LAPORAN PRAKTIKUM
“ PERENCANAAN
INDUSTRI ”
MANA : FRIDA MASLIKHAH
NIM : 101710101064
SIFT : SELASA (15.00-17.00 WIB)
ACARA : 3. ANALISIS LOKASI
ASISTEN : POPPY NAZMI C.
RIZKY FATMAWATI
LABORATORIUM
MANAJEMEN AGROINDUSTRI
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
TAHUN 2012
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lokasi menjadi bagian paling
fundamental dalam perencanaan wilayah dan kota (perencanaan). Seperti banyak
dibahas di berbagai teori, perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan
publik dalam kerangka ruang wilayah dan kota. Sebagaimana halnya dalam proses
pengambilan keputusan pada umumnya, perencanaan juga selalu berhadapan dengan
kelangkaan (scarcity) dalam sumber daya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak setiap
tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan mempunyai sumberdaya pendukung
sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam hal ini aspek lokasi dan
ruang menjadi salah satu faktor penting karena
keberadaannya yang tidak tak terbatas. Dengan dasar itu
pengenalan terhadap karakteristik lokasi dan ruang menjadi penting yang pada
akhirnya akan menghasilkan keputusan yang optimal.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini
adalah untuk mengetahui fungsi dari analisis lokasi yang dapat diterapkan pada
industri untuk menentukan lokasi mana yang sesuai dan menguntungkan.
BAB 2. TINJAUAN
PUSTAKA
Teori lokasi adalah ilmu yang
menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang
menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta
hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam
usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Ibrahim,
1998).
Dalam suatu analisis lokasi
terdapat beberapa fungsi yang dapat di aplikasikan dalam dunia industri ataupun
dunia usaha yang tentunya sangat berpengaruh terhadap kelancaran suatu usaha
yang di jalankan. Fungsi-fungsi yang dimaksud, yaitu :
·
Membantu perkembangan serta
sangat menentukan besar kecilnya biaya pengeluaran dan pemasukan membantu
perkembangan serta sangat menentukan besar kecilnya ongkos.
·
Memberikan kemudahan bagi
produsen dan konsumen apabila lokasi usaha atau perusahaan strategis dan mudah
dijangkau sahingga dapat mempertahankan konsumennya.
·
Memperoleh kemudahan dalam hal
jangkauan lokasi usaha dengan lokasi penjualan bahan baku.
·
Lokasi yang lebih luas akan
mempermudah ruang gerak manusia.
·
Adanya tenaga kerja di sekitar
lokasi usaha akan meningkatkan SDM perusahaan.
(Djamin, 1984).
Metode transportasi adalah suatu
metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama atau sejenis ke tempat tujuan secara optimal.
Distribusi ini dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari beberapa
tempat tujuan dapat dipenuhi dari beberapa tempat asal yang masing-masing dapat
memiliki permintaan atau kapasitas yang berbeda (Husein,
1997).
Dengan menggunakan metode
transportasi, dapat diperoleh suatu alokasi distribusi barang yang dapat
meminimalkan total biaya transportasi. Selain untuk mengatur distribusi pengiriman barang, metode
transportasi juga dapat digunakan untuk masalah lain, seperti penjadwalan dalam
proses produksi agar memperoleh total waktu proses pengerjaan yang terendah,
penempatan persediaan agar mendapatkan total biaya persediaan terkecil, atau
pembelanjaan modal agar mendapatkan hasil investasi yang terbesar. Dalam
kaitannya dengan perencanaan fasilitas, metode transportasi dapat digunakan
untuk memilih suatu lokasi yang dapat meminimalkan total biaya operasi (Nitisemito,
2004).
Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan dan penentuan lokasi adalah:
1)
Ketersediaan tenaga
kerja juga menjadi faktor penting dalam menentukan lokasi usaha,
terutama bagi perusahaan manufaktur yang umumnya banyak membutuhkan banyak
tenaga kerja dalam proses produksinya.
2)
Masyarakat merupakan faktor
penting dalam penentuan lokasi usaha mengingat keberadaan perusahaan disamping
dapat memberi manfaat tapi juga bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat, di
sekitar usaha khusunya. Oleh karena itu penerimaan masyarakat akan keberadaan
perusahaan menjadi sangat penting. Contohnya perusahaan yang mempekerjakan masyarakat
sekitar biasanya tidak mengalami masalah, namun perusahaan yang tidak mengolah
sampah atau limbah seringkalai ditolak keberadaannya oleh masyarakat sekitar. Pemerintah
selama ini telah menentukan mana kawasan untuk pemukiman dan mana untuk industri.
Dengan demikian perusahaan tidak dapat atau akan mengalami kesulitas bila
memilih lokasi yang bukan untuk kawasan industri. Termasuk juga di sini masalah
ijin mendirikan bangunan, ketinggian maksimal bangunan, pembauangan limbah, dan
kebijakan pemerintah lainnya. Sarana pendukung ini tidak dapat diabaikan,
karena hampir setiap aktivitas perusahaan membutuhkan listrik, air, dan alat
komunikasi
3)
Ketersediaan lahan
parkir yang memadai, pembuangan limbah, keamanan, fasilitas
kesehatan kerja, merupakan faktor yang juga tidakkalah pentingnya di dalam
penentuan lokasi usaha.
(Kusnendi,2003).
BAB 3. METODOLOGI
PRAKTIKUM
BAB 5. PEMBAHASAN
5.1 Analisis Lokasi
Perusahaan secara konstan
dihadapkan dengan masalah penempatan fasilitas dan penjadwalan produk. Tujuan
utama dari analisis lokasi adalah untuk menyediakan menejemen dengan kerangka
kerja analitis untuk memilih diantara sejumlah sistem alternatif. Analisis
lokasi adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk menentukan kapasitas
optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan (Djamin, 1984).
5.2 Aplikasi Industri
Adapun aplikasi analisis lokasi dalam industri antara lain
adalah sebagai berikut :
·
Membantu menentukan besar
kecilnya biaya atau pengeluaran dan pemasukan.
·
Memberikan kemudahan bagi
produsen dan konsumen apabila lokasi usaha atau perusahaan strategis dan mudah
dijangkau sahingga dapat mempertahankan konsumen yang sudah ada dan juga
diharapkan dapat menarik konsumen baru.
·
Memperoleh kemudahan dalam hal
jangkauan lokasi usaha dengan lokasi penjualan bahan baku.
·
Adanya tenaga kerja di sekitar
lokasi usaha akan meningkatkan SDM perusahaan sehingga para pengangguran yang
ada disekitar perusahaan dapat memperoleh pekerjaan.
·
Membantu proses pendistribusian
produk sehingga dapat menghemat biaya produksi.
5.3 Model Transportasi
Metode transportasi adalah suatu
metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama atau sejenis ke tempat tujuan secara optimal.
Distribusi ini dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari beberapa
tempat tujuan dapat dipenuhi dari beberapa tempat asal yang masing-masing dapat
memiliki permintaan atau kapasitas yang berbeda. Dengan menggunakan metode
transportasi, dapat diperoleh suatu alokasi distribusi barang yang dapat
meminimalkan total biaya transportasi (Nitisemito,
2004).
Selain untuk mengatur distribusi
pengiriman barang, metode transportasi juga dapat digunakan untuk masalah lain,
seperti penjadwalan dalam proses produksi agar memperoleh total waktu proses
pengerjaan yang terendah, penempatan persediaan agar mendapatkan total biaya
persediaan terkecil, atau pembelanjaan modal agar mendapatkan hasil investasi
yang terbesar. Dalam kaitannya dengan perencanaan fasilitas, metode
transportasi dapat digunakan untuk memilih suatu lokasi yang dapat meminimalkan
total biaya operasi. Model transportasi ada 2, yakni :
·
NWC (North West Corner) Metode
Pojok kiri atas
Model transportasi ini didasarkan pada pengalokasian waktu
dengan cara mendahulukan nilai matriks yang ada di pojok kiri atas terus
berjalan hingga menuju ke kanan bawah.
·
Shortest Path
Model transportasi ini didasarkan pada pengambilan jalur
terpendek dari sekian banyak alternatif yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk
menekan biaya produksi dengan meminimalkan biaya transportasi.
(Kusnendi, 2003).
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :
1.
Analisis lokasi adalah suatu
metode analisis yang digunakan untuk menentukan kapasitas optimal atas dasar
permintaan pasar yang diperkirakan.
2.
Tujuan utama dari analisis lokasi
adalah untuk menyediakan menejemen dengan kerangka kerja analitis untuk memilih
diantara sejumlah sistem alternatif.
3.
Aplikasi analisis lokasi dalam
industri salah satunya antara lain adalah membantu proses pendistribusian
produk sehingga dapat menghemat biaya produksi.
4.
Metode transportasi adalah suatu
metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama atau sejenis ke tempat tujuan secara optimal.
5.
Model transportasi NWC didasarkan
pada pengalokasian waktu dengan cara mendahulukan nilai matriks yang ada di
pojok kiri atas terus berjalan hingga menuju ke kanan bawah.
6. Model transportasi shortest
path didasarkan pada pengambilan jalur terpendek dari sekian banyak alternatif
yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya produksi dengan meminimalkan
biaya transportasi.
6.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali
ini adalah lebih memperhatikan lagi penjelasan dari asisten agar lebih memahami
materi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Djamin, Zulkarnaen. 1984. Perencanaan dan Analisis Proyek. Jakarta: UI.
Ibrahim, H.M.Yacob. 1998. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.
Husein,Umar. 1997. Studi
Kelayakan Bisnis . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kusnendi. 2003. Studi
Kelayakan Proyek Bisnis. Bandung: JPE Universitas Pendidikan Indonesia.
Nitisemito, Alex S. & Umar Burhan. 2004. Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek
. Jakarta: Bumi Aksara.