tempe, tahu, susu dan lain-lain
adalah beberapa contoh produk olahan dari kedelai hitam. Kedelai Hitam berasal
dari tanaman liar di Cina Utara. Sejalan dengan semakin berkembangnya
perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan Kedelai
Hitam juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan, yaitu Jepang,
Korea, Indonesia, India, Australia, dan Amerika. Di Indonesia sendiri, Kedelai
Hitam diperkirakan menyebar pada zaman Dinasti Zhou (sekitar 664 SM) sejalan
dengan penyebaran agama Buddha dan perdagangan para biksu vegetarian serta
barter antara pedagang china dengan pribumi Jawa. Pada abad ke -12 atau 13
tanaman Kedelai Hitam ditemukan di wilayah Jawa Timur tepatnya Banyuwangi.
Bukti nyata keberadaan Kedelai Hitam di daerah Jawa Timur adalah dengan banyak
berdirinya pabrik-pabrik kecap di wilayah Tuban. Kedelai Hitam mempunyai rasa
yang lebih gurih karena asam glutamate pada Kedelai Hitam lebih tinggi daripada
kedelai kuning. Disamping itu, Kedelai Hitam mempunyai daya tahan yang lebih
tinggi terhadap kekeringan dibandingkan dengan kedelai kuning.
2. Kedelai hijau, Edamame adalah Kacang Kedelai Hijau yang berasal dari Jepang.
3. Kedelai kuning, contoh dari kedelai kuning
adalah kedelai impor dari Amerika yang bermerk BW dan Bola yang biasanya
digunakan untuk pembuatan tahu dan tempe. Selain tu juga terdapat kedelai local
yaitu kedelai Galunggung yang biasanya juga dimanfaatkan dalam pembuatan tahu.
Terdapat juga jenis kedelai cambah yang biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan
kecambah kedelai untuk sayuran.
3.3 Kandungan dan Zat Gizi dalam Kacang Kedelai
Kacang
kedelai mengandung sekitar 9% air, 40 gr/100 gr protein, 18 gr/100 gr lemak,
3,5 gr/100 gr serat, 7 gr/100 gr gula dan sekitar 18% zat lainnya. Minyak kedelai banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh (86%) terdiri dari asam linoleat sekitar 52%,
asam oleat sekitar 30%, asam linoleat sekitar 2% dan asam jenuh hanya sekitar
14% yaitu 10% asam palmitat, 2% asam stearat dan 2% asam arachidat.
Dibandingkan dengan kacang tanah dan kacang hijau maka kacang kedelai
mengandung asam amino essensial yang lebih lengkap (Syarief dan Irawati, 1988).
Sebagai
bahan makanan, kedelai lebih baik dibanding dengan kacang tanah. Kandungan
lemak kedelai tidak begitu tinggi (16-20%), tetapi kedelai mengandung asam-asam
lemak tidak jenuh yang dapar mencegah timbulnya
arterio sclerosis (pengerasan
pembuluh-pembuluh nadi) (Kansius, 1989).
Jumlah dan jenis zat gizi yang dikandung kacang kedelai dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel
1. Komposisi Zat Gizi dalam 100 gram Kacang Kedelai
Zat Gizi
|
Jumlah
|
Kalori
|
331 kal
|
Protein
|
34,9 gr
|
Lemak
|
18,1 gr
|
Karbohidrat
|
34,8 gr
|
Kalsium
|
227 mg
|
Fosfor
|
583 mg
|
Besi
|
8 mg
|
Vitamin A
|
110 SI
|
Vitamin B1
|
1,07 mg
|
Vitamin C
|
0 mg
|
Air
|
7,5 mg
|
Sumber
: Departemen Kesehatan R.I. (1992)
Menurut
Soemaatmadja (1978), untuk meningkatkan jumlah protein yang terekstrak dalam
air antara lain : dengan memperbaiki cara penggilingan kacang kedelai, penggunaan bahan yang cocok untuk
melarutkan protein semaksimal mungkin dan penyimpanan kacang kedelai agar
tidak terjadi reaksi yang menyebabkan
protein kurang larut dalam air. Penyimpanan kacang kedelai di tempat lembab dan suhu tidak teratur dapat
menyebabkan kacang berbintik-bintik
kuning coklat (yang mungkin
disebabkan reaksi browning) yang
menyebabkan kelarutan protein kedelai di
dalam air menurun. Hal ini sangat penting terutama bila kacang kedelai dipergunakan untuk pembuatan
susu kedelai. Telah dilaporkan bahwa pada pengolahan kedelai perlakuan fisik,
kimia serta fraksinasi berpengaruh
terhadap mutu gizi, komposisi kimia dan sifat
fungsional produk yang dihasilkan. Kandungan protein hasil olahan biji
kedelai antara lain dipengaruhi oleh banyaknya proetin kedelai yang dapat
diekstrak selama pengolahan dipengaruhi
oleh sifat fisik dan kimia kedelai itu sendiri
(Wang and Calvin, 1989).
Kedelai
bernilai gizi tinggi, dengan kadar protein sekitar 40%. Kandungan asam amino penting yang terdapat dalam
kedelai yaitu : 1) Isoleucine, 2) Leusin,
3) Lisin, 4) Methionine, 5) Phenylalanine, 6) Threonin, 7) Tryptophane,
8) Valine yang rata-rata tinggi, kecuali
Methionine dan Phenylalanine. Di
samping itu kedelai mengandung kalsium,
fosfor, besi, vitamin A dan B yang berguna bagi
pertumbuhan manusia (Suprapto, 1993).
Kedelai
mengandung sekitar 18-20% lemak dan 85% dari jumlah tersebut terdiri dari asam lemak tidak jenuh yang
bebas kolestrol. Disamping itu, di dalam
lemak kedelai terkandung beberapa posfolipida penting yaitu lesitin,
sepalin dan lipositol (Koswara, 1992).
Kedelai
mengandung karbohidrat sekitar 35%. Dari kandungan tersebut, berarti hanya 12-14% saja yang dapat yang
digunakan tubuh secara biologis.
Karbohidrat pada kedelai terdiri
atas golongan oligosakarida dan golongan
polisarida. Golongan
oligosakarida terdiri dari sukrosa, stakiosa dan raffinosa yang larut dalam air. Sedangkan golongan polisakarida terdiri
dari arabinogalaktan dan bahan-bahan
selulosa yang tidak larut dalam air dan alkohol
(Koswara, 1992).
Selain
mengandung protein yang tinggi kedelai mempunyai potensi yang baik sebagai
sumber mineral. Kedelai banyak mengandung kalsium dan fosfor, sedangkan zat besi terdapat dalam jumlah
sedikit yaitu magnesium, boron,
berillium dan seng (Soemaatmadja, 1978).
Secara
umum kedelai merupakan sumber vitamin B, karena kandungan vitamin B1, B2, nisin, piridoksin dan
golongan vitamin B lainnya banyak terdapat
di dalamnya. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah yang cukup
banyak ialah vitamin E dan K. Sedangkan
vitamin A dan D terkandung dalam jumlah
yang sedikit. Dalam kedelai muda terdapat vitamin C dengan kadar yang
sangat rendah (Koswara, 1992).
Disamping
mengandung senyawa yang berguna, ternyata pada kedelai terdapat juga senyawa anti gizi dan senyawa
penyebab off flavor (penyimpangan cita
rasa dan aroma pada produk olahan kedelai). Di antara senyawa anti gizi yang sangat mempengaruhi mutu olahan kedelai ialah
antitripsin, hemaglutinin, asam fitat,
oligosakarida penyebab flatulensi (timbulnya gas dalam perut sehingga
perut kembung). Sedangkan senyawa off flavor pada kedelai ialah glukosida,
saponin, estrogen dan senyawa penyebab
alergi. Dalam pengolahan, senyawa-senyawa
tersebut harus dihilangkan atau
diinaktifkan, sehingga akan dihasilkan produk olahan kedelai dengan mutu terbaik dan aman
untuk dikonsumsi manusia (Koswara, 1992).
3.4 Manfaat Kacang Kedelai
Adapun beberapa manfaat dari kacang
kedelai antara lain sebagai berikut :
1.
Sumber
protein nabati yang terbaik
Kacang kedelai adalah satu-satunya tumbuhan yang memiliki protein sangat
tinggi karena memiliki kadar protein 11
kali lebih banyak dari susu, 2 kali lebih banyak dari daging dan ikan, 1½ kali
lebih banyak dari keju, dan yang paling penting adalah mengandung lecithin (Tarigan, 2010).
2.
Antioksidan
Kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflavon, di mana
bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Senyawa ini bertanggung jawab untuk
memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh polusi, sinar
matahari dan proses tubuh yang normal.
3. Mengurangi resiko penyakit jantung
Protein dan isoflavon hadir dalam kedelai, membantu dalam mengurangi
kolesterol LDL (kolesterol “jahat”) serta penurunan kemungkinan pembekuan
darah. Hal ini pada gilirannya, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Penelitian menunjukkan, konsumsi susu yang mengandung 25 gram protein kedelai
selama sembilan minggu mengakibatkan penurunan 5% kolesterol LDL rata-rata.
4.
Membalikkan efek endometriosis
Kedelai membantu dalam menunda aksi estrogen alami tubuh, yang bertanggung
jawab untuk mengurangi atau mencegah rasa sakit selama periode menstruasi
(perdarahan berat) dan gejala lainnya pada wanita (Anonim, 2007).
5. Mencegah osteoporosis
Protein kedelai membantu dalam penyerapan yang lebih baik kalsium dalam
tulang. Isoflavon yang ada pada kedelai berfungsi untuk memperlambat kehilangan
tulang dan menghambat kerusakan tulang yang pada gilirannya mencegah
osteoporosis (Tarigan, 2010).
6. Mengatasi gejala
menopause
Kandungan isoflavon pada kedelai membantu untuk mengatur estrogen.
Penelitian telah menemukan bahwa isoflavon kedelai dapat mengurangi rasa
panas pada badan (hot flushes) pada wanita menopause.
7. Menjaga berat badan
Kandungan serat yang tinggi pada kedelai sebagai alat untuk manajemen
(mengatur) berat badan. Ini adalah indeks glisemik rendah (GI) makanan yang
mengatur gula darah dan fluktuasi insulin. Sehingga dapat membantu mengontrol
rasa lapar. Hal ini akan sangat membantu Anda dalam proses penurunan berat
badan.
8. Lecithin dalam kacang kedelai merupakan sumber
choline
Choline dalam bentuk Phosphotidilcholine sangat berfungsi dalam pembentukan sel-sel membran tubuh. Tanpa Choline metabolisme tubuh juga akan terganggu karena lemak akan terperangkap dihati (Tarigan, 2010).
Choline dalam bentuk Phosphotidilcholine sangat berfungsi dalam pembentukan sel-sel membran tubuh. Tanpa Choline metabolisme tubuh juga akan terganggu karena lemak akan terperangkap dihati (Tarigan, 2010).
9. Meningkatkan imunitas dalam tubuh
Jika kita mengkonsumsi lecithin
secara rutin kandungan isoflavon, piridoksin, karoten dan kandungan lain pada
lecithin akan menjadikan regulator ketahanan tubuh meningkat dengan pesat (Anonim, 2007).
10. Menanggulangi kolesterol
Licithin sanggup memecah gumpalan
atau pengerasan pada pembuluh nadi menjadi partikel-partikel kecil, hal ini
bisa dilakukan lecithin karena lecithin memiliki unsur Cholin dan Inositol yang
mampu mengendalikan lemak dan mengemulsi untuk dikeluarkan dari tubuh, serta
mampu mencegahnya, sehingga menjadikan peredaran darah keseluruh tubuh berjalan
lancar, tanpa hambatan.
11. Melawan Kanker
Alfa karoten merupakan salah satu
antioksidan yang dikandung licithin dan bisa diandalkan untuk menghadapi
kanker, juga sebagai antikarsinogen (Tarigan, 2010).
12.
Membantu Penderita Diabetes
Kekurangan Inositol juga
berdampak buruk pada penderita diabetes, karena sel-sel syaraf yang kekurangan
inositol akan mengakibatkan penurunan fungsi, sehingga menjadikan komplikasi
pada penderita diabetes yang sering disebut diabetes neoropathi.
13.
Membantu Pnderita Gagal Ginjal
Gagal ginjal faktor utama
diantaranya disebabkan karena oksidasi pada faal ginjal, penambahan lecithin
yang juga merupakan antioksidan mampu mengikat radikal bebas serta meregenerasi
dan menjaga sel-sel ginjal untuk tidak dirusak oleh oksidator untuk diikat,
sehingga ginjal dapat tetap memiliki unsur-unsur yang penting sehingga mampu
bekerja secara normal (Anonim, 2007).
14.
Membangun Kecerdasan dan daya ingat
Lecithin sangat bermanfaat untuk
tumbuh kembangnya seorang anak, karena memiliki kandungan nutrisi, serta
vitamin yang diperlukan seorang anak. Lecithin memiliki kandungan Asam
Linolenat, Asam Linoleat, serta Asam Oleat yang amat sangat diperlukan dan
dibutuhkan seorang anak guna perkembangannya, agar tampil sehat, cerdas serta
pintar (Tarigan, 2010)
15.
Menanggulangi Stres
Stres merupakan gangguan
emosional yang diakibatkan karena saraf simpatik dan para simpatik tidak
seimbang, karena mengalami kekurangan choline
(Tarigan, 2010).
16. Sebagai Soy-plastics
Soy-plastics terbuat dari proses pencampuran protein kedelai,
air dan bahan-bahan lain yang kemudian menghasilkan resin dan selanjutnya dapat
diproses untuk berbagai produk seperti komputer, perlengkapan mobil, mainan,
bahan bangunan, alat-alat medis dll.
17. Sebagai
bahan untuk minyak goreng dan kosmetik
18. Sebagai tinta kedelai
Kebutuhan untuk
mencari solusi bisnis yang ramah lingkungan telah menjadi kebutuhan karena
meningkatnya bahaya lingkungan yang ditimbulkan oleh pertumbuhan industri di
seluruh dunia. Penggunaan tinta kedelai atau lainnya tinta ramah lingkungan
telah memberikan cara untuk pencetakan hijau.
3.5 Produk Olahan Kacang Kedelai di Bidang Pangan
1. Tempe
Tempe
merupakan produk olahan kedelai hasil fermentasi jamur Rhizopus sp. Proses
pengolahannya, meliputi sortasi biji, perebusan, pemisahan kulit, perendaman 1
malam, pengukusan, pendinginan, peragian, pengemasan, fermentasi 36 jam
Ragi yang digunakan, dapat berupa serbuk tempe yang telah dikeringkan, usar (campuran
mikrobia yang terdiri atas jamur, bakteri dan yeast yang ditumbuhkan
di atas daun waru dan dikeringkan) atau inokulum murni jamur Rizopus
oligosporus yang dijual dalam bentuk tepung seperti yang diproduksi
oleh LIPI, Bandung. Sejauh ini, bahan baku tempe sebagian besar masih
menggunakan kedelai impor karena ukuran bijinya lebih besar dibanding
kedelai lokal.
2. Tahu
Tahu
merupakan produk olahan kedelai yang diekstrak proteinnya (susu kedelai) lalu
digumpalkan dengan bahan penggumpal yang dapat berupa batu tahu (kalsium sulfat),
biang (cairan hasil pengepresan yang didiamkan semalam), asam asetat atau GDL (Glucono
Delta Lactone). Perbedaan jenis penggumpal tersebut akan menentukan tekstur
dan citarasa tahu yang dihasilkan. Tahu sutra yang teksturnya sangat lunak dan
mulai populer di Indonesia, menggunakan penggumpal GDL. Proses pembuatan tahu,
meliputi sortasi biji, perendaman, penggilingan, perebusan, penyaringan,
penggumpalan filtrat, pencetakan dan pembebanan, pengecilan ukuran. Rendemen
dan tekstur tahu sangat ditentukan oleh jumlah protein yang dapat terekstrak
dalam susu kedelai sebelum digumpalkan dan ini sangat dipengaruhi oleh jenis/varietas
kedelai dan teknik pengolahan yang digunakan.
3. Susu
kedelai
Selain
tempe dan tahu, susu kedelai juga bergizi tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan.
Mutu protein susu kedelai sedikit lebih rendah dari mutu susu sapi, tetapi
tidak mengandung kolesterol, tidak menyebabkan alergi dan sesuai dikonsumsi
penderita lactose intolerance. Hanya saja, cita rasa langu (beany
flavour) susu kedelai kurang disukai oleh sebagian konsumen. Cita rasa
langu ini dapat dihilangkan dengan teknologi pengolahan yang tepat dan
pemilihan varietas kedelai yang sesuai.
Proses pengolahan kedelai cara basah umum dan
praktis dilakukan yang meliputi, sortasi biji, perendaman, pencucian,
pengukusan/perebusan 10 menit, penggilingan dengan air hangat (60-70oC),
penyaringan, penambahan gula dan pemberi rasa pada filtrat, perebusan filtrat
10 menit dan pengemasan Perlakuan
pemanasan sebelum
penghancuran/penggilingan
biji dan penggunaan air hangat pada saat penggilingan, efektif untuk inaktivasi
enzim liposigenase penyebab citarasa langu.
Kriteria
varietas yang sesuai untuk susu kedelai, diantaranya berbiji kuning, berkadar
protein tinggi dan intensitas langu rendah.
4. Kecap
Kecap
merupakan produk fermentasi kedelai yang digunakan sebagai bahan penyedap dan
pemberi warna pada makanan. Ragi yang digunakan dapat berupa jamur tempe (Rhizopus
sp), biakan murni jamur Aspergillus sojae atau Aspergillus oryzae.
Pada pabrik kecap, cukup menggunakan spora jamur yang menempel pada peralatan
dari pengolahan sebelumnya. Proses pengolahan kecap, meliputi sortasi biji,
perendaman 1 malam, perebusan, pendinginan, peragian, fermentasi I selama 3-4
hari, penjemuran, pemisahan kulit biji dan
spora, perendaman dalam larutan garam 20% minimal 1 bulan (fermentasi
II), penyaringan, pemberian gula dan bumbu pada filtrat, perebusan, pengemasan.
Kecap manis memerlukan lebih banyak penambahan gula dibanding kecap asin dan
bentuk fisiknya juga lebih kental. Kedelai berbiji hitam lebih disukai oleh
produsen kecap karena memberi warna hitam alami pada produknya.
3.5
Produk Olahan Kacang Kedelai di Bidang Non Pangan
1. Soy-plastics pertama kali
dikembangkan oleh Iowa State University sejak lebih dari satu dasawarsa yang lalu. Soy-plastics
terbuat dari proses pencampuran protein kedelai, air dan bahan-bahan lain yang
kemudian menghasilkan resin. Dibandingkan plastik konvensional yang berasal
dari minyak bumi, Soy-platics lebih ramah lingkungan karena dapat
diperbaharui. Soy-plastics dapat terurai dalam tanah dalam hitungan
hari. Oleh karena itu plastik jenis ini disebut biodegrable plastics
atau bioplastics.
Keuntungan lain
dari soy-plastics diantaranya:
- dapat
terbaharukan
- energi yang diperlukan
dalam proses produksi rendah
- hasil
uraiannya tidak beracun
- tidak
mencemari air dan aman bagi biota laut dan air tawar
- mengurangi
laju jumlah sampah karena plastik jenis ini dapat teruai
2.
Penggunaan minyak kedelai selama ini
adalah sebagai bahan untuk minyak goreng dan kosmetik. Penggunaan sebagai bahan
kosmetik ini memiliki standar dan karakteristik tertentu agar dihasilkan produk
kosmetika yang baik dan memenuhi syarat. Penggunaan minyak kedelai dalam bidang
kosmetik khususnya sebagai bahan baku sediaan krim pelembut kulit.
3.
Tinta kedelai telah membuatnya hampir
pilihan bulat oleh industri percetakan, khususnya di Amerika Serikat. Bahkan,
penggunaan tinta kedelai di pasar AS telah mendaftarkan sebuah lompatan yang
signifikan dari kurang dari 5% pada tahun 1989 menjadi sekitar 23% saat ini.
Laporan menunjukkan Asia sebagai salah satu pasar terbesar untuk tinta kedelai,
dengan perusahaan percetakan Jepang membeli saham utama dari tinta kedelai
Amerika. Dari 28 produsen tinta Asia memproduksi tinta kedelai, 23 berada di
Jepang. Dengan ruang lingkup yang cerah bagi pembangunan di pasar Asia, para
ahli berharap tinta kedelai menangkap bagian terbesar dari pasar cetak Eropa
juga. Tinta kedelai telah datang sebagai berkat untuk mencegah degradasi
lingkungan. Kebutuhan untuk mencari solusi bisnis yang ramah lingkungan telah
menjadi kebutuhan karena meningkatnya bahaya lingkungan yang ditimbulkan oleh
pertumbuhan industri di seluruh dunia. Penggunaan tinta kedelai atau lainnya
tinta ramah lingkungan telah memberikan cara untuk pencetakan hijau. Bahkan,
penggunaan solusi pencetakan yang ramah lingkungan adalah berita baik untuk
para aktivis lingkungan serta sebagai alat promosi yang baik bagi perusahaan
percetakan komersial.
HASIL OBSERVASI
Pada
hasil observasi pada toko Sinar Alam di Jl. Trunojoyo didapatkan hasil sebagai
berikut :
Terdapat
3 jenis kedelai yang dijual ditoko tersebut, yakni :
1.
Kedelai Kecambah
Kedelai ini berasal dari Indonesia yang biasanya dijual dengan harga Rp
7000,00 per kg. Biasanya kedelai jenis ini dipakai sebagai bahan baku untuk
pembuatan kecambah.
2.
Kedelai Impor
Kedelai ini berasal dari Amerika dan terdapat 2 merk dagang, yakni : PBW
dan BOLA. Harga dari merk PBW adalah Rp 5600,00 per kg dan harga BOLA adalah Rp
5500,00 per kg. Kedelai jenis ini
biasanya digunakan untuk tahu dan tempe. Untuk kualitasnya sendiri lebih baik
merk PBW di karenakan perbedaan sarinya.
3.
Kedelai Lokal
Yaitu dengan jenis Galunggung yang berasal dari Kota Banyuwangi yang
biasanya dijual dengan harga Rp 5.400,00
per kg. Biasanya kedelai jenis ini dimanfaatkan dalam pembuatan tahu
karena bijinya lebih kecil.
BAB 5.KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari makalah mengenai kedelai ini adalah :
5.1 Kedelai pertama kali ditemukan dan ditanam di negri China pada tahun 2853 SM oleh Kaisar Sheng-Nung yang merupakan “Bapak Pertanian” kemudian mengajarkan
rakyatnya bagaimana mengolah biji-bijian sebagai makanan untuk menghindari
membunuh binatang. Kemudian mulai diperkenalkan ke beberapa negara seperti Jepang, Indonesia,
Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, Myanmar, Nepal dan India yang disebabkan
oleh pembentukan rute perdagangan laut dan darat.
5.2 >Kedelai yang dibudidayakan
sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies : Glycine max dan
glycine soja.
>Klasifikasi
ilmiah dari kedelai :
Kerajaan
: plantae
Filum
: magnoliophyta
Kelas
: magnoliopsida
Ordo :
fabales
Suku :
fabaceae
Subsuku
: fabiodeae
Marga : glycine
5.3 Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Kacang kedelai
mengandung sekitar 9% air, 40 gr/100 gr protein, 18 gr/100 gr lemak, 3,5 gr/100
gr serat, 7 gr/100 gr gula dan sekitar
18% zat lainnya. Minyak kedelai banyak mengandung asam lemak tidak jenuh
(86%) terdiri dari asam linoleat sekitar 52%, asam oleat sekitar 30%, asam
linoleat sekitar 2% dan asam jenuh hanya sekitar 14% yaitu 10% asam palmitat,
2% asam stearat dan 2% asam arachidat. Dibandingkan dengan kacang tanah dan
kacang hijau maka kacang kedelai mengandung asam amino essensial yang lebih
lengkap.
5.4
Manfaat kacang kedelai antara lain : Sumber protein nabati yang
terbaik, Antioksidan, Mengurangi
resiko penyakit jantung, Membalikkan
efek endometriosis, Mencegah
osteoporosis, Mengatasi
gejala menopause, Menjaga berat
badan, Lecithin
dalam kacang kedelai merupakan sumber choline, Meningkatkan
imunitas dalam tubuh, Menanggulangi
kolesterol, Melawan Kanker, Membantu Penderita Diabetes, Membantu Pnderita Gagal Ginjal,
Membangun Kecerdasan
dan daya ingat, Menanggulangi Stres.
5.5
Produk olahan kedelai antara lain :
susu kedelai, tahu, tempe, kecap.
5.6
Hasil observasi didapati bahwa terdapat
3 jenis kedelai yang dijual ditoko tersebut, yakni : Kedelai Kecambah, Kedelai
Lokal, Kedelai Impor.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2007.Kacang Kedelai
yang Dasyat.http://info.com/2007/08/12/kesehatan-manfaat-kedelai (diakses tanggal 19 September 2011).
Anonim.2007.Kacang Kedelai.
http:infocom/2007/08/12/karakteristik-klasifikasi-kedelai (diakses tanggal 19 September 2011).
Ginting, Erliana. 2007. Produk Olahan
Kedelai. Malang : Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.
KabarNews.com/artikel/-Indonesia/sejarah
kedelai/3248
Kansius.1989.Kedelai.Yogyakarta:Gajah Mada University
Press
Koswara.1992.Pengolahan Pangan.Jakarta:Pradnya
Paramita
Soeaatmadja.1978.Kedelai.Jakarta:Penerbit Swadaya
Suprapto.1993.Bertanam Kedelai.Jakarta:Penerbit
Swadaya
Syarif
dan Irawati.1988.Gizi dalam Kedelai.Jakarta:Penerbit
Pradnya Paramita
Tarigan, Ikarowina.2010.Manfaat Kedelai Bagi Kesehatan.http://giella.com
/2010/02/13/manfaat-kedelai (diakses tanggal 19 September 2011).
Wang, Calvin.1989.Kedelai,Jakarta:PT.Gramedia