Saturday, January 16, 2016

ANALISIS LOKASI DALAM PERENCANAAN INDUSTRI




LAPORAN PRAKTIKUM
“ PERENCANAAN INDUSTRI ”




MANA               : FRIDA MASLIKHAH
NIM                   : 101710101064
SIFT                   : SELASA (15.00-17.00 WIB)
ACARA             : 3. ANALISIS LOKASI
ASISTEN          : POPPY NAZMI C.
  RIZKY FATMAWATI

 



LABORATORIUM MANAJEMEN AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2012



BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Lokasi menjadi bagian paling fundamental dalam perencanaan wilayah dan kota (perencanaan). Seperti banyak dibahas di berbagai teori, perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan publik dalam kerangka ruang wilayah dan kota. Sebagaimana halnya dalam proses pengambilan keputusan pada umumnya, perencanaan juga selalu berhadapan dengan kelangkaan (scarcity) dalam sumber daya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak setiap tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan mempunyai sumberdaya pendukung sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam hal ini aspek lokasi dan ruang menjadi salah satu faktor penting karena
keberadaannya yang tidak tak terbatas. Dengan dasar itu pengenalan terhadap karakteristik lokasi dan ruang menjadi penting yang pada akhirnya akan menghasilkan keputusan yang optimal.

1.2  Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui fungsi dari analisis lokasi yang dapat diterapkan pada industri untuk menentukan lokasi mana yang sesuai dan menguntungkan.




BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Ibrahim, 1998).
Dalam suatu analisis lokasi terdapat beberapa fungsi yang dapat di aplikasikan dalam dunia industri ataupun dunia usaha yang tentunya sangat berpengaruh terhadap kelancaran suatu usaha yang di jalankan. Fungsi-fungsi yang dimaksud, yaitu :
·         Membantu perkembangan serta sangat menentukan besar kecilnya biaya pengeluaran dan pemasukan membantu perkembangan serta sangat menentukan besar kecilnya ongkos.
·         Memberikan kemudahan bagi produsen dan konsumen apabila lokasi usaha atau perusahaan strategis dan mudah dijangkau sahingga dapat mempertahankan konsumennya.
·         Memperoleh kemudahan dalam hal jangkauan lokasi usaha dengan lokasi penjualan bahan baku.
·         Lokasi yang lebih luas akan mempermudah ruang gerak manusia.
·         Adanya tenaga kerja di sekitar lokasi usaha akan meningkatkan SDM perusahaan.
(Djamin, 1984).
Metode transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama atau sejenis ke tempat tujuan secara optimal. Distribusi ini dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari beberapa tempat tujuan dapat dipenuhi dari beberapa tempat asal yang masing-masing dapat memiliki permintaan atau kapasitas yang berbeda (Husein, 1997).
Dengan menggunakan metode transportasi, dapat diperoleh suatu alokasi distribusi barang yang dapat meminimalkan total biaya transportasi. Selain untuk  mengatur distribusi pengiriman barang, metode transportasi juga dapat digunakan untuk masalah lain, seperti penjadwalan dalam proses produksi agar memperoleh total waktu proses pengerjaan yang terendah, penempatan persediaan agar mendapatkan total biaya persediaan terkecil, atau pembelanjaan modal agar mendapatkan hasil investasi yang terbesar. Dalam kaitannya dengan perencanaan fasilitas, metode transportasi dapat digunakan untuk memilih suatu lokasi yang dapat meminimalkan total biaya operasi (Nitisemito, 2004).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan penentuan lokasi adalah:  
1)      Ketersediaan tenaga kerja juga menjadi faktor penting dalam menentukan lokasi usaha, terutama bagi perusahaan manufaktur yang umumnya banyak membutuhkan banyak tenaga kerja dalam proses produksinya.
2)      Masyarakat merupakan faktor penting dalam penentuan lokasi usaha mengingat keberadaan perusahaan disamping dapat memberi manfaat tapi juga bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat, di sekitar usaha khusunya. Oleh karena itu penerimaan masyarakat akan keberadaan perusahaan menjadi sangat penting. Contohnya perusahaan yang mempekerjakan masyarakat sekitar biasanya tidak mengalami masalah, namun perusahaan yang tidak mengolah sampah atau limbah seringkalai ditolak keberadaannya oleh masyarakat sekitar. Pemerintah selama ini telah menentukan mana kawasan untuk pemukiman dan mana untuk industri. Dengan demikian perusahaan tidak dapat atau akan mengalami kesulitas bila memilih lokasi yang bukan untuk kawasan industri. Termasuk juga di sini masalah ijin mendirikan bangunan, ketinggian maksimal bangunan, pembauangan limbah, dan kebijakan pemerintah lainnya. Sarana pendukung ini tidak dapat diabaikan, karena hampir setiap aktivitas perusahaan membutuhkan listrik, air, dan alat komunikasi
3)      Ketersediaan lahan parkir yang memadai, pembuangan limbah, keamanan, fasilitas kesehatan kerja, merupakan faktor yang juga tidakkalah pentingnya di dalam penentuan lokasi usaha.
(Kusnendi,2003).




BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM









BAB 5. PEMBAHASAN

5.1 Analisis Lokasi
Perusahaan secara konstan dihadapkan dengan masalah penempatan fasilitas dan penjadwalan produk. Tujuan utama dari analisis lokasi adalah untuk menyediakan menejemen dengan kerangka kerja analitis untuk memilih diantara sejumlah sistem alternatif. Analisis lokasi adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk menentukan kapasitas optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan (Djamin, 1984).

5.2 Aplikasi Industri
Adapun aplikasi analisis lokasi dalam industri antara lain adalah sebagai berikut :
·         Membantu menentukan besar kecilnya biaya atau pengeluaran dan pemasukan.
·         Memberikan kemudahan bagi produsen dan konsumen apabila lokasi usaha atau perusahaan strategis dan mudah dijangkau sahingga dapat mempertahankan konsumen yang sudah ada dan juga diharapkan dapat menarik konsumen baru.
·         Memperoleh kemudahan dalam hal jangkauan lokasi usaha dengan lokasi penjualan bahan baku.
·         Adanya tenaga kerja di sekitar lokasi usaha akan meningkatkan SDM perusahaan sehingga para pengangguran yang ada disekitar perusahaan dapat memperoleh pekerjaan.
·         Membantu proses pendistribusian produk sehingga dapat menghemat biaya produksi.

5.3 Model Transportasi
Metode transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama atau sejenis ke tempat tujuan secara optimal. Distribusi ini dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari beberapa tempat tujuan dapat dipenuhi dari beberapa tempat asal yang masing-masing dapat memiliki permintaan atau kapasitas yang berbeda. Dengan menggunakan metode transportasi, dapat diperoleh suatu alokasi distribusi barang yang dapat meminimalkan total biaya transportasi (Nitisemito, 2004).
Selain untuk mengatur distribusi pengiriman barang, metode transportasi juga dapat digunakan untuk masalah lain, seperti penjadwalan dalam proses produksi agar memperoleh total waktu proses pengerjaan yang terendah, penempatan persediaan agar mendapatkan total biaya persediaan terkecil, atau pembelanjaan modal agar mendapatkan hasil investasi yang terbesar. Dalam kaitannya dengan perencanaan fasilitas, metode transportasi dapat digunakan untuk memilih suatu lokasi yang dapat meminimalkan total biaya operasi. Model transportasi ada 2, yakni :
·         NWC (North West Corner) Metode Pojok kiri atas
Model transportasi ini didasarkan pada pengalokasian waktu dengan cara mendahulukan nilai matriks yang ada di pojok kiri atas terus berjalan hingga menuju ke kanan bawah.
·         Shortest Path
Model transportasi ini didasarkan pada pengambilan jalur terpendek dari sekian banyak alternatif yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya produksi dengan meminimalkan biaya transportasi.
(Kusnendi, 2003).



BAB 6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :
1.      Analisis lokasi adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk menentukan kapasitas optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan.
2.      Tujuan utama dari analisis lokasi adalah untuk menyediakan menejemen dengan kerangka kerja analitis untuk memilih diantara sejumlah sistem alternatif.
3.      Aplikasi analisis lokasi dalam industri salah satunya antara lain adalah membantu proses pendistribusian produk sehingga dapat menghemat biaya produksi.
4.      Metode transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama atau sejenis ke tempat tujuan secara optimal.
5.      Model transportasi NWC didasarkan pada pengalokasian waktu dengan cara mendahulukan nilai matriks yang ada di pojok kiri atas terus berjalan hingga menuju ke kanan bawah.
6.      Model transportasi shortest path didasarkan pada pengambilan jalur terpendek dari sekian banyak alternatif yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya produksi dengan meminimalkan biaya transportasi.



6.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini adalah lebih memperhatikan lagi penjelasan dari asisten agar lebih memahami materi yang disampaikan.




DAFTAR PUSTAKA

Djamin, Zulkarnaen. 1984. Perencanaan dan Analisis Proyek. Jakarta: UI.
Ibrahim, H.M.Yacob. 1998. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.
Husein,Umar. 1997. Studi Kelayakan Bisnis . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kusnendi. 2003. Studi Kelayakan Proyek Bisnis. Bandung: JPE Universitas Pendidikan Indonesia.
Nitisemito, Alex S. & Umar Burhan. 2004. Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek . Jakarta: Bumi Aksara.





ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...