Wednesday, November 25, 2015

Makalah Tepung Pisang



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Tanaman pisang (Musa sp) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara yang kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Hampir seluruh wilayah Indonesia cocok untuk pertumbuhan tanaman pisang. Tanaman pisang tersebar mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, baik yang dibudidayakan di lahan khusus maupun ditanam sembarangan di kebun atau di halaman. Hampir setiap pekarangan rumah di Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat menghasilkan, dapat berlangsung lama, mudah ditanam dan mudah dipelihara
Pisang adalah buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari keluarga Musaceae ini hidup di daerah tropis dengan jenis yang berbeda-beda. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi seperti karbohidrat dan mineral terutama kalium.
Salah satu jenis pisang yang banyak terdapat di Indonesia adalah pisang kepok (Musa paradisiaca). Bentuk buah pisang kepok agak gepeng dan bersegi. Ukuran buahnya kecil, panjangnya 10-12 cm dan beratnya 80-120 g. Kulit buahnya sangat tebal dengan warna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat. Ada dua jenis pisang kepok, yaitu pisang kepok kuning dan pisang kepok putih. Secara kasat mata dari luar bentuk pisangnya hampir sama. Hanya nanti saat daging buahnya diiris, baru terlihat kalau kepok kuning berwarna kekuningan, sedangkan kepok putih lebih pucat. Rasa kepok kuning lebih manis sedangkan yang kepok putih lebih asam, tetapi kandungan gizi pada pisang kepok kuning sama dengan kandungan gizi pada pisang kepok putih.
Aktivitas air (aw) adalah perbandingan antara tekanan uap larutan dengan tekanan uap air solven murni pada temperatur yang sama ( aw = p/po ). Ini merupakan belum tentu memberikanan jumlah air yang tersedia untuk pertumbuhan mikroba dalam pangan dan bukan berarti jumlah total air yang terkandung dalam bahan makanan sebab adanya adsorpsi pada konstituen tak larut dan absorpsi oleh konstituen larut (mis. gula, garam). Air murni mempunyai aw 1,0 dan bahan makanan yang sepenuhnya terdehidrasi memiliki aw = 0. kadar air yang sama belum tentu memberikan Aw yang sama. Tergantung pada macam bahannya. Pada kadar air yang tinggi, belum tentu memberikan aw yang tinggi bila bahannya berbeda.
Buah pisang kepok mengandung nilai gizi yang cukup tinggi sebagai sumbetr karbohidrat, vitamin dan mineral. Kandungan karbohidratnya terutama berupa zat tepung atau pati dan macam-macam gula. Karena kandungan karbohidrat yang terdapat pada buah pisang kepok cukup besar, biasanya didalam dunia industri pemanfaatan buah pisang kepok digunakan sebagai bahan untuk pembuatan  tepung, kripik, cuka, bir, puree, dan dodol . Dalam penyusunan makalah ini, kami akan menjelaskan metodologi pembuatan tepung pisang yaitu proses-proses apa saja yang dilakukan dalam pembuatannya. Selain itu kami juga akan menjelaskan kaitan kadar air (Aw) buah pisang dalam proses pembuatan tepung pisang.

1.2  Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
  1. Menjelaskan cara pembuatan tepung pisang kepok.
  2. Mengaitkan aktivitas air (Aw) dalam proses pembuatan tepung pisang.

1.3  Manfaat
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penyusunan makalah ini:
  1. memahami cara atau prises pembuatan tepung pisang kepok.
  2. memahami kaitan aktivitas air (Aw) dalam buah pisang kepok dengan proses pembuatan tepung pisang kepok.



BAB II
PEMBAHASAN
           
Buah pisang kepok memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi. Kadar kabohidrat dalam pisang kepok memang jauh lebih besar dibanding buah-buahan segar lainnya. Bila dihitung-hitung, kandungan gula dalam pisang kepok kira-kira dua kali lipat dibanding buah pir dan apel, dan tiga kali lipat dibanding buah jeruk. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Secara umum, kandungan nutrisi pisang kepok yaitu air sebesar 70%, karbohidrat 27-30%, protein 1%, dan lemak sekitar 0,2-0,3%.
Melihat kandungan karbohidrat pada pisang kepok yang cukup besar, maka pisang kepok dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tepung. Tepung pisang dibuat dari buah pisang kepok yang masih mentah. Cara membuatnya mudah dan sederhana. Tepung yang baik terbuat dari buah pisang yang cukup tua tetapi belum masak.
 Berikut ini cara membuat tepung pisang.
 Bahan:
  • Pisang kepok
  • Natrium metabisulfit (dapat dibeli di toko bahan kimia)
  Peralatan:
  • Pisau
  • Perajang
  • Alat pengering
  • Alat penghancur/penggiling
  • Ayakan/saringan
 Fungsi masing-masing peralatan:
  • Penggiling ukuran kecil untuk kapasitas satu kwintal atau lebih sesuai yang diinginkan. Penggilingan digunakan untuk menghancurkan potongan pisang menjadi tepung.
  • Pisau digunakan untuk memotong pisang menjadi ukuran kecil-kecil sebelum dilarutkan    kedalam bahan natrium metabisulfit
  • Saringan/ayakan sebagai alat untuk menyaring/mengayak hasil tepung, guna mendapatkan tepung yang baik dan halus serta berkualitas.
  • Plastik yang lebar dan bersih sebagai alat untuk menaruh tepung pisang ketika dijemur agar supaya kering untuk memudahkan dalam proses penggilingannya.
  • Sinar matahari sangat diperlukan dalam proses pembuatan tepung pisang dalam proses pengeringan.
  • Plastik kemasan untuk membungkus tepung pisang telah jadi.
  • Plastik sealer, alat menutup kantong plastik.

Cara membuatnya:
  • Pisang yang telah tua dikupas kulitnya, dipisahkan daging buahnya.
  • Kemudian dipotong kecil-kecil berukuran kurang lebih 1cm x 0,5 cm dengan pisau atau alat pengiris.
  • Kemudian pisang direndam dalam larutan natrium metabisulfit, setelah itu ditiriskan.
  • Kemudian potongan pisang harus dikeringkan.
Jika pengeringan dengan sinar matahari perlu waktu kurang lebih dua hari. Jika menggunakan alat pengering gabah (dengan suhu 60 derajat celsius) proses pengeringan lebih cepat. Untuk mengeringkan dua kwintal pisang segar hanya perlu waktu 1 jam 20 menit.
  • Setelah kering atau kadar air kurang lebih 14 %, potongan pisang dapat digiling/dihancurkan dengan menggunakan hammer mill atau ditumbuk.
  • Hasil penggilingan kemudian diayak.
  • Tepung pisang yang lolos dari ayakan dikemas dalam kantong plastik.
 Aktivitas air (aw) adalah perbandingan antara tekanan uap larutan dengan tekanan uap air solven murni pada temperatur yang sama ( aw = p/po ). Ini merupakan jumlah air yang tersedia untuk pertumbuhan mikrobia dalam pangan dan bukan berarti jumlah total air yang terkandung dalam bahan makanan sebab adanya adsorpsi pada konstituen tak larut dan absorpsi oleh konstituen larut misalnya gula dan garam. Air murni mempunyai aw 1,0 dan bahan makanan yang sepenuhnya terdehidrasi memiliki aw = 0. kadar air yang sama belum tentu memberikan Aw yang sama. Tergantung pada macam bahannya. Pada kadar air yang tinggi, belum tentu memberikan aw yang tinggi bila bahannya berbeda. Hal ini dikarenakan mungkin bahan yang satu disusun oleh bahan bahan yang mudah mengikat air. Sehingga air bebas relative lebih kecil dan akibatnya bahan jenis ini mempunyai Aw yang rendah. Kadar aktivitas air pada buah pisang kepok ini besarnya lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1. sedangkan setelah diolah menjadi tepung, kadar aktivitas airnya menjadi nol.



KESIMPULAN
  
Aktivitas air (aw) adalah perbandingan antara tekanan uap larutan dengan tekanan uap air solven murni pada temperatur yang sama.
  • Kadar air yang tinggi, belum tentu memberikan aw yang tinggi bila bahannya berbeda karena mungkin bahan yang satu disusun oleh bahan-bahan yang mudah mengikat air sehingga air bebas relative lebih kecil dan akibatnya bahan jenis ini mempunyai Aw yang rendah.
  • Pisang kepok (Musa paradisiaca) mengandung karbohidrat yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan untuk membuat tepung pisang.
  • Kadar aktivitas air pada buah pisang kepok ini besarnya lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1. sedangkan setelah diolah menjadi tepung, kadar aktivitas airnya menjadi nol.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim.1981.Daftar Komposisi Bahan Makanan.Direktorat Gizi Departemen
Kesehatan RI.Jakarta: Bhrata Karya Aksara

Susanto, Tri, Saneto B.1994.Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Surabaya: Bina Ilmu

ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...