Karagenan
merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut merah dari jenis
Chondrus, Eucheuma, Gigartina, Hypnea, Iradea dan Phyllophora. Polisakarida ini
merupakan galaktan yang mengandung ester asam sulfat antara 20 -30% dan saling
berikatan dengan ikatan (1,3): B (1,4) D glikosidik secara berselang seling.
Karaginan dibedakan dengan agar berdasarkan kandungan sulfatnya, karaginan
mengandung minimal 18% sulfat sedang agar-agar hanya mengandung sulfat 3 4%
(food Chemical Codex, 1974). Dalam dunia perdagangan karginan dibagi menjadi 3
jenis, yaitu kappa, iota dan lamda karaginan. Kappa karaginan dihasilkan dari
rumput laut jenis Eucheuma cottonii, sedang iota-karaginan dihasilkan dari
Eucheuma spinosum. Karaginan digunakan sebagai stabilisator, pengental,
pembentuk gel, pengemulsi, pengikat dan pencegah kristalisasi dalam industri
makanan dan minuman, farmasi, kosmetik dan lain-lain.
Karaginan
yang diperoleh dari hasil pengolahan ini mempunyai spesifikasi produk sebagai
berikut :
Kadar air :
8 - 12%, Kada abu : 18 - 23%, Kadar abu tak larut asam : 1 - 2%, Kadar sulfat :
18 - 24 (kappa-karaginan) dan 22 - 32 (iotakaraginan) dan Viscositas : 20 - 180
Cps
Bahan Baku
Bahan rumput
laut yang digunakan dalam pengolahan karginan adalah jenis Euchcuna spinosa
atau Eucheuma cottonii
Natrium
Hidroksida (NaOH) untuk mengatur pH,
filter
(Celite atau tanah diatomae) untuk membantu proses penyaringan.
Isopropyl
alkohol untuk mengendapkan karaginan dan
Peralatan
Peralatan
untuk pencucian rumput taut.
Peralatan
untuk perebusan dan penghancur rumput laut Filter press untuk penyaringan
Peralatan
untuk mengendapkan karaginan serta Oven untuk mengeringkan serta karaginan.
Cara Pembuatan
Pengolahan
rumput taut menjadi karaginan dilakukan dengan ekstraksi panas dalam suasana
basa. Tahap-tahap proses pengolahan karaginan secara umum terdiri dari
pencucian, perebusan/ekstradisi, penyaringan, pengendapan filtrat dengan al
kohol, pengeringan dan penepungan.
Pencucian
Rumput laut
yang akan diekstraksi dicuci dan dibersihkan dengan air untuk menghilangkan
pasir, garam, kapur, karang, potongan tali dan rumput laut jenis lainnya yang
tidak diinginkan.
Ekstraksi :
Rumput laut
yang telah bersih kemudian direbus/diekstraksi dalam air dengan volume 40 - 50
kali berat rumput laut kering, pH air ekstraksi diatur dengan menggunakan
larutan NaOH sehingga diperoleh pH 8 - 9. Perebusan pertama dilakukan selama 30
- 60 menit pada suhu 90 - 95°C. Rumput laut kemudian dihancurkan sehingga
berbentuk bubur rumput laut. Ekstraksi kedua dilakukan selama 2 sampai beberapa
jam tergantung jenis rumput Taut yang diekstraksi. Menurut Marine Colloid Inc
untuk rumput laut jenis Eucheuma cottonii dilakukan selama 18 jam, sedangkan
untu jenis Eucheuma spinosum dilakukan selama 3 jam.
Penyaringan
:
Setelah
proses ekstraksi selesai bubur rumput laut ditambah dengan filter aid (celite
atau tanah diatomae) dengan konsentrasi 3-4%. Penyaringan dilakukan dengan
filter press, dalam keadaan panas sehingga memudahkan penyaringan. Filtrat
hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 0,05% NaC untuk memudahkan proses
pengendapan.
Pengendapan
:
Pengendapan
karaginan dilakukan dengan cara menuangkan filtrat ke dalam isopropyl alkohol sambil
diaduk-aduk selama 15 menit, sehingga terbentuk seratserat karaginan.
Perbandingan filtrat dan isopropyl alkohol yang digunakan adalah 1 : 2.
Serat-serat karaginan yang diperoleh kemudian direndam kembali dengan isoprpyl
alkohol selama 30 menit sehingga diperoleh serat karaginan yang lebih kaku.
Pengeringan
dan Penepungan :
Serat-serat karaginan kemudian dikeringkan di dalam
oven dengan suhu 60°C sampai kering, kemudian digiling sehingga diperoleh
tepung karaginan.