Saturday, January 16, 2016

ANALISIS FINANSIAL DALAM PERENCANAAN INDUSTRI



 
LAPORAN PRAKTIKUM
“ PERENCANAAN INDUSTRI ”
 


MANA               : FRIDA MASLIKHAH
NIM                   : 101710101064
SIFT                   : SELASA (15.00-17.00 WIB)
ACARA             : 6. ANALISIS FINANSIAL
ASISTEN          : POPPY NAZMI C.
  RIZKY FATMAWATI

 


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2012


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perusahaan memiliki berbagai macam planning untuk meningkatkan keuntungan dari perusahaannya. Biasanya untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari planning proyek-proyek tersebut dilakukan analisa keuangan terlebih dahulu pada berbagai macam alternatif tersebut. Setelah diketahui alternatif mana yang memberikan keuntungan yang paling besar maka perusahaan tersebut akan menjalankan planning dari proyek tersebut.
Tiap perusahaan tentunya menginginkan keuntungan. Maka dari itu harga akan mempengaruhi besarnaya keuntungan. Keuntunganpun akan berpengaruh terhadap keadaan konsumen yang menggunakan barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Analisis digunakan antara lain untuk menganalisa financial dari suatu proyek yang akan dikeluarkan atau didapatkan. Baik itu meliputi pajak, pengeluaran, atau pendapatan suatu proyek. Untk lebih memperdalam lagi tentang pemahaman dan aplikasi analisa financial pada sebuah permasalahn perusahaan, pada praktikum kali ini dikaji lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan analisa financial.
Pentingnya pengetahuan mengenai prosedur penetapan harga, maka tidak salah jika kemudian dijadikan sebagai salah satu acara dalam praktikum ini. Pengetahuan ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai konsep perencanaan industry.


1.2  Tujuan
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah:
1.      Mahasiswa memahami pengetian analisis financial.
2.      Mahasiswa mampu menerapkan analisis finansial berdasarkan hasil aplikasi software dan mampu menginterpretasikan hasil analisa dengan sebuah keputusan.



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Analisis finansial digunakan untuk membantu mengevaluasi keuntungan dari proyek–proyek alternatif. Biasanya, permintaaan untuk pendanaan modal jauh melebihi jumlah modal yang tersedia. Karenanya proyek harus didanani dan yang mana seyogyanya ditolak. Metode-metode net present value (NPV dan internal Rate Of return (IRR) adalah dua teknik yang paling umum digunakan dalam menganalisis keutungan finansial dari proyek modal yang diusulkan (Giatman, 2006).
Analisis finansial digunakan untuk membantu mengevaluasi keuntungan dari proyek-proyek alternatif. Tujuan umumnya yaitu berkepentingan dalam menetukan dan meningkatkan kekayaan perusahaan. Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru, dan ketika perusahaan akan mengikuti lelang atau suatu kontrak kerja baru (Mulyadi, 2000).
 Ada beberapa langkah dalam menetapkan harga diantaranya :
·         Memilih tujuan penetapan harga
·         Menentukan permintaan
·         Menganalisis biaya, harga dan penawaran pesaing
·         Memilih metode penetapan harga
·         Memilih harga akhir
(Koher,1997).
Metode Net Present Value (NPV) adalah metode seleksi yang memperhitungkan nilai waktu, yang didasarkan pada konsep mediskonto seluruh aliran kas senilai sekarang. Kemudian menghitung angka netto maka akan diketahui selisihnya dengan memakai dasar yang sama, yaitu harga pasar saat ini. Aliran kas yang akan dikas meliputi keseluruhan, yaitu biaya pertama operasi, produksi, pemeliharaan, dan lain-lain pengeluaran. Mengkaji NPV memberikan petunjuk sebagai berikut:
  • NPV = positif, berarti usulan proyek dapat diterima, semkain tinggi NPV maka semakin baik
  • NPV = negatif berarti usulan proyek ditolak
  • NPV = 0 berarti netral  (Heizer, 2005).
  Kelebihan metode NPV ini yaitu:
·           Memasukkan faktor nilai waktu dan uang
·           Mempertimbangkan semua aliran kas proyek
·           Mengukur besaran absolut dan bukan relatif, sehingga mudah mengikuti kontributnya terhadap usaha meningkatkan kekayaan perusahaan atau pemegang saham
(Soeharto, 1996).
Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara Present Value dari benefit dan Present Value dari biaya. Dalam evaluasi suatu proyek tertentu tanda “go” dinyatakan nilai NPV = 0. Jika NPV = 0 berarti proyek tersebut mengembalikan  persis sebesar modal awal yang ditanamkan oleh investor. Jika NPV < 0 proyek  ditolak artinya ada penggunaan lain yang lebih menguntungkan sumber-sumber yang diperlukan proyek (Heizer, 2005).
Metode IRR menentukan tingkat potongan yang menghasilkan suatu NPV dari lairan konstan yang setara dengan investasi awal. IRR merupakan itngkat discount atau bunga yang akan menyamakan present value cash inflow dengan jumlah semisal invesment dari proyek yang sedang dinilai. IRR merupakan teknik yang paling banyak digunakan tetapi perhitungannya lebih sulit dibandingkan dengan teknik NPV (Mulyadi, 2000).
Metode penyusunan dengan Straight Line (L) merupakan metode yang mengasumsikan bahwa berkurangnya nilai suatu aset berlangsung seacra linier terhadap umur ekonomis dari aset tersebut (Heizer, 2005).
Metode Sum of Years  Digit (SOYD) dirancang untuk membebankan depresiasi lebih besar pada tahun awal, dan semakin kecil untuk tahun-tahun berikutnya.. Bila dibandingkan dengan metode garis lurus, pembebasan depresiasi dengan mettode SOYD akan lebh cepat. Hal ini dimasudkan untuk menyiasati pembayaran pajak yang ditanggung oleh perusahaan (Sularso, 1999).
Analisa Break Even Point (BEP) digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan tujuan untuk”:
a.             Mengevaluasi tujuan laba dari perusahaan secara keseluruhan
b.             Menyajikan data biaya dan laba kepada top management, yang  diperlukan untuk mengambil keputusan dan merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan
c.             Mengganti sistem laporan yang tebal-tebal dengan suatu grafik  yang mudah dibaca dan dimengerti.
(Koher,1997).

Sedangkan menurut  juga menyatakan tentang “berbagai  kegunaan analisa BEP”, sebagai berikut:
a.       Sebagai alat untuk merencanakan laba
b.      Sebagai alat untuk perencanaan budget
c.       Sebagai penentu harga jual produk
d.      Sebagai dasar menentukan harga jual produk
e.       Sebagai dasar rencana pengembangan
f.       Sebagai dasar pengambilan keputusan
(Koher,1997).

 Dari beberapa uraian tersebut tentang Break Even Point (BEP), maka dapat  disimpulkan bahwa analisa Break Even Point (BEP) adalah suatu teknik atau konsep untuk mempelajari dan menganalisa hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel atau menjumlah minimum out put yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian (Koher, 1997).
.           Hasil studi aspek financial hendaknya memberikan informasi tentang bagaimana menentukan kebutuhan akan dana, bagaimana menentukan aliran kas, bagaimana menilai rencana bisnis, dan bagaimana proses pemilihan prioritas proyek bisnis (Mulyadi, 2000).
 


BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1  Skema Kerja

Microsoft Exel
 l
Input Data
 l
Didapatkan hasil


 
 
BAB 5. PEMBAHASAN

Analisa Finansial merupakan analisis, pengamalan secara mendalam, dilakukan untuk menaganalisis secara finansial dari modal proyek yang diusulkan. Proyek yang membawa keuntungan lebih tinggi dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lebih panjang sehingga memberikan jaminan kejayaan pada perusahaan  (Koher, 1997).
.Analisis ini antara lain untuk menganalisa financial dari suatu proyek yang akan dikeluarkan atau didapatkan. Baik itu meliputi pajak, pengeluaran, atau pendapatan suatu proyek. Dalam suatu perusahaan, Analisis financial digunakan untuk membantu mengevaluasi keuntungan dari proyek-proyek alternative. Biasanya, permintaan untuk pendanaan modal jauh melebihi jumlah modal yang tersedi, karenanya proyek harus didanai dan yang mana seyogyanya ditolak (Heizer, 2005).
            Metode-metode Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) adalah dua teknik yang paling umum digunakan dalam menganalisa keuntungan finansial dari proyek modal yang diusulkan. Analisis finansial digunakan untuk membantu mengevaluasi keuntungan-keuntungan dari proyek-proyek alternatif.
Analisis finansial memiliki berbagai fungsi, yakni :
·         Menentukan kebutuhan akan dana serta sumber untuk memenuhi rencana bisnis
·         Menentukan policy aliran kas, termasuk kondisi sensifitasnya
·         Menilai rencana bisnis dari sisi keuangan atau berbagai sisi sehingga ada pegangan yang jelas terhadap perkiraan pemasukan dan pengeluaran dana investasi
·         Proses pemilihan prioritas proyek bisnis yang layak lebih dari satu pilihan rencana proyek.

Fungsi dari analisis financial pada dasarnya yaitu berkepentingan dalam menentukan dan meningkatkan kekayaan suatu usah. Berikut merupakan sistematika penerapan analisis financialnya yaitu:
·         Menentukan parameter dasar
·         Membuat perkiraan biaya
·         Proyeksi pendapatan
·         Membuat Cash Flow
·         Kriteria penilaian
·         Melakukan penilaian dan menyusun rangking alternative
·         Analisis resiko
(Heizer, 2005).

Analisis Break Event Point yaitu suatu analisa yang digunakan untuk menganalisis biaya dimana biaya yang dikeluarkan akan sama dengan pendapatan yang diperoleh jadi perusahaan ini tidak mengalami kerugian dan juga tidak memperoleh keuntungan. Bisa juga digunakan untuk menganalisis volume produksi yaitu jumlah barang yang diproduksi nilainya sama dengan jumlah barang yang keluar.
BEP dapat terjadi bila perusahaan di dalam kegiatannya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Dan sebaliknya bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan, maka perusahaan itu akan memperoleh keuntungan.
Tujuan penggunaan Break Event Point pada perusahaan adalah :
  1. Untuk mengevaluasi tujuan laba dari perusahaan secara keseluruhan.
  2. Untuk menyajikan data biaya dan laba kepada top management, yang  diperlukan untuk mengambil keputusan dan merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan.
c.       Untuk mengganti sistem laporan yang tebal-tebal dengan suatu grafik  yang mudah.
(Heizer, 2005).
Analisis break even point secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, biaya dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisa Break Even Point dapat digunakan untuk berbagai tujuan terutama bagi perusahaan yang sedang menyusun perencanaan. Di samping itu juga dapat  digunakan sebagai alat pengendalian waktu perusahaan masih dalam kegiatan sebelum berakhirnya suatu periode (Soeharto, 2002).
.Variable cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam baiya variabel secara total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.
Analisa nilai Net Present Value (NPV) merupakan suatu metode mengecualikan aliran kontan setelah pajak dengan faktor potongan yang diberikan supaya menghasilkan net prensent value. Metode IRR menentukan tingkat potongan yang diberikan yang menghsilkan suatu net present value dari aliran kontan yang starsa dengan investasi awal (Giatman, 2006).
Metode Internal Rate Return (IRR) ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Maksud IRR adalah nilai discount rate (i) yang membuat NPV dari proyek yang sama menjadi nol. Apabila IRR > dari pada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang diharapkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan (Giatman, 2006).
Metode depresiasi garis luruds (SLD) adalah metode paling sederhana dan yang paling sering dipakai dalam perhitungan depersiasi aset, karena metode ini relatif sderhana. Metode ini pada dasarnya memberikan hasil perhitungan depresiasi yang sama setiap tahun selama umur perhitungan aset. Maka, nilai buku aset setiap akhir tahun jika dibuatkan grafiknya akan membentuk garis lurus.
Parameter-parameter yang diperlukan dalam perhitungan ini adalah nlai investasi, umur produksitif aset/lamanya aset akan dikenankan depresiasi, nilai sisa aset pada akhir umur produktif aset (Koher, 1997).
Depresiasi adalah penurunan nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan. Depresiasi merupakan konsep akuntansi yang menentukan suatu deduksi tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak, dengan demikian efek waktu penggunaan atas nilai asset dapat direfleksikan dalam laporan keuangan perusahaan. Depresiais juga dimasukkan dalam salah satu komponen buaya produksi karena akan mempengaruhi besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan (Sularso, 1999).
Metode ini mempunyai pola pembayaran depresiasi yang tidak sama setiap tahunya, yaitu didasarkan atas bobot digit dari tahun pemakaian. Pada tahun-tahun awal depresiasi yang dikeluarkan lebih besar dari tahun berikutnya, di mana penurunanya merupakan fungsi dari berkurangnya umur aset tersebut. Penggunaan depresiasi ini bisanya dikenakan pas aset yang mempenyai pola perilaku keuntungan yang besar pada awal investasi dan mengecil sesui dengan perjalanan umur investasi. Disamping itu, metode ini sering juga digunakan dalam rangka untuk  mengantisipasi atau pengamanan cash flow masa depan yang berisiko tinggi, sehingga kemungkinan tergannggunya biaya pengembalian modal yang dapat dikurangi. Depresiasi adalah penurunan nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan.

 

BAB 6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
            Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.      Analisa Finansial dilakukan untuk menaganalisis secara financial dari modal proyek yang diusulkan untuk menentukan dan meningkatkan kelayakan suatu usaha.
2.      Break Even Point adalah suatu analisa untuk menganalisis biaya dimana biaya yang dikeluarkan akan sama dengan pendapatan yang diperoleh jadi perusahaan ini tidak mengalami kerugian dan juga tidak memperoleh keuntungan.
3.      Metode Net Present Value adalah merupakan suatu metode mengecualikan aliran kontan setelah pajak dengan faktor potongan yang diberikan supaya menghasilkan net prensent value.
4.      Metode garis lurus didasarkan memberikan hasil perhitungan depresiasi yang sama setiap tahun selama umur perhitungan aset.
5.      Depresiasi adalah penurunan nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan.

 
6.2 Saran
-

  
DAFTAR PUSTAKA


Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. PT graja Grafindo Persada:Jakarta.
Heizer, J. & Render, Barry. 2005. Manajemen Operasi, Terjemahan, Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Koher, P. 1997. Managemen Pemasaran Jakarta: PT Prenhalindo.
Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: UGM Press.
Soeharto, I. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sularso, A. 1999. Perencanaan-Perencanaan Strategi Pemasaran. Jember : Fakultas Ekonomi Universitas Jember.



ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...