Friday, November 27, 2015

TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINUMAN KOPI ESPRESSO



MAKALAH

TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOPI, TEH DAN KAKAO

“TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINUMAN KOPI ESPRESSO”






Disusun oleh :

Astriani                             (101710101009)

Anis Suhariati                   (101710101011)

Frida Maslikhah               (101710101064)

Arora Septiana. A                       (101710101071)

Rika Tafrikhah                (101710101082)

Alfiana                             (101710101097)



KELAS B





JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

20012






BAB 1. PENDAHULUAN




1.1 Latar Belakang



Indonesia termasuk sebagai negara produsen kopi terbesar ketiga setelah Brazil dan Kolumbia, tapi bila dilihat dari jenis/varitasnya Indonesia termasuk negara penghasil kopi terbesar. Kopi Indonesia sebagian besar dihasilkan oleh daerah segitiga emas kopi yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung. Kopi yang da di Indonesia ada 3 jenis kopi, yaitu Kopi Arabika, Robusta, dan Liberika. Namun, yang sering di perdagangkan adalah jenis kopi Arabika dan Robusta. Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari banyak orang. Berbagai rasa kopi yang khas membuat sensasi menyenangkan di mulut. Misalnya es kopi atau iced coffee yang manis biasanya menyegarkan. Kopi juga menjadi salah satu bahan dasar beberapa jenis kue rasa kopi. Dan yang paling populer adalah kopi polos dan juga kopi susu.

 Berbagai macam jenis minuman kopi seperti Kopi hitam, Latte (coffee latte), Café au lait, Caffè macchiato, Cappuccino, Dry cappuccino, Frappé, Kopi instan, Kopi Irlandia (irish coffee), Kopi tubruk, Melya, Kopi moka, Oleng, salah satunya adalah kopi Espresso. Espresso merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi. Pembuatan kopi Espresso ini merupakan  salah satu teknologi pengolahan kopi modern yang di lengkapi dengan peralatan yang mendukung sehingga dihasilkan diversifikasi minuman jenis kopi. 


1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian kopi espresso ?

2.      Bagaimana teknologi pengolahan kopi khususnya pada pembuatan minuman kopi espresso ?

3.      Bagaimana karakteristik fisik minuman kopi espresso

4.      Apa saja manfaat dan kelemahan minuman kopi espresso?


1.3  Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1.      Untuk mengetahui pengertian kopi espresso

2.      Untuk mengetahui teknologi pengolahan kopi khususnya pembuatan minuman kopi espresso

3.      Untuk mengetahui karakteristik minuman kopi espresso

4.      Untuk mengetahui manfaat dan kelemahan kopi espresso.



1.4  Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari makalah ini meliputi :

1.      Menambah wawasan tentang kopi espresso

2.      Mengetahui salah satu teknologi pengolahan kopi terutama kopi espresso

3.      Memahami alat yang dipakai untuk pembuatan kopi espresso meliputi bagian-bagian alat dan prinsip kerjanya

4.      Dapat mengenali minuman jenis kopi espresso melalui karakteristiknya serta kelemahan dan manfaat mengonsumsi minuman kopi espresso.



 

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Pengertian Kopi dan Jenis – jenis Kopi

Tanaman kopi adalah sebuah pohon yang masuk dalam keluarga Coffea dan termasuk familia Rubiaceae.. Ada lebih ari 60 varietas kopi yang berbeda, tapi yang memiliki nilai untuk diperdagangkan hanya 2, yaitu Coffea arabika (Arabica) dan Coffea canephora (robusta) (Clarke, 1988).



Kingdom         :   Vegetable
Sub-Kingdom :   Angiospermae
Class                :   Dicotyledoneae
Sub-Class        :   Sympetalae
Order               :   Rubiales
Family             :   Rubiaceae
Genus              :   Coffea
Sub-Genus      :   Eucoffea
Species            :   C. arabica, C. canephora                         
Gambar1. Biji Kopi

(Clarke, 1988).

Berbagai jenis kopi dibedakan oleh variasi dan asal tanaman tersebut (dataran tinggi atau dataran rendah), dua hal tersebut akan mempengaruhi rasa dan aroma kopi. Kopi dataran rendah memiliki rasa yang berbeda. Secara umum semakin tinggi ketinggian tanah, semakin baik kualitas kopiu yang dihasilkan. Namun, hal ini tidak selalu terjadi karena perkebunan pada ketinggian yang lebih rendah dapat juga menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi (Ridwansyah,2000).

Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.



a.) Kopi Arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan  laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap (Ridwansyah,2000).
 
Gambar2. Biji Kopi Arabika
 

b.) Kopi Robusta

            Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan (Ferlian, 2006).  
         
Gambar3. Biji Kopi Robusta

2.2 Kandungan Kopi

Kopi adalah stimulan yang terkenal di dunia : 4 dari 5 orang Amerika meminum kopi, menghabiskan lebih dari 400 juta cangkir sehari. Di Skandinavia komsumsi kopinya lebih dari 12kg (26lb) per kapita. Dengan lebih dari 25 juta orang yang dipekerjakan di industri ini, kopi menduduki peringkat kedua terbesar dalam perdagangan dunia setelah minyak bumi (Ferlian, 2006).

Kandungan kimia biji kopi :

Kandungan

Kafein
1,21 %
Kaffeol

Gula
8,55 %
Tannin
4,5 %
Vit.B1
0,2 %
Vit.B2
0,23 %
Vit. B6
0,143 %
Vit. B12
0,00011 %
Mineral

Selulosa
18,87 %
Lemak
12,27 %
Nitrogen
12,07 %
Bahan Bukan Nitrogen
32,58 %
Abu
3,92 %
Sodium
4 %
Ferrum
3,7 %
Fluor
0,45 %
Air
11,23 %

(Clarke, R.J, 1988).



2.3 Teknologi Proses Pengolahan Kopi Espresso

Teknologi pembuatan kopi espresso sebenarnya membutuhkan kopi yang sama dengan yang lainnya, hanya saja digunakan mesin khusus untuk membuat minuman kopi espresso. Mesin yang digunakan adalah mesin brewing. Mesin ini akan mengeluarkan air panas bertekanan tinggi untuk melewati gumpalan kopi dan menghasilkan ekstrak kopi yang kental. Mesin pembuat espresso dapat mempengaruhi kerakteristik minuman yang dihasilkan, karena setiap mesin espresso memiliki kekuatan atau daya yang berbeda- beda satu sama lain baik daya aliran dari spout di portafilter daya atur suhu, daya aliran uap panas tekanan tinggi maupun daya ekstraksi sehingga tiap mesin espresso akan menghasilkan prosuk yang berbeda kualitas seperti berbeda warna krema dan perbedaan volume espresso yang dihasilkan. Tersedia mesin kopi espresso semi otomatis dan otomatis yang dilengkapi steam untuk membuat cappuccino/coffe latte. Mesin semi otomatis memakai kopi bubuk. Sedangkan mesin otomatis memakai biji kopi yang langsung digiling saat tombol ditekan. Untuk membuat espresso yang sempurna dibutuhkan keterampilan dan keseimbangan dalam proses penting :

1.      Memadatkan bubuk kopi dalam wadah saringan di mesin kopi
untuk memadatkan bubuk kopi digunakan wadah saringan sehingga permukaannya rata dan tampak mengkilap. Kemudian, wadah saringan dikunci pada tempatnya dan menyalakan pompa. Setelah itu terjadilah estraksi yaitu keluarnya cairan panas berwarna cokelat.

2.      Menentukan kapan harus menghentikan ekstraksi espresso
Hanya dibutuhkan waktu kurang dari 30 detik mengingat bila lebih lama, espresso akan terasa lebih pahit dan mengandung lebih banyak kafein

(Illy, 2005).

Dalam pemenuhan permintaan konsumen,  banyak kondisi yang harus dipenuhi dalam pembuatan kopi espresso antara lain:

1. Kopi yang digunakan untuk persiapan harus berkualitas tinggi dan memiliki karakteristik

2. Air yang digunakan untuk pembuatan espresso harus bersih, bebas dari aroma busuk atau berasa. Syarat-syarat air yang bisa dipakai berdasarkan keputusan Menteri Kesehatah RI yaitu :







 
 
Sumber : Keputusan Menkes RI, 2002.



3. Kualitas mesin yang digunakan untuk menggiling kopi dan minuman Espresso harus mampu mempertahankan standar yang ditetapkan.

4. Keterampilan operator yang bertanggung jawab untuk pembuatan Espresso harus dari kemampuan yang cukup tinggi agar dihasilkan menuntut standar minuman itu (Soebroto, 2008).






             BAB 3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

            Alat yang digunakan untuk pembatan minuman kopi espresso  antara lain :

-          Mesin Brewing

-          Sendok

-          Cangkir

3.1.2 Bahan

            Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan minuman kopi espresso meliputi :

-          Kopi bubuk alus ukuran 75 msh

-          Air panas sekitar 60 ml

-          Gula secukupnya.



3.2 Pembuatan Minuman Kopi Espresso

Metode pembuatan kopi dengan cara memasukkan air panas hampir mendidih untuk melewati gumpalan padat dari 8-16 gr bubuk kopi yang digiling sangat halus (ukuran 75 mesh), dengan tekanan optimal sebesar 9 bar (1 bar = 0,9869 atm). Jumlah air yang digunakan untuk proses penyeduhan secangkir espresso biasanya sekitar 60 ml air panas, sedangkan untuk secangkir kopi biasa sekitar 178 ml air panas sehingga dapat menghasilkan kopi yang sangat kental (25-50 ml) dalam waktu antara 20 s/d 30 detik semenjak proses penyeduhan dimulai (Subroto, 2005).

Proses pembuatan minuman kopi espresso dapat dilihat dalam diagram alir sebagai berikut :



 
BAB 4. PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Kopi Espresso

Nama espresso berasal dari Italia. Espresso pertama kali ditemukan sekitar tahun 1900an. Espresso adalah kopi pekat dengan tingkat konsentrasi dan rasa yang kuat, untuk membuat espresso dibutuhkan mesin espresso (mesin brewing). Espresso diseduh dengan memasukkan sejumlah kecil air yang sangat panas dan bertekanan tinggi melalui grinder biji kopi. Espresso yang dihasilkan jauh lebih pekat dan lebih kental dibanding kopi biasa. Jumlah air yang digunakan untuk proses penyeduhan secangkir espresso biasanya sekitar 60 ml air panas, sedangkan untuk secangkir kopi biasa sekitar 178 ml air panas. Meskipun setiap cangkir memiliki kandungan kafein yang sama, namun espresso mengandung kafein lebih tinggi daripada kopi biasa dalam setiap ons-nya.

Biji kopi yang digunakan untuk membuat kopi biasa dan espresso biasanya berasal dari jenis yang sama. Namun, biji kopi yang digunakan untuk membuat espresso biasanya akan diroasting lebih lama untuk membuat biji kopi lebih gelap dan memberi rasa yang lebih kuat. Selain itu bubuk kopi halus yang digunakan mempunyai ukuran penyaringan sekitar 75 mesh. Secara umum semakin kecil ukuran partikel kopi maka akan semakin baik rasa dan aromanya karena sebagian besar bahan yang terdapat di dalam kopi bisa larut di dalam air ketika diseduh (Soebroto,2008). 


3.2 Teknologi Pengolahan Kopi Espresso

            Pengolahan atau pembuatan minuman kopi espresso dapat dilakukan dengan menggunakan mesin brewing (mesin pembuat minuman espresso). Prinsip kerja mesin brewing adalah dengan mengatur suhu, daya aliran uap panas bertekanan tinggi maupun daya ekstraksi sehingga akan menghasilkan poduk minuman kopi espresso dengan warna coklat dan menghasilkan krema.

Cara membuat espresso yaitu dengan menggunakan racikan biji kopi pilihan. Biji kopi pilihan tersebut kemudian disangrai sampai berwarna cokelat gelap namun jangan sampai kehitaman. Setelah itu digiling lebih halus daripada kopi biasa. Espresso dimasak dengan memanfaatkan tekanan uap. Sedangkan jumlah kopi yang digunakan untuk satu porsi penyajian espresso sekitar dua pertiga jumlah kopi untuk membuat kopi biasa, namun dengan menggunakan jumlah air yang jauh lebih sedikit. Proses memasaknya mengeluarkan esens dari biji-biji kopi. Espresso dibuat dengan mesin brewing khusus. Bijih kopi diletakkan di dalam mesin  kemudian air dialirkan dengan tekanan sangat tinggi. Akibatnya ekstrak kopi turut keluar bersama air. Hasilnya keluar dari lubang kecil pada bagian bawah mesin tersebut. Seluruh bijih kopi yang tersisa di dalam mesin harus dibuang dan diganti dengan yang baru jika ingin membuat kopi yang berikutnya. Yang paling murah adalah teko khusus pembuat espresso. Namun hasilnya adalah kopi yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu banyak crema. Alat lainnya adalah mesin uap listrik. Sedangkan yang paling mahal adalah mesin piston dan mesin pompa. Keduanya akan menghasilkan tekanan yang cukup besar untuk menghasilkan espresso dengan kualitas terbaik.

Metode pembuatan kopi dengan cara memasukkan air panas hampir mendidih untuk melewati gumpalan padat dari 8-16 gr bubuk kopi yang digiling sangat halus (ukuran 75 mesh), dengan tekanan optimal sebesar 9 bar (1 bar = 0,9869 atm). Jumlah air yang digunakan untuk proses penyeduhan secangkir espresso biasanya sekitar 60 ml air panas, sedangkan untuk secangkir kopi biasa sekitar 178 ml air panas sehingga dapat menghasilkan kopi yang sangat kental (25-60 ml) dalam waktu antara 20 s/d 30 detik semenjak proses penyeduhan dimulai. Setelah kopi selasai diekstrak maka ekstrak kopi bisa ditambah gula sesuai selera atau bisa dikonsumsi langsung tanpa menambah gula.


3.3 Karakteristik Kopi Espresso

Dalam pembuatan kopi espresso, dihasilkan kopi yang nikmat dan menciptakan mouthfeel yang menarik untuk dicoba bagi penikmat kopi. Bagi pencinta kopi sejati, mereka sangat menggemari espresso karena memiliki cita rasa kopi yang sebenarnya. Cara penyajiannya yaitu langsung disajikan setelah dimasak dan biasanya dihidangkan bersama gula dalam cangkir kecil. Karakteristik-karakteristik kopi espresso antara lain :

·         Aroma

Aroma kopi pada secangkir espresso sangat kuat dan harum. Espresso juga kaya akan rasa kopi. Keharuman ini disebabkan karena adanya senyawa-senyawa volatile pada kopi yang menguap karena penggunan tekanan dan air panas. Penyajian pada cangkir kecil juga akan membuat aroma dan keharuman kopi benar-benar terasa nikmat.

·         Kekentalan (viskositas)

Kopi espresso sangat pekat sehingga cenderung lebih kental dan lembut.  Kekentalan ini disebabkan karena jumlah air yang digunakan lebih sedikit disbanding pada pembuatan kopi bubuk biasa, diberi tekanan yang tertentu dan kopi yang digunakan digiling sangat halus.

·         Rasa

Rasa dari kopi espresso yaitu manis bercampur pahit. Ada juga yang mengatakan manis seperti karamel. Espresso biasanya disajikan pada cangkir yang kecil mengingat kepekatan kopi dalam secangkir espresso. Secangkir espresso biasanya hanya sekitar 40 mililiter. Jika cangkir terlalu penuh atau kopinya tidak berlapis crema, maka kopi yang disajikan kepada kemungkinan keras dan terlalu lama diekstrak dan dimasak.

·         Warna

Warna kopi yang dihasilkan adalah coklat tua atau cenderung berwarna hitam. Warna ini juga disebabkan karena kekentalan kopi espresso. Crema (buih) dihasilkan dari proses ini berwarna emas kecokelatan.

·         Tekstur (mouthfeel)

Kopi espresso yang dihasilkan juga mempunyai tekstur lembut karena kekentalannya dan crema nya juga dapat menambah kelembutan kopi.

Karakteristik-karakteristik seperti inilah yang menjadi pertimbangan konsumen dalam pemilihan berbagai minuman kopi. Bagi para konsumen pertimbangan harga juga umum diperhitungan. 


3.4 Manfaat Dan Kerugian Mengkonsumsi Minuman Kopi Espresso

            Dalam mengkonsumsi minuman kopi espresso, terdapat beberapa manfaat dalam tubuh dan kelemahan yang menimbulkan efek negative pada tubuh.

Minuman kopi espresso mempunyai manfaat dalam tubuh antara lain :

1.      Membantu untuk berfikir lebih cepat.

2.      Melegakan nafas penderita asma dengan cara melebarkan saluran baronkial yang menghubungkan kerongkongan dengan paru-paru.

3.      Meningkatkan rasa riang, membuat kita merasa lebih segar dan energik.

4.      Dapat meningkatkan penampila mental dan memori karena kopi dapat merangsang banyak daerah di otak yang dapat mengatur tetap terjaga, rangsangan mood dan konsentrasi.

Kelemahan yang ditimbulakan bila terlalu banyak mengkonsumsi minuman kopi espresso meliputi :

1.      Insomnia

2.      Otot berkedut dan diare bagi yang tidak tahan minum kopi dan tidak biasa minun kopi espresso.

3.      Menaikkan produksi asam lambung yang berlangsung lama kerena aopi espresso sangat kental sehingga banyak ekstrak kafein maupun asam dalam bubuk kopi. Hal ini dapat memperbesar resiko penyakit lambung, tukak lambung atau tukak usus halus.

4.      Kebiasaan minum kopi dalam keadaan panas akan meningkatkan resiko terserang kanker esophagus.







BAB 5. PENUTUP


5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ;

1.      Kopi espresso adalah kopi yang dikonsentrasikan pekat, dibuat dengan cara memasukkan air panas bertekanan tinggi pada gumpalan bubuk kopi halus (ukuran 75 mesh) dengan cara diekstraksi menggunakan mesin brewing (mesin pembuat minuman espresso).

2.      Kopi espresso dibuat dengan menggunkan racikan biji kopi pilihan kemudian diekstaksi dengan memanfaatkan air panas bertekanan tinggi menggunakan mesin brewing khusus.

3.      Minuman kopi espresso dibuat dengan menggunakan air panas sekitar 60 ml sedangkan pembuatan kopi biasa menggunakan 178 ml air panas.

4.      Karakteristik minuman kopi espresso dapat ditentukan dengan aroma, kekentalan, rasa, warna dan tekstrur (moutfeel) yang lebih kuat dibandingkan dengan minuman kopi biasa.

5.      Manfaat mengkonsumsi minuman kopi espresso antara lain membantu berfikir lebih cepat, melegakan nafas penderita asma, meningkatkan rasa riang, segar dan energik serta meningkatkan penampilan mental dan memori.

5.      Kelemahan mengkonsumsi minuman kopi espresso meliputi insomnia, otot berkedut dan diare, menaikkan produksi asam lambung, kebiasaan minum kopi dalam keadaan panas akan meningkatkan resiko kanker esophagus.


5.2    Saran

Semoga melalui revisi makalah ini, pengetahuan dan teori mengenai pembuatan minuman kopi espressodapat dipahami sehingga akan bermanfaat nantiya di dunia kerja.






DAFTAR PUSTAKA


Ridwansyah, dkk. 2000. Budidaya Tanaman Kopi. Jakarta : Aksi Agraris Kanisius.

Subroto. 2005. Pengolahan Kopi. http://library.usu.ac.id/download/fp/tekper-subroto.pdf (Diakses tanggal 3 Maret 2012).

Ferlian L.R, dkk. 2006. Komoditi Investasi Paling Prospektif.  Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Clarke. R. J dan Macrae. R. 1988. Coffee. England : Elsevier Applied Science Publishers LTD.

Illy,  Andrea dan Viani. R. 2005. Espresso Coffee. California : Elsevier Academic Press.

Keputusan  Menteri Kesehatan RI nomor : 907/menkes/sk/vii. 2002. Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.


ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...