Sunday, November 29, 2015

TUGAS MANAJEMENINDUSTRI PENGOLAHAN



1) a.perilaku konsumen adalah
-           Tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat  dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.  (James F. Engel, Et.al. (1968:8 )
-          sebagai proses pengambilan keputusan  dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam  proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan  barang-barang dan jasa.( David L. Loudon & Albert J. Della Bitta (1984:6)
-          Tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya. (Gerald Zaltman  Melanie Wallendorf (1979:6 )
b. Consumer buying decision process includes six stages. They are: 
     - Problem Recognition
- Information Search
      - Evaluation of alternatives
- Purchase Decision
-  Purchase
      - Post-Purchase Evaluation
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:
1.      Pengenalan Masalah
Mmerupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2.      Pencarian informasi.
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.
3.      Evaluasi Alternatif
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.
4.      Keputusan PembelI
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.

2)      Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
 b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
 C.Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
 D. Perilaku pembelian yang mencari keragaman

Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
    1. Proses Perencanaan dan Pelaksanaan, dari Perwujudan , Pemberian harga, Promosi dan Distribusi dari Barang-barang, Jasa dan gagasan untuk menciptakan Pertukaran
2. Produk memiliki umur yang terbatas  
- Penjualan Produk melewati tahap – tahap Yang berbeda, dengan tantangan yang Berbeda bagi penjual
- Laba naik dan turun pada tahap yang berbeda dalam siklus hidup produk
-Produk membutuhkan strategi pemasaran,keuangan, produksi, pembelian dan personel yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidup mereka
3) Mengelola pemasaran adalah Proses Perencanaan dan Pelaksanaan, dari Perwujudan , Pemberian harga, Promosi dan Distribusi dari Barang-barang, Jasa dan gagasan untuk menciptakan Pertukaran
4) Produk memiliki siklus hidup karena
-  Produk memiliki umur yang terbatas
-  Penjualan Produk melewati tahap – tahap yang berbeda, dengan tantangan yang berbeda bagi penjual
- Laba naik dan turun pada tahap yang berbeda dalam siklus hidup produk
- Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian dan personel yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidup mereka


5) Faktor Penetapan Harga :
n  Sensitifitas Harga
n  Diferensiasi Produk
n  Persaingan
n  Pelayanan
n  Lokasi
n  Pasar sasaran
n  Tujuan Pemasaran
n  Biaya Usaha
 
6) Macam-macam tingkatan produk dari sisi konsumen :
1. Produk inti (core product); manfaat (pemecahan masalah) yang dibeli konsumen dari sebuah produk atau jasa.   
2. Produk aktual (Actual Product). Perencana produk juga harus membuat produk yang aktual di sekitar produk inti. Produk aktual dapat terdiri dari 5 karakteristik:
       Tingkat kualitas (quality level)
       karakteristik (features)
       Desain (design)
       Merek (brand name)
       Kemasan (Packaging)
3. Produk tambahan (augmented product). Perencana produk harus membangun produk tambahan di sekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan manfaat dan pelayanan tambahan kepada konsumen.  

7) klasifikasi produk berdasarkan jenis konsumen :
1. Produk Konvenien (Convenience product):
Barang konsumen yang biasanya sering dibeli dengan segera  dan dengan sedikit upaya untuk membeli atau membanding-bandingkannya.   
1.      Produk kebutuhan pokok (staple product)  
2.      Produk emergensi (emergency product)
3.      Produk impulse (impulse product)
2.Produk Shoping (Shopping product)
Barang konsumen dimana dalam proses membeli dan menyeleksinya konsumen membanding-bandingkan atas dasar kecocokan, kualitas, harga dan model.
3.Produk Spesial (Specialty product)
Produk konsumen dengan karakteristik unik atau merek terkenal dimana sekelompok pembeli yang signifikan mau melakukan upaya khusus untuk membelinya.
4.Produk Yang Tidak Dicari (Unsought product)
Produk konsumen dimana konsumen tidak mengetahui tentang produk tersebut atau mengetahui tetapi tidak terpikir untuk membelinya.

8) peran dan fungsi merk bagi suatu produk adalah
- Membantu mengenali produk yang bermanfat bagi dirinya
- Memberikan gambaran tentang kualitas produk
- mengidentifikasi barang atau jasa dari satu atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari produk pesaing
- Perlindungan hukum bagi perusahaan
- Membantu dalam menentukan segmen pasar

9) tahapan dalam melakukan seleksi merk adalah Merek yang baik memberikan peluang yang besar bagi produk untuk sukses di pasar. Tetapi menentukan merek yang terbaik merupakan tugas yang tidak mudah. Pekerjaannya harus diawali dengan mereview secara teliti akan produk dan manfaat, pasar sasaran, dan strategi pemasaran.
kualitas yang diinginkan dari suatu “merek” adalah:
         Harus mengambarkan sesuatu tentang manfaat dan kualitas produk
         Mudah diucapkan, dikenali, dan diingat
         Harus distinctive  (Exxon)
         Mudah diterjemahkan ke bahasa asing
         Dapat didaftarkan dan dilindungi secara hukum

10) a. peran dan Fungsi daripada kemasan adalah sebagai wadah dan pelindung produk.
b. peran dan fungsi pemberian label pada kemasan produk adalah label dapat berupa tag sederhana yang disertakan pada produk atau berupa grafik yang sangat rumit yang merupakan bagian dari kemasan.
Label mempunyai beberapa fungsi:
        - Menciptakan rasa aman terhadap konsumen
       - Mempromosikan produk, mengidentifikasi produk atau merek; seperti nama Sunkies yang distempel kepada jeruk
      - Mendeskripsikan  beberapa hal tentang produk – pembuat, di mana dibuat, isi, bagaimana menggunakan produk tersebut.

11) tahapan yang dilakukan dalam proses pengembangan produk baru antara lain :
1. seleksi produk
Pada tahap ini, agar keputusan dapat objektif digunakan metode daftar penilaian (scoring). Beberapa faktor penimbang diberi bobot oleh anggota Direksi atau tenaga ahli dalam bidang sejenis. Setelah lolos dilakukan analisis finansial
2.DESAIN PRODUK PENDAHULUAN
- Dalam hal ini perlu diketahui ciri-ciri produk terpilih. Sebagai contoh dalam industri permen untuk anak-anak bagaimana komposisinya, kenampakannya, ukurannya, bagaimana penyimpanan produk, umur simpan dan sebagainya.
- Prototipe merupakan produk baru dari suatu kegiatan uji coba produksi skala kecil.   
- Perusahaan akan mengalami Trade off  yaitu akibat dari kondisi yang saling berlawanan antara biaya, kualitas dan nilai produk hasil akhir dari kegiatan diatas berupa disain yang dapat bersaing dipasar yang siap diproduksi.
3. PENGUJIAN (TESTING
- Prototipe kemudian diuji hasilnya ditinjau dari aspek pemasaran dan kemampuan tehnikal produk.
- Kegiatan pengujian pasar sangat penting karena meskipun produk berkualitas tetapi tidak layak jual juga tidak ada artinya dan kegiatan ini disebut Uji Pasar. Dalam hal ini prototipe produk baru dilempar kesekelompok konsumen untuk dicoba dan dari uji ini diketahui pendapat konsumen mengenai produk baru tersebut.
- Dalam hal industri pangan yang dimaksud uji secara tehnikal adalah uji bagaimana proses pengolahan mempunyai alat-alat dan proses yang standart atau baku, apakah pemeliharaan alat-alat tersebut mudah atau tidak.
4. DESAIN AKHIR
- Disain akhir meliputi spesifikasi produk mulai dari komposisi kimiawi, ciri-ciri bahan pengemas dan gambar, demikian juga dengan metode bakunya sehingga memudahkan bagian produksi. Sebagai hasil prototipe perubahan-perubahan tertentu mungkin perlu dimasukkan dalam disain akhir. Hal ini sangat diperlukan untuk melakukan pengujian kembali yang dapat menjamin nilai produk.
- Contoh: pebuatan permen yang bernilai gizi untuk anak-anak. Hasil prototipe menunjukan rasa tidak disukai oleh anak-anak karena kurang manis, maka perlu diubah kembali sehingga rasa tersebut sesuai dengan selera anak-anak.
5. HAMBATAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
  1. Gagasan-gagasan yang masuk masih kurang.
  2. Persaingan pasar yang sangat berat, dengan teknologi yang lebih canggih misalnya industri-industri suplemen.
  3. Peran pemerintah yang kadang-kadang memberikan batasan-batasan yang berat misalnya keselamatan lingkungan.
  4. Biaya untuk pengembangan produk baru, mulai dari pencarian gagasan, pelaksanaan penelitian dan melakukan uji pasar sehingga produk harus benar-benar unggul. Dari gagasan-gagasan yang ada hanya sedikit saja yang sukses. Penelitian mengenai mortalitas gagasan digambarkan seperti terlihat pada gambar sebagai berikut.
  5. Produk baru meskipun sudah dilakukan uji konsumen bisa gagal karena tidak memenuhi pengharapan atau tidak sesuai dengan selera; rasa, bau, dan aroma yang diinginkan.
6.      Banyaknya perusahaan-perusahaan yang akan meniru setelah peluncuran produk baru. Hal ini menyebabkan waktu kehidupan yang pendek.
STANDARISASI
-  Standar merupakan kata yang mempunyai arti yang sangat penting yaitu memberikan ukuran-ukuran spesifik tertentu yang dibuat dan dijual.
-  Pembatasan jumlah ukuran-ukuran dan juga komponen-komponen penyusunannya sering disebut Simplifikasi atau penyederhanaan.
-  Standarisasi bukan hanya penyederhanaan tetapi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan ukuran, rasa, aroma dan ciri-ciri lain yang selalu sama dan tidak berbeda-beda yang mencerminkan spesifikasi dari produk.
-  Pada industri berbasis pertanian standarisasi sangat penting sekali dan produk tidak bisa dijual bila tidak sesuai dengan standar yang ditentukan.
-  Dalam industri berbasis pertanian khususnya skala UKM standarisasi sering tidak dilakukan karena penguasaan dalam sistem produksi masih kurang.

12) Keunggulan dan kelemahan standarisasi produk yang berbasis hasil pertanian
Keuntungan :
-  Adanya standarisasi terhadap bahan dan alat-alat proses memudahkan untuk kegiatan proses konversi dari bahan baku menjadi bahan jadi. Sebagai contoh untuk pembuatan Mie Istant bahan baku utama adalah tepung terigu, suplier tepung diharapkan mengirim bahan tepung dengan kadar air 5 %, bila kadar airnya lebih maka ditolak.
-  Demikian juga saat penyimpanan diharapkan ruang penyimpanan tidak berlembab, sehingga produk tidak akan menyerap air lagi. Kondisi penyimpanan yang standar sangat diperlukan. Cara ini lebih mudah dan tidak akan membingungkan bagian pengolahan.
Kelemahan :
-  Banyak perusahaan yang mengolah bahan dalam jumlah standar sulit mendapatkannya. Untuk pengolahan bahan Hortikultura misalnya mendapatkan umur panen yang optimal sangat sulit.
-  Perusahaan kecil sulit mendapatkan bahan standar dengan harga murah, jadi lebih cenderung menjual harga murah dengan kualitas tidak standar dan teknologi sederhana.
-  Bagi industri pangan besar standarisasi lebih menguntungkan karena sudah dikenal, harga jual mahal dan order cukup besar.

13) a. Scale up adalah suatu kegiatan pembesaran atau perindustrian suatu teknologi atau inovasi yang masih dalam skala laboratorium atau dapat juga dikatakan sebagai pengimplementasian suatu inovasi atau produk dari skala laboratorium ke skala pemasaran/industry (scalling-up).
b. masalah yang muncul dalam scale-up dan proses produksi pangan
         Fundamental knowledge of chemical and physical interactions among complex ingredients is either scarce or non-existent
         There is usually a lack of data of physical properties for complex food formulations (specific heat capacities, thermal conductivities, phase relationship, rheology, etc)
Pengetahuan dasar interaksi kimia dan fisik antara bahan-bahan yang kompleks langka atau tidak ada.
Biasanya ada kurangnya data sifat fisik untuk kompleks makanan formulasi (kapasitas panas spesifik, konduktivitas termal, hubungan fasa, rheology, dll)

14) langkah-langkah dalam melakukan scale-up:
         Define product economics based on projected market size and competitive selling and provide guidance for allowable manufacturing costs
         Conduct laboratory studies and scale-up planning at the same time
         Define key rate-controlling steps in the proposed process
         Conduct preliminary larger-than-laboratory studies with equipment to be used in rate-controlling step to aid in plant design
         Design and construct  a pilot plant including provisions for process and environmental controls, cleaning and sanitizing systems, packaging and waste handling systems, and meeting regulatory agency requirements
         Evaluate pilot plant results (product and process) including process economics to make any corrections and a decision on whether or not to proceed with a full scale plant development

Menentukan produk ekonomi berdasarkan ukuran diproyeksikan pasar dan menjual kompetitif dan memberikan bimbingan untuk biaya produksi yang diperbolehkan.
Melakukan penelitian laboratorium dan skala-up perencanaan pada waktu yang sama.
Mendefinisikan langkah kunci yang mengendalikan tingkat dalam proses yang diusulkan.
Melakukan penelitian lebih besar-daripada-laboratorium awal dengan peralatan untuk digunakan dalam mengendalikan tingkat langkah untuk membantu dalam desain tanaman.
Desain dan membangun pilot tanaman termasuk ketentuan untuk proses dan kontrol lingkungan, pembersihan dan sanitasi sistem, Kemasan dan limbah, sistem penanganan dan memenuhi persyaratan peraturan badan.
Mengevaluasi hasil tanaman pilot (produk dan proses) termasuk proses ekonomi untuk membuat setiap koreksi dan keputusan apakah atau tidak untuk melanjutkan pembangunan pabrik skala penuh

Untuk melakukan scale up suatu proses secara benar maka harus :
1.            Mendefinisikan hasil proses produksi yang diinginkan.
2.            Mendifinisikan kriteris utama scale up Sebagai parameter atau perangkat yang membuat hasil proses yang diinginkan tidak tergantung skala
3.            Mendefinisikan criteria kedua untuk proses scale up adalah perubahan secara mekanik dan fisik yang harus diketahui

15) a. perlunya dilakukan studi pilot plant
         A pilot plant allows investigation of a product and process on an intermediate scale before large amounts of money are committed to full-scale production
         It is usually not possible to predict the effects of a many-fold increase in scale
         It is not possible to design a large scale processing plant from laboratory data alone with any degree of success
Tanaman pilot memungkinkan penyelidikan produk dan proses skala menengah sebelum besar jumlah uang berkomitmen untuk produksi skala penuh.
Hal ini biasanya tidak mungkin untuk memprediksi efek dari beberapa kali lipat peningkatan skala.
Hal ini tidak mungkin untuk merancang skala besar pabrik dari laboratorium data sendirian dengan setiap tingkat keberhasilan pengolahan
b. pertimbangan2 yang perlu diperhatikan untuk studi pilot plant (ndk tau lagi jawaban pribadi)
         Evaluating the results of laboratory studies and making product and process corrections and improvements
         Producing small quantities of product for sensory, chemical, microbiological evaluations, limited market testing or furnishing samples to potential customers, shelf-life and storage stability studies
         Providing data that can be used in making a decision on whether or not to proceed to a full-scale production process; and in the case of a positive decision, designing and constructing a full-size plant or modifying an existing plant

Mengevaluasi hasil penelitian laboratorium dan membuat produk dan proses koreksi dan perbaikan.
Memproduksi sejumlah kecil produk untuk evaluasi sensorik, kimia, mikrobiologi, terbatas pasar pengujian atau furnishing sampel untuk pelanggan potensial, kehidupan rak, dan penyimpanan stabilitas studi.
Menyediakan data yang dapat digunakan dalam membuat keputusan pada apakah atau tidak untuk melanjutkan ke proses produksi skala penuh; dan dalam kasus keputusan positif, merancang dan membangun sebuah pabrik ukuran penuh atau memodifikasi yang ada tanaman

16) GMP dan HACCP perlu dipertimbangkan dalam produksi barang terutama produk pangan dan minuman karena GMP dan HACCP berperan dalam keamanan pangan dimana GMP merupakan pedoman dalam memproduksi produk pangan dan minuman yang aman dan berkualitas sedangkan HACCP merupakan langkah-langkah dalam menciptakan suatu produk pangan dan minuman yang aman dan berkualitas. (ndk tau lagi menurut jwbn pribadi).


ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...