LAPORAN PRAKTIKUM
“ PERENCANAAN INDUSTRI ”
MANA : FRIDA MASLIKHAH
NIM : 101710101064
SIFT : SELASA (15.00-17.00 WIB)
ACARA : 6. ANALISIS FINANSIAL
ASISTEN : POPPY NAZMI C.
RIZKY FATMAWATI
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
TAHUN 2012
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan memiliki berbagai
macam planning untuk meningkatkan keuntungan dari perusahaannya. Biasanya untuk
mengetahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari planning proyek-proyek
tersebut dilakukan analisa keuangan terlebih dahulu pada berbagai macam
alternatif tersebut. Setelah diketahui alternatif mana yang memberikan
keuntungan yang paling besar maka perusahaan tersebut akan menjalankan planning
dari proyek tersebut.
Tiap perusahaan tentunya
menginginkan keuntungan. Maka dari itu harga akan mempengaruhi besarnaya
keuntungan. Keuntunganpun akan berpengaruh terhadap keadaan konsumen yang
menggunakan barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Analisis digunakan antara lain
untuk menganalisa financial dari suatu proyek yang akan dikeluarkan atau
didapatkan. Baik itu meliputi pajak, pengeluaran, atau pendapatan suatu proyek.
Untk lebih memperdalam lagi tentang pemahaman dan aplikasi analisa financial
pada sebuah permasalahn perusahaan, pada praktikum kali ini dikaji lebih lanjut
tentang hal-hal yang berkaitan dengan analisa financial.
Pentingnya pengetahuan mengenai
prosedur penetapan harga, maka tidak salah jika kemudian dijadikan sebagai salah
satu acara dalam praktikum ini. Pengetahuan ini diharapkan dapat menambah
pemahaman mengenai konsep perencanaan industry.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini
adalah:
1.
Mahasiswa memahami pengetian analisis financial.
2.
Mahasiswa mampu menerapkan analisis finansial berdasarkan hasil
aplikasi software dan mampu menginterpretasikan hasil analisa dengan sebuah
keputusan.
BAB 2. TINJAUAN
PUSTAKA
Analisis
finansial digunakan untuk membantu mengevaluasi keuntungan dari proyek–proyek
alternatif. Biasanya, permintaaan untuk pendanaan modal jauh melebihi jumlah
modal yang tersedia. Karenanya proyek harus didanani dan yang mana seyogyanya
ditolak. Metode-metode net present value (NPV dan internal Rate Of return (IRR)
adalah dua teknik yang paling umum digunakan dalam menganalisis keutungan
finansial dari proyek modal yang diusulkan (Giatman, 2006).
Analisis finansial digunakan
untuk membantu mengevaluasi keuntungan dari proyek-proyek alternatif. Tujuan
umumnya yaitu berkepentingan dalam menetukan dan meningkatkan kekayaan
perusahaan. Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika
perusahaan tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru, ketika
perusahaan memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah
baru, dan ketika perusahaan akan mengikuti lelang atau suatu kontrak kerja baru
(Mulyadi, 2000).
Ada beberapa langkah dalam menetapkan harga
diantaranya :
·
Memilih tujuan penetapan harga
·
Menentukan permintaan
·
Menganalisis biaya, harga dan
penawaran pesaing
·
Memilih metode penetapan harga
·
Memilih harga akhir
(Koher,1997).
Metode Net Present Value (NPV)
adalah metode seleksi yang memperhitungkan nilai waktu, yang didasarkan pada
konsep mediskonto seluruh aliran kas senilai sekarang. Kemudian menghitung
angka netto maka akan diketahui selisihnya dengan memakai dasar yang sama,
yaitu harga pasar saat ini. Aliran kas yang akan dikas meliputi keseluruhan,
yaitu biaya pertama operasi, produksi, pemeliharaan, dan lain-lain pengeluaran.
Mengkaji NPV memberikan petunjuk sebagai berikut:
- NPV = positif, berarti usulan proyek dapat diterima, semkain tinggi NPV maka semakin baik
- NPV = negatif berarti usulan proyek ditolak
- NPV = 0 berarti netral (Heizer, 2005).
Kelebihan metode NPV ini yaitu:
·
Memasukkan faktor nilai waktu dan
uang
·
Mempertimbangkan semua aliran kas
proyek
·
Mengukur besaran absolut dan
bukan relatif, sehingga mudah mengikuti kontributnya terhadap usaha
meningkatkan kekayaan perusahaan atau pemegang saham
(Soeharto, 1996).
Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara Present Value dari benefit dan Present Value dari biaya. Dalam evaluasi suatu
proyek tertentu tanda “go” dinyatakan nilai NPV = 0. Jika NPV = 0 berarti
proyek tersebut mengembalikan persis
sebesar modal awal yang ditanamkan oleh investor. Jika NPV < 0 proyek ditolak artinya ada penggunaan lain yang
lebih menguntungkan sumber-sumber yang diperlukan proyek (Heizer, 2005).
Metode IRR menentukan tingkat
potongan yang menghasilkan suatu NPV dari lairan konstan yang setara dengan
investasi awal. IRR merupakan itngkat discount atau bunga yang akan menyamakan
present value cash inflow dengan jumlah semisal invesment dari proyek yang
sedang dinilai. IRR merupakan teknik yang paling banyak digunakan tetapi
perhitungannya lebih sulit dibandingkan dengan teknik NPV (Mulyadi, 2000).
Metode penyusunan dengan Straight
Line (L) merupakan metode yang mengasumsikan bahwa berkurangnya nilai suatu
aset berlangsung seacra linier terhadap umur ekonomis dari aset tersebut (Heizer, 2005).
Metode Sum of Years Digit (SOYD) dirancang untuk membebankan
depresiasi lebih besar pada tahun awal, dan semakin kecil untuk tahun-tahun
berikutnya.. Bila dibandingkan dengan metode garis lurus, pembebasan depresiasi
dengan mettode SOYD akan lebh cepat. Hal ini dimasudkan untuk menyiasati
pembayaran pajak yang ditanggung oleh perusahaan (Sularso, 1999).
Analisa Break Even
Point (BEP) digunakan oleh
perusahaan-perusahaan dengan tujuan untuk”:
a.
Mengevaluasi tujuan laba dari
perusahaan secara keseluruhan
b.
Menyajikan data biaya dan laba kepada
top management, yang diperlukan untuk
mengambil keputusan dan merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan
c.
Mengganti sistem laporan yang
tebal-tebal dengan suatu grafik yang
mudah dibaca dan dimengerti.
(Koher,1997).
Sedangkan menurut juga menyatakan
tentang “berbagai kegunaan analisa BEP”,
sebagai berikut:
a. Sebagai alat untuk
merencanakan laba
b.
Sebagai alat untuk perencanaan budget
c.
Sebagai penentu harga jual produk
d.
Sebagai dasar menentukan harga jual produk
e.
Sebagai dasar rencana pengembangan
f. Sebagai dasar
pengambilan keputusan
(Koher,1997).
Dari beberapa uraian tersebut tentang Break Even Point (BEP), maka dapat
disimpulkan bahwa analisa Break Even Point (BEP) adalah
suatu teknik atau konsep untuk mempelajari dan menganalisa hubungan antara
biaya tetap dan biaya variabel atau menjumlah minimum out put yang harus
dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian (Koher, 1997).
. Hasil studi aspek financial hendaknya memberikan informasi tentang
bagaimana menentukan kebutuhan akan dana, bagaimana menentukan aliran kas,
bagaimana menilai rencana bisnis, dan bagaimana proses pemilihan prioritas
proyek bisnis (Mulyadi, 2000).
BAB 3. METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Skema Kerja
Microsoft Exel
l
Input Data
l
Didapatkan hasil
BAB 5. PEMBAHASAN
Analisa Finansial merupakan
analisis, pengamalan secara mendalam, dilakukan untuk menaganalisis secara
finansial dari modal proyek yang diusulkan. Proyek yang membawa keuntungan
lebih tinggi dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lebih panjang sehingga
memberikan jaminan kejayaan pada perusahaan
(Koher, 1997).
.Analisis ini
antara lain untuk menganalisa financial dari suatu proyek yang akan dikeluarkan
atau didapatkan. Baik itu meliputi pajak, pengeluaran, atau pendapatan suatu
proyek. Dalam suatu perusahaan, Analisis financial digunakan untuk membantu
mengevaluasi keuntungan dari proyek-proyek alternative. Biasanya, permintaan
untuk pendanaan modal jauh melebihi jumlah modal yang tersedi, karenanya proyek
harus didanai dan yang mana seyogyanya ditolak (Heizer, 2005).
Metode-metode
Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) adalah dua teknik
yang paling umum digunakan dalam menganalisa keuntungan finansial dari proyek
modal yang diusulkan. Analisis
finansial digunakan untuk membantu mengevaluasi keuntungan-keuntungan dari
proyek-proyek alternatif.
Analisis finansial memiliki berbagai fungsi, yakni :
·
Menentukan
kebutuhan akan dana serta sumber untuk memenuhi rencana bisnis
·
Menentukan policy aliran kas,
termasuk kondisi sensifitasnya
·
Menilai rencana bisnis dari sisi
keuangan atau berbagai sisi sehingga ada pegangan yang jelas terhadap perkiraan
pemasukan dan pengeluaran dana investasi
·
Proses pemilihan prioritas proyek
bisnis yang layak lebih dari satu pilihan rencana proyek.
Fungsi dari
analisis financial pada dasarnya yaitu berkepentingan dalam menentukan dan
meningkatkan kekayaan suatu usah. Berikut merupakan sistematika penerapan
analisis financialnya yaitu:
·
Menentukan parameter dasar
·
Membuat perkiraan biaya
·
Proyeksi pendapatan
·
Membuat Cash Flow
·
Kriteria penilaian
·
Melakukan penilaian dan menyusun
rangking alternative
·
Analisis resiko
(Heizer, 2005).
Analisis Break Event Point yaitu
suatu analisa yang digunakan untuk menganalisis biaya dimana biaya yang
dikeluarkan akan sama dengan pendapatan yang diperoleh jadi perusahaan ini
tidak mengalami kerugian dan juga tidak memperoleh keuntungan. Bisa juga
digunakan untuk menganalisis volume produksi yaitu jumlah barang yang
diproduksi nilainya sama dengan jumlah barang yang keluar.
BEP dapat
terjadi bila perusahaan di dalam kegiatannya menggunakan biaya tetap, dan
volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel. Apabila
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap,
maka perusahaan akan mengalami kerugian. Dan sebaliknya bila penjualan melebihi
biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan, maka perusahaan itu akan
memperoleh keuntungan.
Tujuan
penggunaan Break Event Point pada perusahaan adalah :
- Untuk mengevaluasi tujuan laba dari perusahaan secara keseluruhan.
- Untuk menyajikan data biaya dan laba kepada top management, yang diperlukan untuk mengambil keputusan dan merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan.
c. Untuk mengganti
sistem laporan yang tebal-tebal dengan suatu grafik yang mudah.
(Heizer, 2005).
Analisis break
even point secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan,
bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, biaya dan tingkat keuntungan
yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisa Break Even Point dapat
digunakan untuk berbagai tujuan terutama bagi perusahaan yang sedang menyusun
perencanaan. Di samping itu juga dapat
digunakan sebagai alat pengendalian waktu perusahaan masih dalam
kegiatan sebelum berakhirnya suatu periode (Soeharto, 2002).
.Variable cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume
penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam baiya variabel secara total.
Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase
tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan
penjualan dalam unit.
Analisa
nilai Net Present Value (NPV) merupakan suatu
metode mengecualikan aliran kontan setelah pajak dengan faktor potongan yang
diberikan supaya menghasilkan net prensent value. Metode IRR menentukan tingkat
potongan yang diberikan yang menghsilkan suatu net present value dari aliran
kontan yang starsa dengan investasi awal (Giatman, 2006).
Metode
Internal Rate Return (IRR) ini menghitung
tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Maksud IRR adalah
nilai discount rate (i) yang membuat NPV dari proyek yang sama menjadi nol.
Apabila IRR > dari pada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang
diharapkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil
dikatakan merugikan (Giatman, 2006).
Metode
depresiasi garis luruds (SLD) adalah metode
paling sederhana dan yang paling sering dipakai dalam perhitungan depersiasi
aset, karena metode ini relatif sderhana. Metode ini pada dasarnya memberikan
hasil perhitungan depresiasi yang sama setiap tahun selama umur perhitungan
aset. Maka, nilai buku aset setiap akhir tahun jika dibuatkan grafiknya akan
membentuk garis lurus.
Parameter-parameter yang diperlukan dalam
perhitungan ini adalah nlai investasi, umur produksitif aset/lamanya aset akan
dikenankan depresiasi, nilai sisa aset pada akhir umur produktif aset (Koher, 1997).
Depresiasi adalah penurunan
nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan. Depresiasi merupakan
konsep akuntansi yang menentukan suatu deduksi tahunan terhadap pendapatan
sebelum pajak, dengan demikian efek waktu penggunaan atas nilai asset dapat
direfleksikan dalam laporan keuangan perusahaan. Depresiais juga dimasukkan
dalam salah satu komponen buaya produksi karena akan mempengaruhi besarnya
pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan (Sularso, 1999).
Metode
ini mempunyai pola pembayaran depresiasi yang tidak sama setiap tahunya, yaitu
didasarkan atas bobot digit dari tahun pemakaian. Pada tahun-tahun awal
depresiasi yang dikeluarkan lebih besar dari tahun berikutnya, di mana
penurunanya merupakan fungsi dari berkurangnya umur aset tersebut. Penggunaan depresiasi
ini bisanya dikenakan pas aset yang mempenyai pola perilaku keuntungan yang
besar pada awal investasi dan mengecil sesui dengan perjalanan umur investasi. Disamping
itu, metode ini sering juga digunakan dalam rangka untuk mengantisipasi atau pengamanan cash flow masa
depan yang berisiko tinggi, sehingga kemungkinan tergannggunya biaya
pengembalian modal yang dapat dikurangi. Depresiasi adalah penurunan
nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan.
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.
Analisa Finansial dilakukan untuk
menaganalisis secara financial dari modal proyek yang diusulkan untuk
menentukan dan meningkatkan kelayakan suatu usaha.
2.
Break Even Point adalah suatu analisa untuk
menganalisis biaya dimana biaya yang dikeluarkan akan sama dengan pendapatan
yang diperoleh jadi perusahaan ini tidak mengalami kerugian dan juga tidak
memperoleh keuntungan.
3.
Metode Net Present Value adalah merupakan suatu metode mengecualikan aliran kontan
setelah pajak dengan faktor potongan yang diberikan supaya menghasilkan net
prensent value.
4.
Metode garis lurus didasarkan memberikan hasil perhitungan depresiasi yang sama
setiap tahun selama umur perhitungan aset.
5.
Depresiasi adalah penurunan nilai
fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan.
6.2 Saran
-
DAFTAR PUSTAKA
Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. PT graja Grafindo
Persada:Jakarta.
Heizer, J. & Render, Barry. 2005. Manajemen Operasi, Terjemahan,
Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Koher, P. 1997. Managemen
Pemasaran Jakarta: PT Prenhalindo.
Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: UGM Press.
Soeharto,
I. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sularso, A. 1999. Perencanaan-Perencanaan
Strategi Pemasaran. Jember : Fakultas Ekonomi Universitas Jember.