Monday, January 4, 2016

Analisa Jaringan PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method )




RISET OPERASIONAL
“Analisa Jaringan PERT (Program  Evaluation  and  Review  Technique) dan CPM (Critical  Path  Method )”

TUGAS PAPER
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Operasional


oleh :
FRIDA MASLIKHAH     NIM 101710101064
Kelas A


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012


     1.      Ruang lingkup Manajemen Proyek
Proyek atau Project adalah suatu kombinasi kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan yang harus dilakukan dalam urutan-urutan tertentu sebelum keseluruhan tugas-tugas proyek dapat diselesaikan. Kegiatan-kegiatan dalam proyek ini saling berkaitan dan berhubungan dalam suatu urutan yang logis, dalam artian bahwa beberapa kegiatan tidak dapat di mulai sampai kegiatan-kegiatan yang lainnya terlebih dahulu di selesaikan.
Manajemen  proyek  adalah  merencanakan, mengorganisir,  memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Namun ada juga yang mendefinisikan manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya, serta memenuhi keinginan para pelanggan.
Menurut Dimyati (1999), dalam manajemen proyek penentuan waktu penyelesaian kegiatan merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat penting dalam proses perencanaan karena penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar bagi perencanaan yang lain, yaitu : 
a.  Penyusunan  jadwal  (scheduling),  anggaran  (budgeting), kebutuhan sumber daya manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang lain.
b.  Proses pengendalian (controlling).

Manajemen Proyek meliputi tiga fase,  yaitu :
     a.       Perencanaan
Fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek, dan organisasi timnya.
     b.      Penjadwalan
Fase  ini  menghubungkan  orang,  uang,  dan  bahan  untuk kegiatan  khusus  dan menghubungkan masing-masing  kegiatan  satu  dengan yang lainnya.
     c.       Pengendalian 
Perusahaan  mengawasi  sumber  daya,  biaya,  kualitas,  dan anggaran. Perusahaan  juga merevisi  atau mengubah  rencana dan menggeser atau mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya.

Hiller (1990), menyatakan  tujuan  manajemen  proyek  adalah sebagai berikut:
a.  Tepat waktu  (on  time) yaitu waktu  atau  jadwal yang merupakan salah satu sasaran utama proyek, keterlambatan akan mengakibatkan kerugian, seperti penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki pasar. 
b.  Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
c. Tepat spesifikasi  (on specification) dimana proyek harus sesuai dengan.

Manajemen proyek merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan, skill, tools dan teknik untuk aktivitas suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan dan harapan dari sebuah proyek. Ruang lingkup proyek meliputi permintaan proses yang termasuk dalam segala kegiatan kerja, dan hanya kegiatan yang diperlukan agar proyek berjalan dengan sukses. Ruang lingkup manajemen proyek merupakan hal yang paling utama dalam hal mendefinisikan dan mengontrol apa saja yang terlibat dalam proyek.
Ruang lingkup manajemen proyek secara keseluruhan meliputi 8 bagian yang saling berkaitan dan memberikan pengaruh satu sama lain dalam pemerolehan hasil/tujuan, yaitu :
1.      Manajemen perencanaan dan ruang lingkup proyek
Manajemen ruang lingkup proyek meliputi permintaan proses yang termasuk dalam segala kegiatan kerja, dan hanya kegiatan yang diperlukan agar proyek berjalan dengan sukses. Manajemen ruang lingkup merupakan hal yang paling utama dalam mendefinisikan dan mengontrol apa saja yang terlibat di dalam proyek.
2.      Manajemen waktu (time management)
Manajemen waktu proyek meliputi proses yang dibutuhkan untuk memenuhi waktu penyelesaian proyek.
3.      Manajemen sumber daya (resource management)
Manajemen sumber daya meliputi sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
4.      Manajemen biaya (cost management)
Manajemen biaya proyek meliputi proses yang dilibatkan di dalam perencanaan, membuat estimasi, biaya, dan pengawasan biaya dari proyek yang dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang sesuai dan telah disetujui.
5.      Manajemen kualitas (quality management)
Manajemen kualitas meliputi mutu produk yang dihasilkan pada proyek yang dijalankan.
6.      Manajemen komunikasi (communications management)
Manajemen komunikasi meliputi komunikasi antar pekerja dalam proyek dalam penyelesaian proyek agar sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
7.      Manajemen resiko (risk management)
Manajemen resiko suatu proyek meliputi proses yang dikaitkan dengan pelaksanaan merencanakan manajemen resiko, mengidentifikasikan, menganalisa, merespon, dan mengawasi jalannya proyek.
8.      Manajemen usaha (procurement management)
Manajemen usaha meliputi pelaksanaan proyek dalam usahan menghasilkan produk dalam waktu yang telah disetujui sebelumnya. Waktu pengerjaan biasanya diharapkan seminimal mungkin.

2. pengertian konsep dasar PERT dan CPM
·         PERT
PERT  merupakan  singkatan  dari  Program  Evaluation  and  Review  Technique (teknik menilai dan meninjau kembali program). Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi  adanya  penundaan,  maupun  gangguan  produksi,  serta  mengkoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. Teknik  ini  memungkinkan  dihasilkannya  suatu  pekerjaan  yang  terkendali  dan  teratur, karena  jadwal  dan  anggaran  dari  suatu  pekerjaan  telah  ditentukan  terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.
Tujuan  dari  PERT  adalah  pencapaian  suatu  taraf  tertentu  dimana  waktu merupakan  dasar  penting  dari  PERT  dalam  penyelesaian  kegiatan-kegiatan bagi  suatu proyek. Metode  PERT  digunakan  dalam  peranan  yang  sangat  penting  bukan  hanya dalam  hal  peningkatan  akurasi  penentuan  waktu  aktifitas,  tetapi  juga  dalam  hal pengkoordinasian  dan  pengendalian  kegiataan  yang  bervariasi  dan  bergantung  pada banyak faktor. Dengan kata lain PERT mengatasi masalah variabilitas waktu aktifitas saat melakukan penjadwalan proyek. 

·         CPM
CPM adalah singkatan dari Critical  Path  Method  (metode  jalur  kritis) adalah  suatu  metode  perencanaan  dan  pengendalian proyek  yang merupakan  sistem  yang paling  banyak digunakan diantara  semua  sistem  yang memakai prinsip pembentukan  jaringan. Dengan CPM,  jumlah waktu yang  dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap  diketahui dengan pasti,  demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang  diperlukan untuk menyelesaikan  proyek. Jadi CPM  merupakan analisa  jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui  pengurangan waktu  penyelesaian total proyek yang bersangkutan.
CPM membuat asumsi bahwa waktu aktifitas diketahui pasti, sehingga hanya diperlukan satu faktor waktu untuk setiap aktifitas, sedangkan pada CPM dipakai cara deterministik,  yaitu  memakai  satu  angka  estimasi.  Jadi,  jangka  waktu  untuk menyelesaikan  pekerjaan  dianggap  diketahui,  kemudian  pada  tahap  berikutnya diadakan pengkajian lebih lanjut untuk memperpendek jangka waktu.
Teknik  penyusunan  jaringan  kerja  yang  terdapat  pada CPM,  sama  dengan  yang digunakan  pada  PERT.  Perbedaan  yang  terlihat  adalah  bahwa  PERT  menggunakan activity oriented, sedangkan dalam  CPM menggunakan  event oriented. Pada activity oriented anak panah menunjukkan pekerjaan  dengan beberapa  keterangan aktivitasnya, sedang event  oriented  pada  peristiwa yang merupakan pokok perhatian dari suatu aktivitas.
Untuk menentukan waktu penyelesaian proyek, maka harus diidentifikasi apa yang  disebut  jalur kritis. Untuk menyelesaikan  proyek, semua  jalur  harus  dilewati. Oleh karena iu, harus ditentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk berbagai jalur tersebut,  jalur  terpanjang  yang  dilewati  menentukan  total  waktu  yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Jika aktifitas  pada  jalur  terpanjang ditunda, maka seluruh proyek akan mengalami keterlambatan. Aktifitas jalur terpanjang merupakan aktifitas jalur kitis, dan jalur terpanjang itu disebut jalur kritis. Dalam metode PERT dan CPM masalah utama yaitu  teknik  untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya dengan maksud  pekerjaan-pekerjaan  yang telah terjadwal dapat diselesaikan secara tepat waktu serta tepat biaya.

3. Metode perhirtungan CPM dan PERT
Metode perhitungan CPM dan PERT dilakukan dengan :
1.      Menggambarkan network suatu proyek sesuai jalur pada masing-masing proyek.
2.      Mengestimasi waktu masing-masing aktivitas.
3.      Menganalisis seluruh diagram network untuk menentukan waktu terjadinya masing-masing kejadian.
4.      Menentukan jalur kritis
Untuk menentukan lintasan kritis diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Perhitungan Maju (forward computation).
Pada perhitungan maju, perhitungan bergerak mulai dari initial event menuju ke terminal event. Tujuannya ialah menghitung saat yang paling cepat terjadinya event dan saat paling cepat dimulainya serta diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE, ES, dan EF).
b.  Perhitungan Mundur (backward computation).
Pada perhitungan mundur, perhitungan bergerak dari terminal event menuju ke initial event. Tujuannya ialah untuk menghitung saat paling lambat terjadinya event dan saat paling lambat dimulainya dan diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL, LS, dan LF).
c. Perhitungan kelonggaran waktu (float atau slack)
Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada sebuah jaringan kerja, ini dapat dipakai pada waktu penggunaan jaringan kerja dalam praktek dan memungkinkan digunakan pada waktu.

4. Persamaan dan perbedaan  PERT dan CPM
Persamaan antara metode PERT dan CPM adalah :
a.       Sama-sama membentuk lintasan dari suatu kegiatan.
b.      Membutuhkan waktu dalam pelaksanaan kegiatan.
c.       Sama-sama digunakan untuk menangani suatu proyek.
d.      Harus melaksanakan pendataan waktu setiap operasi sehingga dapat menggunakan waktu semaksimum mungkin dan dengan pembiayaan yang seminimum mungkin.
Pada  prinsipnya  yang  menyangkut  perbedaan  PERT  dan  CPM  adalah sebagai berikut :
a.  PERT  digunakan  pada  perencanaan  dan  pengendalian    proyek  yang belum  pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan  mengendalikan aktivitas  yang  sudah pernah dikerjakan  sehingga data, waktu dan biaya  setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
b.  Pada PERT digunakan  tiga  jenis waktu pengerjaan yaitu yang  tercepat,  terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek.
c.  Pada PERT yang ditekankan tepat waktu,  sebab dengan  penyingkatan waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat  biaya.
d.  Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil), sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.

5. Contoh kasus/perhitungan
1. Contoh soal metode CPM
Suatu pabrik pembangkit tenaga listrik direncanakan untuk dibangun dimana proyek tersebut terdiri dari beberapa aktivitas. Aktivitas pertama adalah merancang pabrik kemudian dilanjutkan dengan memilih lokasi, memilih pemasok, pegawai, dll. Sehingga urutan aktivitas dan waktu penyelesaian aktivitas dirangkum sebagai berikut :
Pertanyaan :
     a.       Buat jaringan kerja
     b.      Tentukan jaur kritisnya
(Jawab dengan menggunakan metode CPM) :

      a.       Jaringan kerja
    b.      Penentuan jalur kritis dari kasus di atas ditentukan dari perhitungan penjumlahan waktu terlama setiap jalur, yakni :
A-B-E-I-J=12+8+12+4+6 = 42
A-C-F-I-J=12+8+18+4+6 = 44
A-C-G-H-J=12+4+5+8+6 = 35
A-D-H-J=12+3+8+6 = 29
Sehingga jalur kritisnya adalah A-C-F-I-J,  karena memiliki jalur kritis dengan nilai paling besar. Pemilihan jalur kritis dilakukan pada jalur yang memiliki nilai paling besar karena dengan nilai paling besar menggambarkan waktu paling tepat dan layak yang digunakan untuk menyelesaikan suatu jalur dimana pada jalur tersebut terdapat beberapa stasiun-stasiun. Pada waktu terlama yang digunakan untuk menyelesaikan satu jalur menyatakan bahwa seluruh metode yang ada telah tercover. Sehingga apabila pada suatu jalur yang memiliki waktu tercepat telah dapat tercover juga. Apabila dipilih jalur kritis yang memiliki waktu tercepat maka tidak semua metode yang ada dapat tercover oleh waktu yang tersedia.

     2.      Contoh soal metode PERT
Pada suatu Perseroan Terbatas  PT. TERANG MAKMUR diketahui memiliki data sebagai berikut :
No.
Kegiatan
Kegiatan Sebelumnya
Waktu Optimis (a)
Waktu Realistis (m)
Waktu Pesimis (b)
1.
A
-
1
1
1
2.
B
A
3
6
8
3.
C
A
4
5
6
4.
D
A
2
3
4
5.
E
A
9
9
15
6.
F
B
7
8
8
7.
G
B
4
7
9
8.
H
C
1
3
9
9.
I
D
5
6
7
10.
J
F,G,H
3
4
8
11.
K
E,I,J
2
3
7

Keterangan :
Untuk hasil perhitungan waktu perkiraan (t) didapatkan dengan menggunakan rumus
Pertanyaan :
     a.       Buat jaringan kerja
     b.      Tentukan jaur kritisnya dengan menggunakan perhitungan ES, EF, LS, LF, dan S
(Jawab dengan menggunakan metode PERT) :

a.       Jaringan kerja 
 
 




No.
Kegiatan
Kegiatan Sebelumnya
Waktu Aktivitas
ES
EF
LS
LF
S
1.
A
-
1.00
0
1
0
1
0
2.
B
A
5.83
1
6.83
1
6.83
0
3.
C
A
5.00
1
6
6
11
5
4.
D
A
3.00
1
4
10.17
13.17
9.17
5.
E
A
10.00
1
11
9.17
19.17
8.17
6.
F
B
7.83
6.83
14.67
6.83
14.67
0
7.
G
B
6.83
6.83
13.67
7.83
14.67
1
8.
H
C
3.67
6
9.67
11
14.67
5
9.
I
D
6.00
4
10
13.17
19.17
9.17
10.
J
F,G,H
4.50
14.67
19.17
14.67
19.17
0
11.
K
E,I,J
3.50
19.17
22.67
19.17
22.67
0
Keterangan :
Rumus perhitungan ES, EF, LS, LF dan S :
ES = Early Start ( Waktu mulai aktivitas paling awal )
EF = Early Finish = ES+t ( Waktu penyelesaian aktivitas paling awal )
LS = Late Start = LF-t ( Waktu mulai aktivitas paling akhir )
LF = Late Finish = LS+t ( Waktu penyelesaian aktivitas paling akhir)
S   = Slack = LF – EF or LS – ES ( Waktu mundur aktivitas )

Sehingga diperoleh jalur kritisnya adalah A-B-F-J-K karena memiliki waktu paling banyak diantara jalur yang lain yakni 22,67 bulan. Pada metode PERT lebih menitik beratkan pada waktu pengerjaan yaitu yang  tercepat,  terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek. Pada waktu terlama yang digunakan untuk menyelesaikan satu jalur menyatakan bahwa seluruh metode yang ada telah tercover. Sehingga apabila pada suatu jalur yang memiliki waktu tercepat telah dapat tercover juga. Apabila dipilih jalur kritis yang memiliki waktu tercepat maka tidak semua metode yang ada dapat tercover oleh waktu yang tersedia.




DAFTAR PUSTAKA

Dimyati, T dan Dimyati, A. 1999. Operation Research Model-model Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Hiller, F.S. 1990. Pengantar Riset Operasi. Jakarta : Erlangga.

ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...