Monday, November 30, 2015

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) DAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)






RANCANGAN PENELITIAN

“RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) DAN RANCANGAN  ACAK KELOMPOK  (RAK)”


TUGAS PAPER
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Rancangan Penelitian





oleh :
FRIDA MASLIKHAH     NIM 101710101064
Kelas A





JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012


1.      Pengertian dan Penggunaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
a.       Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Suatu percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti. Pada rancangan acak lengkap (RAL) digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relatif homogen. Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak terhadap seluruh unit percobaan. Seperti percobaan-percobaan yang dilakukan di laboratorium atau rumah kaca yang pengaruh lingkungannya lebih mudah dikendalikan.
Rancangan acak lengkap dipergunakan jika variabel luar tidak diketahui, atau bila pengaruh variabel ini yang sengaja tidak dikontrol terhadap variasi subyek, adalah sangat kecil. Rancangan ini juga dipakai jika diketahui bahwa subyek keadaannya seragam dan inferensi yang dibuat berdasarkan hasil percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat luas serta berlaku untuk populasi yang lebih beragam. Oleh karena itu, rancangan ini tidak disarankan jika hasil ujinya dipergunakan untuk inferensi populasi yang lebih beragam
Syarat yang harus diperhatikan dalam RAL :
1.  Kecuali  perlakuannya,  semua  (media  percobaan  dan  keadaan-keadaan lingkungan lainnya) harus serba sama atau homogen.
2.  Penempatan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dilakukan secara acak lengkap,  yang  artinya  kita  perlakukan  semua  satuan  percobaan  sebagai  satu kesatuan dimana perlakuan ditempatkan ke dalamnya secara acak.
3.  Hanya mempunyai 1 faktor dan mempunyai sejumlah taraf faktor yang nilainya bisa kualitatif maupun kuantitatif.

b.      Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah  suatu  ranangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan  satuan  percobaan  kedalam  grup-grup  yang  homogen yang dinamakan kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing kelompok. Pengelompokan digunakan untuk usaha memperkecil galat, dan untuk membuat kragaan satuan-satuan percobaan di  dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin.

Jika  pada  RAL  satuan  percobaan  yang  digunakan  harus  homogen  maka  pada RAK  tidak perlu homogen, dan untuk ketidak homogenan tersebut akan dikelompokkan menjadi satuan-satuan yang mendekati homogen, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengelompokkan adalah untuk  menjadikan keragaman dalam kelompok menjadi sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok sebesar mungkin. 


2.      Perbedaan Metode Analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
a.       Rancangan Acak Lengkap (RAL)
RAL selain perlakuan, semua harus sama (homogen), hal  ini membawa konsekuensi bahwa,  selain  perlakuan  tidak  ada  faktor  lain  yang  dianggap  berpengaruh  terhadap hasil pengamatan. Oleh karena itu dapat diajukan suatu model analisis :
Yijk = μ  +  τi +  εij
Yijk  = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i & ulangan ke-j
μ       = nilai tengah umum 
τi       = pengaruh perlakuan ke-i 
εij     = galat percobaan pada perlakuan ke-i & ulangan ke-j

b.      Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Model analisis RAK adalah sebagai berikut :
Yij = μ  +  τi +  βj +  εij
  Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke – i kelompok ke – j 
   μ   = nilai tengah umum 
   τi   = pengaruh perlakuan ke - i 
   βj  = pengaruh kelompok ke - j 
   εij  = galat percobaan pada perlakuan ke-i & kelompok ke-j 
   p   = banyaknya perlakuan 
   r    = banyaknya kelompok / ulangan

c.       Kelebihan dan Kekurangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
a.       Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Kelebihan RAL adalah perhitungannya sederhana. RAL dapat diterapkan pada percobaan dengan ulangan pengamatan sama dan tidak sama. Keuntungan menggunakan RAL antara lain :
1.      Rancangan percobaannya lebih mudah.
2.      Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat bebas galatnya juga kecil
3.      Analisis statistik terhadap data percobaan sederhana.
4.      Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan (dapat dilakukan pada ulangan yang tidak sama).
5.      Terdapat alternatif analisis nonparametrik yang sesuai.
6.      Permasalahan data hilang dapat mudah ditangani
7.      Tidak memmerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai bahan percobaan

Kekurangan RAL antara lain adalah :
1.      Terkadang tidak efisien.
2.      Tingkat ketepatan (presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit percobaab benar-benar homogen
3.      Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten (lemah) apabila satuan percobaan tidakbenar-benarhomogen terutama apabila jumlah ulangannya sedikit

 b.      Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Kelebihan RAK antara lain sebagai berikut :
1.      Lebih efisien dan akurat dibandigkan dengan RAL (Pengelompokan yang efektif dapat meunurukan jumlah kuadrat galat, sehingga akan meningkatkantingkat ketepatan atau bisa mengurangi julah ulangan)
2.      Lebih fleksibel (Banyaknya perlakuan, Banyaknya ulangan/kelompok, dan Tidak semua kelompok memerlukan ulangan yang sama)
3.      Penarikan kesimpulan lebih luas karena kita bisa juga melihat perbedaan diantara kelompok 
4.      Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis dan lain-lain.

Kekurangan RAK antara lain adalah :
1.      Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis.
2.      Interaksi antar kelompok perlakuan sangat sulit.
3.       Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok.
4.      Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat, sehingga sensitifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah perlakuannya sedikit atau keragaman dalam satuan percobaan kecil (homogen).
5.      Memerlukan pemahaman tambahan tentang keragaman satuan percobaan untuk suksesnya pengelompokan.
6.      Jika ada data yang hilangmemerlukan perhitungan yang rumit.



ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...