Thursday, March 24, 2016

PENERAPAN RANCANGAN ACAK LENGKAP DALAM SOAL




TUGAS

RANCANGAN PENELITIAN

“RAL (Rancangan Acak Lengkap)”

 

FRIDA MASLIKHAH
NIM 101710101064
KELAS A
 



JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012


Soal :
Ada 3 jenis material pembuatan baterai (A, B, dan C), dicobakan pada 3 temperatur (15oF, 70oF, dan 125oF). dari percobaan tersebut ingin diketahui apakah jenis material dan suhu mempengaruhi daya tahan baterai?. Apakah jenis tertentu dari percobaan tersebut diperoleh data sebagai berikut :
Material
Suhu
15oF
70 oF
125 oF
A
130
34
20
74
80
82
155
40
70
180
75
58
B
150
136
25
159
106
70
188
122
58
126
115
45
C
138
174
96
168
150
82
110
120
104
160
139
60


Pertanyaan :
A.    Pada soal tersebut digunakan metode penelitian apa? Apa alasannya jelaskan !
B.     Buatlah desain penelitian dari soal tersebut serta kesimpulannya!
Jawab :
A.    Metode penelitian yang digunakan pada percobaan pembuatan baterai tersebut adalah metode RAL (Rancangan Acak Lengkap). Alasan penggunaan metode Rancangan Acak Lengkap adalah berdasarkan perlakuan yang diberikan untuk uji dimana terdapat kemungkinan dua variasi, yakni variasi material dan variasi suhu. Faktor pada percobaan tersebut adalah faktor material yang terdiri dari 3 taraf yakni : A, B, dan C dan faktor suhu yang terdiri dari 3 taraf yakni : 15oF, 70oF, dan 125oF. Banyaknya perlakuan yang diberikan pada percobaan pembuatan baterai tersebut adalah 9 yang diperoleh dari kombinasi 3 perlakuan suhu yang berbeda dan 3 perlakuan material yang berbeda. Kesimpulan yang ingin didapatkan dalam penelitian adalah untuk mengetahui daya tahan baterai yang paling baik dari ke-9 perlakuan tersebut.

B.     Desain penelitian dari percobaan tersebut adalah sbagai berikut :
Untuk menyusun desain penelitian dari suatu percobaan yang dilakukan, maka harus dilakukan penentuan tujuan dari penelitian tersebut, penentuan hubungan antar variabel, penentuan metode pengumpulan datanya, dan yang terakhir adalah menentukan metode pengolahan data hasil uji yang dilakukan. Berikut adalah uraian dari masing-masing komponen yang harus dipenuhi pada penentuan metode penelitian percobaan pembuatan baterai :   
a.      Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian pembuatan baterai ini adalah menguji hipotesis dari kolerasi perbedaan perlakuan yang dilakukan terhadap daya tahan baterai. Perbedaan perlakuan material yang dilakukan adalah A, B, dan C dan perlakuan suhunya adalah 15oF, 70oF, dan 125oF .
b.      Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel pada penelitian pembuatan baterai ini adalah korelasi antara perbedaan perlakuan material (A, B, dan C) dan suhu (15oF, 70oF, dan 125oF ) dengan daya tahan baterai.
c.       Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian pembuatan baterai ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung atau dengan observasi. Pada seluruh perlakuan dilakukan pengukuran daya tahan baterai yang dihasilkan.
d.      Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data pada penelitian pembuatan baterai ini adalah menggunakan perhitungan statistik dengan metode ANAVA karena merupakan RAL (Rancangan Acak Lengkap). Kombinasi yang diterapkan ada 9, yakni :
A1B1              A2B1              A3B1
A1B2              A2B2              A3B2
A1B3              A2B3              A3B3
Penyelesaian uji dengan menggunakan metode ANAVA :
Material
Suhu
Yi
Rerata
15oF

125 oF
A
130
184
20
184
61.33333
74
236
82
236
78.66667
155
265
70
265
88.33333
180
313
58
313
104.3333
B
150
311
25
311
103.6667
159
335
70
335
111.6667
188
368
58
368
122.6667
126
286
45
286
95.33333
C
138
408
96
408
136
168
400
82
400
133.3333
110
334
104
334
111.3333
160
359
60
359
119.6667
Yj
1738
3799
770
3799
-
Rerata
144.8333
107.5833
64.16667
-
-

Tabel Perlakuan :
Material (A)
Suhu (B)
Yi
15
70
125
A
539
229
230
998
B
623
479
198
1300
C
576
583
342
1501
Jumlah Yj
1738
1291
770
å Yi = 3799

FK=     å Yi2   = 3799 2    =  400.900, 028
             rab      4x3x3
JKT = å Y i,j 2 – FK
           i,j
       = (1302 +742+1552  +……….+602) - 400. 900,028
        = 478.547- 400.900,028
        = 77.646,07
JKA     =å Yi2 - FK
              i   rb
 = (9982+13002+15012) – 400.900,028
                   4 x 3
= 411583,75 - 400.900,028
= 10683,722
    
JKB     = åYj2 - FK
                  j  rb
= (17382+12912+7702) – 400.900,028
                   4 x 3
            = 39118,722

JK(AB)= åYjj2 - FK - JKA- JKB
                   i j r
= (5392+2292+….+5832+3422) – 400.900,028-10683,722-39118,722
                   4
= 9613,778



Tabel Analisis

Sumber
Keragaman
(SK)
Derajat
Bebas (db)
Jumlah
Kuadrat (JK)
Kuadrat
Tengah (KT)

Fhitung

FProb
Ftabel (0.05)
Ftabel (0.01)
Material (A)
2
10683,722
10683,722
2
= 5341,861
7,91**
0,00198
3,354
5,488
Suhu (B)
2
39118,722
39118,722         2
= 19559,361
28,97**
1,909
3,354
5,488
A x B
4
9613,778
9613,778
4
= 2403,444
3,56*
0,01861
2,728
4,106
Galat
27
18229,848
18229,848
27
= 675,218
-
-
-
-
Total
35
76740972
-
-
-
-
-

JKG     = JKT JKA JKB - JK(AB)
= 77.646,07 - 10683,722 - 39118,722 - 9613,778
            = 18229,848

Pengaruh kombinasi material dan suhu nyata karena diperoleh nilai :
(Finteraksi = 3,56) > F0,05(db1=4, db2 = 27) = 2,728

Koefisien Keragaman (KK)
KK = ÖKTG x 100%
            Y
       = Ö675.213 x 100%
            105.528
       = 24.62%

Kesimpulan dari percobaan pembuatan baterai tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Material (A)
Fhitung > Ftabel (7,91 > 3,354) maka H0 ditolak (H0 : m1=m2 =m3) pada taraf kepercayaan 95% dan menunjukkan berbeda nyata.
Fhitung > Ftabel (7,91 > 5,488) maka H0 ditolak (H0 : m1=m2 =m3) pada taraf kepercayaan 99% dan menunjukkan berbeda nyata.
b.      Suhu (B)
Fhitung > Ftabel (28,97 > 3,354) maka H0 ditolak (H0 : m1=m2 =m3) pada taraf kepercayaan 95% dan menunjukkan berbeda nyata.
Fhitung > Ftabel (28,97 > 5,488) maka H0 ditolak (H0 : m1=m2 =m3) pada taraf kepercayaan 99% dan menunjukkan berbeda nyata.

c.       Interaksi Material (A) dengan Suhu (B)
Fhitung > Ftabel (3,56 > 2,728) maka H0 ditolak (H0 : m1=m2 =m3) pada taraf kepercayaan 95% dan menunjukkan berbeda nyata.
Fhitung > Ftabel (3,56 > 4,106) maka H0 ditolak (H0 : m1=m2 =m3) pada taraf kepercayaan 99% dan menunjukkan berbeda nyata.
d.      Nilai
Pengaruh interaksi material dan suhu pada taraf nyata α = 5% adalah berbeda nyata yang dinyatakan oleh :
Nilai (Finteraksi = 3,56) > F0,05(db1=4, db2 = 27) = 2,728
      
e.       Dari hasil yang diperoleh menyetakan bahwa pada 9 perbedaan perlakuan yang berbeda didapatkan hasil ketahanan baterai yang berbeda-beda pula. Dari hasil perhitungan nilai Koefisien Keragaman diperoleh nilai KK sebesar 24.62%. Dapat disimpulkan bahwa data diatas memiliki keragaman yang cukup besar. Namun, secara keseluruhan data tersebut tidak berbeda sangat nyata. 

Hasil yang diperoleh adalah beda nyata, sehingga dilanjutkan pada Uji Duncan sebagai berikut :
1.      Nilai wilayah nyata terpendek (Rp)
·         Pada tabel analisis ragam diperoleh  KTG = 675.213 dan v = db = 27
·         Menentukan nilai kritis dari tabel wilayah nyata berdasarkan derajat bebas galat dan banyak perlakuan yang digunakan.
ra(p,db) à p = 2,3 ; db = 27 ; dan a = 0.05 à menentukan nilai r0.05(p,27)
·         Nilai ra,p,v yaitu 2.905 dan 3.05 diperoleh dari tabel. Sehingga untuk mencari nilai dari r0.05(p,27) digunakan tabel Duncan dengan a = 0.05; p = 2,3; dan v = 27. Nilai tersebut terdapat pada v = 26 dan v = 28, dilakukan interpolasi yakni pada :
p = 2 à           Ftabel = 2.91 + [(27-26/28-26) x (2.90-2.91)]
o   = 2.91 + [0.5 x (-0.01)]
o   = 2.91 + (-0.005) = 2.905
p = 3 à           Ftabel = 3.06 + [(27-26/28-26) x (3.04-3.06)]
o   = 3.06 + [0.5 x (-0.02)]
o   = 3.06 + (-0.01) = 3.05
·         Wilayah nyata terpendek (Rp)
                                            
Sy = ÖKTG
             R
     = Ö675.213 = 12.992
              4

Nilai Rp
p
2
3
Sy
12.992
12.992
ra,p,v
2.905
3.05
Rp = ra,p,v Sy
37.742
39.626

2.      Sehingga diperoleh nilai rata-rata perlakuan mulai dari yang terkecil ke besar adalah :
125a     70b       15c
Kriteria pengujiannya :
Jika ½mi - mj ½ > Rp maka hasilnya BN
Jika ½mi - mj ½ £ Rp maka hasilnya TBN

Berikut adalah perbedaan dua rata-rata material pada taraf suhu sama :

1.      Pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata material pada suhu 150C
Material

A
C
B
Notasi
Rata-rata
134.75
144.00
155.75
A
134.75
0.00


a
C
144.00
9.25 (2)TN
0.00

a
B
155.75
21.00 (3)TN
11.75 (2)TN
0.00
a

2.      Pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata material pada suhu 700C
Material

A
B
C
Notasi
Rata-rata
57.25
119.75
145.75
A
57.25
0.00


a
B
119.75
62.50 (2)*
0.00

b
C
145.75
88.50 (3)*
26.00 (2)TN
0.00
b

3.      Pengaruh sederhana perbedaan rata-rata material pada suhu 1250C
Material

B
A
C
Notasi
Rata-rata
49.50
57.50
85.50
B
49.50
0.00


a
A
57.50
8.00 (2)TN
0.00

a
C
85.50
36.00 (3)TN
28.00 (2)TN
0.00
a

 Berikut adalah perbedaan dua rata-rata suhu pada taraf material sama :

1.      Pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata suhu pada material A
Suhu

70
125
15
Notasi
Rata-rata
57.25
57.50
134.75
70
57.25
0.00


a
125
57.50
0.25 (2)TN
0.00

a
15
134.75
77.50 (3)*
77.25 (2)*
0.00
b

2.      Pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata suhu pada material B
Suhu

125
70
15
Notasi
Rata-rata
49.50
119.75
155.75
125
49.50
0.00


a
70
119.75
70.25 (2)*
0.00

b
15
155.75
106.25 (3)*
36.00 (3)TN
0.00
b

3.      Pengaruh sederhana perbedaan rata-rata suhu pada material C
Suhu

125
15
70
Notasi
Rata-rata
85.50
144.00
145.75
125
85.50
0.00


a
15
144.00
58.50 (2)*
0.00

b
70
145.75
60.25 (3)*
1.75 (2)TN
0.00
b

Tabel keseluruhan :
Suhu (S)
Material (M)
A
B
C
15
134.750 b
A
155.750 b
A
144.000 b
A
70
57.250 a
A
119.750
B
145.750 b
B
125
57.500 a
A
49.500 a
A
85.500 a
A


Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Duncan dapat disimpulkan bahwa pada taraf 5% (suhu 70)  didapatkan hasil yang Tidak Berbeda Nyata .

Kombinasi perlakuan material dan suhu dianggap sebagai faktor tunggal, sehingga :
t1 = A15 (material A, suhu 15)                        t6 = B125 (material B, suhu 125)
t2 = A70 (material A, suhu 70)                        t7 = C15 (material C, suhu 15)
t3 = A125 (material A, suhu 125)                    t8 = C70 (material C, suhu 70)
t4 = B15 (material B, suhu 15)                        t9 = C125 (material C, suhu 125)
t5 = B70 (material B, suhu 70)

Berikut adalah tabel pengaruh interaksi antara material dan suhu :
No.
Material
Suhu
Rata-rata
1
A
15
134.75
2
A
70
57.25
3
A
125
57.50
4
B
15
155.75
5
B
70
119.75
6
B
125
49.50
7
C
15
144.00
8
C
70
145.75
9
C
125
85.50

Pembanding Duncan :
 
Berikut adalah tabel matriks selisih perbedaan pasangan rata-rata AxB dari yang terkecil ke besar :

Tabel dua arah pengaruh interaksi AxB :
Suhu (S)
Material (M)
A
B
C
15
134.750 c
155.750 c
144.000 c
70
57.250 a
119.750 bc
145.750 c
125
57.500 a
49.500 a
85.500 ab

Dapat disimpulkan bahwa interaksi antara material A, B, dan C dengan suhu 15 tidak berbeda nyata, pada suhu 70 didapatkan pada material A dan C tidak berbeda nyata, pada material B berbeda nyata, pada suhu 125 pada material A dan B tidak berbeda nyata, tetapi material C berbeda nyata. Pengaruh interaksi (AxB) menunjukkan bahwa perlakuan suhu 15°F material A dengan suhu 15°F  material B tidak berbeda nyata. Pada semua jenis material tahan terhadap perlakuan suhu 15°F. Pada suhu 70°F material A dengan suhu 70°F material B berbeda nyata (notasi berbeda), pada suhu 70°F dengan material C tidak berbeda nyata dengan material B namun berbeda nyata dengan material A. Material B dan C tahan terhadap suhu 70°F. Sedangkan pada perlakuan suhu 125°F material A,B,C tidak berbeda nyata. Material A,B,C tahan terhadap suhu 125°F.



ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...