ABSTRAK
Management is a process or framework, which involves the guidance or
direction of a group of people toward organizational objectives. Team Building
is a means to speed up a team member, usually shaped streets or congregated
together in one place. While teamwork is a way or a system of team work, so the
team with the team work can not be separated. team was built with the aim of
helping utnuk functional groups become more effective. Branstorming one of the
creative techniques used in identifying a wide range of alternative actions.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manajemen adalah
suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan
suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata. Biasanya, manajemen dihubungkan
dengan suatu kelompok. Memang seseorang mengurus urusan-urusannya
sendiri, tetapi pengacuan penting dalam manajemen adalah kepada suatu kelom
kerja
dan bersama-sama mereka bekerja, bahkan kadang-kadang rela berkorban demi
kesuksesannya pekerjaan itu. Di dalam sebuah team dibutuhkan seorang pemimpin.
Mereka adalah orang-orang yang tahu apa yang harus dilakukan pada saat-saat
seperti dalam keadaan kritis. Mereka adalah yang mempunyai kecakapan dan kemampuan
untuk mempengaruhui, mengajak, mengumpulkan, dan menggerakkan orang lain untuk
menangani masalah yang ada pada saat seperti itu. Dan mereka yang mampu membina
orang lain untuk membentuk suatu kesatuan
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum tim building ini adalah :
a.
Tim dibangun dengan tujuan untuk
membantu kelompok fungsional menjadi lebih efektif.
b.
Mengetahui pencapaian tujuan
berdasarkan input, proses, dan output.
c.
Mengetahui apa yang dimaksud
dengan team work dan team building dalam organisasi.
d.
Menggiatkan tujuan dan manfaat
dari team work dan team building dengan dasar-dasar manajemen yang ada.
1.3 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah:
a.
Bagaimana tim dibangun dengan
tujuan untuk membantu kelompok fungsional menjadi lebih efektif ?
b.
Bagaimana mengetahui pencapaian
tujuan berdasarkan input, proses, dan output ?
c.
Apa yang dimaksud dengan team work
dan team building dalam organisasi ?
d. Bagaimana menggiatkan tujuan dan manfaat dari team work dan team
building dengan dasar-dasar manajemen yang ada ?
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Karena
berbagai kemajuan teknologi, kompetisi global, dan ketahanan ekonomi dalam
masyarakat yang kompleks, banyak jabatan menuntut adanya kolaborasi di antara
manusia lintas departemen atau lintas keakhlian. Intinya, pikiran orang banyak
akan lebih baik ketimbang pikiran satu orang saja. Membangun sebuah tim adalah
suatu proses memilih, mengembangkan, memberikan kemudahan, dan melatih sebuah
kelompok kerja agar berhasil mencapai tujuan bersama. Di dalamnya mencakup
memotivasi anggota-anggota agar merasa bangga dalam melaksanakan tugas
kelompoknya. Pembangun tim (team builder)
harus mampu memenuhi tuntutan tugas (kualitas hasil, tepat waktu, dsb.) dan
memenuhi kebutuhan anggota-anggota kelompok (adil, tidak konflik, dsb.) (Anonim, 2008).
Melalui
kerjasama dan saling berbagi pengetahuan serta ketrampilan, sebuah tim
seringkali mampu menyelesaikan tugas secara efektif, ketimbang dilakukan oleh
seorang individu. - “A team is a group organized to work together to accomplish a set of
objectives that cannot be achieved effectively by individuals” - Tim
boleh jadi merupakan kelompok kerja yang relatif permanen, namun juga bisa
bersifat temporer yang bertugas untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu. Tim
yang relatif permanen biasanya dinamakan “natural
team work”, sedangkan yang temporer banyak disebut sebagai “a cross-functional action team” –
biasanya terdiri dari orang-orang dari berbagai bagian atau departemen. Bentuk
tim yang dianggap paling maju adalah “self-directed”,
karenanya tim semacam ini kurang memerlukan pengawasan, dan memiliki otoritas
penuh dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Agar tim bisa bekerja secara efektif
dalam mengembangkan motivasi, kedekatan, dan produktivitas, banyak organisasi
yang memandang pembangunan tim merupakan salah satu aspek dari pengembangan
organisasi (Anonim, 2009).
Tim
dibangun dengan tujuan untuk membantu kelompok fungsional menjadi lebih
efektif. Karena rasa individualisme dan persaingan atar pribadi relatif tajam
dalam organisasi, maka tidak semua kelompok kerja dapat dikategorikan ke dalam
suatu tim. Lima atau enam orang yang sedang menyelesaikan suatu proyek belum
menjamin bahwa mereka bisa bekerjasama dalam mencapai tujuan. Secara spesifik, membangun
sebuah tim artinya harus mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan,
komunikasi, dan produktivitas.
·
Semangat : Muncul karena
masing-masing anggota percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan tugas. Makin tinggi tingkat kepercayaan mereka atas kemampuannya,
makin besar pula motivasi mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik
·
Saling percaya : Rasa saling
percaya antar sesama anggota merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh
setiap anggota tim, agar tim mampu bekerja secara efektif.
·
Kedekatan : Kedekatan antar
anggota merupakan perasaan yang mampu menyatukan anggota secara sukarela. Suatu
kelompok yang kohesif adalah kelompok yang dimiliki oleh setiap anggotanya.
Mereka mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Umumnya
kelompok yang kohesif akan lebih produktif.
·
Komunikasi : Agar tim bisa
berfungsi dengan baik, semua anggota harus mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan hubungan antar pribadi secara baik, bicara secara terbuka satu
sama lain, memecahkan konflik yang ada, dan secara bersama menghadapi masalah. “Poor
communication means no team”
·
Produktivitas : Tim seyogianya
dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui
saling berbagi sumber daya, ketrampilan, pengetahuan, kepemimpinan, maka tim
berpotensi sangat lebih efektif daripada perorangan (Arthemia, 2009).
BAB
3. METODOLOGI
3.1 Hari dan Tanggal
Praktikum Dasar-dasar menejemen acara tim
building ini dilaksanakan pada:
Hari
: Sabtu
Tanggal
:
2 April 2011
3.2 Pelaksanaan
Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan dengan cara outbond dan melakukan games atau
permainan-permainan.
3.3 Tempat Praktikum
Pelaksanaan praktikum dasar-dasar menejemen
ini bertempat di :
Di
Tanah Lapang depan Gedung Masoerahman Universitas Jember.
3.4 Cara memperoleh
data
Praktikan memperoleh data pada praktikum acara tim building ini dengan
cara dibentuk kelompok dalam permainan outbond yang mencirikan bentuk-bentuk
manajemen organisasi. melakukan permainan-permainan yang mengandung makna dari
tim building sehingga dapat memahami arti dri tim building dan tim work secara
langsung. Diskusi setelah permainan usai, diskusi dilakukan untuk mengetahui
tujuan, manfaat, dan kaitannya dengan dasar-dasar manajemen dari outbond itu.
BAB
4. PEMBAHASAN
4.1 Team Building dan Team Work
Team
building adalah adalah suatu proses memilih, mengembangkan, memberikan
kemudahan, dan melatih sebuah kelompok kerja agar berhasil mencapai tujuan
bersama. Di dalamnya mencakup memotivasi anggota-anggota agar merasa bangga
dalam melaksanakan tugas kelompoknya. Pembangun tim (team builder) harus mampu memenuhi tuntutan tugas (kualitas hasil,
tepat waktu) dan memenuhi kebutuhan anggota-anggota kelompok (adil, tidak
konflik).
Teamwork adalah kelompok
yang berfungsi menyelesaikan tugas penting. Dalam teamwork ini dimensi tugas
sangat diutamakan dan para anggota tim menyumbangkan seluruh kemampuan dan
keahliannya untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Di dalam suatu teamwork
diperlukan komunikasi baik sesama anggota team maupun dengan orang lain di luar
anggota tim. Dengan demikian komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam
membangun suatu teamwork. Komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna
mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh
komunikan, sedangkan jika tidak terjadi kesamaan makna oleh keduanya maka
komunikasi tidak terjadi (tidak komunikatif).
Dengan demikian komunikasi
yang efektif perlu dibangun dalam suatu teamwork karena jika seseorang salah
dalam berkomunikasi (miscommunication), maka orang yang dijadikan sasaran akan
mengalami salah presepsi (mispreception) yang pada akhirnya akan terjadi salah
interpretasi (misinterpretation), kemudian akan menimbulkan salah pengertian
(misunderstanding). Dalam hal-hal tertentu salah pengertian ini dapat
menimbulkan salah prilaku (misbihavor). Dan akhirnya tidak dapat terbentuk
suatu teamwork.
Untuk membangun kegiatan
sinergi dalam tim juga diperlukan komunikasi yang efektif antar sesama anggota
tim agar tujuan bersama dapat tercapai, karena setiap anggota tim mempunyai
tugas yang berbeda-beda, namun saling berhubungan dan saling ketergantungan
satu sama lain. Bagaimanapun hebatnya kemampuan seorang individu dalam suatu
tim, akan mendapatkan masalah kalau tidak dapat berkomunikasi dengan efektif
antar anggota tim. Tim ini akan menjadi tim yang tidak mengetahui dengan jelas
kemana arah yang ingin dituju, dan keahliannyapun tidak akan tidak banyak
bermanfaat apabila mereka tidak dapat mengkomunikasikannya dengan orang lain.
Dengan demikian komunikasi efektif sangat penting dalam teamwork untuk
mendukung kegiatan sinergi.
7 unsur keberhasilan
teambuilding antara lain adalah :
·
W orkout :
bekerja dalam kerangka pemikiran secara bersama
·
E mpower : memberi kesempatan anggota tim menjadi pemimpin membawa ke
tingkat Skill dan tanggung jawab
·
A ssistance : bantuan dari atasan ke bawahan yg lemah
·
T ogether : melakukan sesuatu atas nama tim, atas semangat kebersamaan
·
H and in hand : bergandengan tangan secara kompak dalam menjalani harib
penuh persaingan.
·
E nable : anggota tim tidak bisa menjadi bisa, agar kekuatan anggota tim
menjadi seimbang
·
R espect : Menaruh hormat, saling menghormati, meninggikan satu sama
lain menjadi utuh
Teambuilding vs
Teamwork :
- Team Building
a. Satu hati, satu
tekad melakukan apapun
untuk mencapai apa yang menjadi tujuan bersama
b. Jangka waktu
lama/abadi
c. Ada proses
belajar, saling mengenal, trial and error, ada pengalaman kebersamaan, saling
dirasakan manfaatnya, mempunyai komitmen
d. Ada proses
rekrutmen, seleksi, pengarahan
e. Punya Visi dan
Misi
- Team Work
a. Unsur aksi
secara aktif dalam momen tertentu
b. Waktu
tertentu/pendek
c. Spontanitas,
kompak, karena ada
kesamaan
d. Tidak ada proses
rekrutmen
e. Mungkin Satu
Pusdiklat, satu daerah.
4.2 Games dan Maknanya
Games-games yang dilakukan pada saat
praktikum meliputi :
1. Games memindahkan air
dalam gelas dengan 5 tali.
Games ini dilakukan
dengan memindahkan air yang ada dalam gelas ke tempat lain dengan menggunakan 5
tali yang masing-masing anggota kelompok yang terdiri dari 10 orang harus
memegang ujung tali.
Makna dari games ini
adalah :
·
Kita dapat mempraktikan team work.
·
Dapat memahami arti dari suatu tim.
·
Memupuk kekompakan antar anggota kelompok.
·
Dalam suatu tim kita tidak dapat berdiri sendiri, oleh karena
itu kita harus saling bahu-membahu dalam menyelesaikan tugas.
·
Memupuk rasa saling percaya antar anggota kelompok dalam
menyelesaikan tugas.
·
Selalu berpikir jernih dalam situasi apapun, dan tidak
mementingkan ego masing-masing.
2. Games berjalan diatas
karung gabah.
Games ini dilakukan
dengan sejumlah 8 orang anggota kelompok berdiri diatas karung gabah lalu
berjalan ke finish dengan menyelamatkan 2 orang anggota yang lain yang
disandera.
Makna dari games ini
adalah :
·
Memupuk rasa kekompakan, rasa saling percaya antar anggota
kelompok.
·
Bahu-membahu untuk menolong anggota lain yang sedang
kesukaran, sehingga kita dapat memupuk rasa gotong-royong, rasa peduli dan rasa
sayang kepada orang lain.
·
Selalu berpikir jernih dan tidak mementingkan ego
masing-masing.
·
Cepat dan tepat dalam menyelesaikan tugas.
3. Games melindungi lilin
sambil diserang air.
Games ini dilakukan
dengan satu orang anggota kelompok memegang lilin dan berada ditengah,
sementara anggota kelompok yang lain melindunginya dari hantaman air kelompok
lain dengan jalan mengelilinginya agar lilin tersebut tidak padam.
Makna dari games ini
adalah :
·
Melindungi anggota kelompok ketika dia mendapat
serangan dari kelompok lain, karena disini kita dapat memupuk rasa solidaritas
antar anggota kelompok.
·
Tetap berjuang sampai garis finish walaupun
mendapat tekanan yang bertubi-tubi dari kelompok lain, sesuai dengan tujuan
bersama.
·
Pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas.
4.3 Pemimpin yang baik
Seorang
pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memimpin dirinya sendiri dan
orang lain serta memenuhi kriteria sebagai berikut ; yang pertama adalah
dinamisator, lalu motifator, stabilisator, serta koordinator.
Dinamisator yakni, seorang pemimpin harus
dapat menjadi penggerak bagi anggotanya. Pemimpin harus dapat menjadi motifator
yakni memotifasi anggota-anggotanya agar mau melaksanakan tugas masing-masing
sehingga dapat mencapai tujuan bersama. Stabilisator , yakni hendaknya pemimpin
dapat menstabilkan suasana organisasi yang sedang tidak kondusif. Yang terakhir
pemimpin harus dapat menjadi koordinator bagi anggota-anggotanya. Mampu
mengkoordinasi anggotanya untuk melakukan tugas sehingga tujuan bersama dapat
terwujud.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil
dari praktikum acara tim building ini
adalah :
·
Team building adalah adalah suatu proses
memilih, mengembangkan, memberikan kemudahan, dan melatih sebuah kelompok kerja
agar berhasil mencapai tujuan bersama.
·
Teamwork adalah kelompok yang
berfungsi menyelesaikan tugas penting.
5.2 Saran
Pelaksanan praktikum sangat
menyenangkan sehingga makna yang diharapkan untuk dapat diperoleh oleh
praktikan dapat tersampaikan dengan baik dan menjadi jauh lebih mudah. Selamat
buat asisten yang telah berhasil menghadirkan suasana yang berbeda paada
praktikum acara tim building ini sehingga tidak membosankan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Team buiding. http://time-management-guide.com/team-building.html (diakses tanggal 8 April
2011).
Anonim. 2009. Team work. http://allaboutmech.blogspot.com/2009/04/teamwork-skill.html (diakses tanggal 8 April 2011).
rthemia.2009. http://outbond-training.com/teambuilding.com/teambuilding/team-building-adalah/(diakses
tanggal 8 April 2011).
Siswanto, Bedjo. 1990. Manajemen Modern, Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Sinar Baru.
Stoner, James A F,dkk. 1996. Manajemen Jilid 1. Jakarta:
Prenhallindo.
Syafi’i, MS, Imam. 1994. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Karya
Grafika.