LAPORAN PRAKTIKUM
“ PERENCANAAN
INDUSTRI ”
MANA : FRIDA MASLIKHAH
NIM : 101710101064
SIFT : SELASA (15.00-17.00 WIB)
ACARA : 2. PERENCANAAN KAPASITAS
ASISTEN : POPPY NAZMI C.
RIZKY FATMAWATI
LABORATORIUM
MANAJEMEN AGROINDUSTRI
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
TAHUN 2012
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia sering
dihadapkan pada berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Begitu pula
yang dialami oleh suatu perusahaan. Masalah yang dihadapi pun beragam mulai
dari tingkat kesulitan dan kompleksitasnya sangat rendah hingga tinggi. Untuk
mengantisipasi hal tersebut diperlukan adanya perencanaan yang matang sehingga
dapat memudahkan proses produksi. Suatu perencanaan yang matang akan akan
sangat membantu dalam proses-proses produksi. Strategi proses dalam manajemen operasional disebut
juga sebagai strategi transformasi faktor inputs menjadi outputs. Strategi ini
dimaksudkan untuk dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan
keinginan konsumen yang
selalu berubah-ubah seiring
perkembangan jama. Untuk itu perlu dilakukannya suatu sistem transformasi yang
efektif dan efisien. Manajer operasional bertugas menyusun strategi proses
untuk dapat mencapai sasaran operasional
dan perusahaan.
Perencanaan Kapasitas adalah
proses untuk menentukan kapasitas produksi yang diperlukan sebuah perusahaan
untuk memenuhi permintaan yang terus berubah. Istilah “kapasitas” adalah jumlah
maksimum pekerjaan yang perusahaan mampu untuk menyelesaikannya dalam waktu
yang ditentukan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari
metode-metode dalam perencanaan kapasitas.
BAB 2. TINJAUAN
PUSTAKA
Kapasitas adalah kemampuan
pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasa
dinyatakan dalam bentuk keluaran atau output persatuan waktu (Buffa,1994).
Perencanaan kapasitas produksi
adalah jumlah maksimum output yang dapat
diproduksi dalam satuan waktu tertentu. Kapasitas produksi dikaitkan dengan
kapasitas sumber daya yang dimiliki seperti :
·
Kapasitas tenaga kerja
·
Kapasitas mesin
·
Kapasitas bahan baku
·
Kapasitas modal
(Amrine, 1986)
Perencanaan kapasitas
diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan jangka waktu berlakunya suatu
perencanaan kapasitas yakni sebagai berikut:
1. Perencanaan Kapasitas Jangka
Pendek
Digunakan untuk menangani secara
ekonomis hal-hal yang bersifat mendadak
di masa yang akan datang. Umumnya perusahaan
tidak beroperasi secara penuh 24
jam dan 7 hari/minggu. Pada umumnya untuk usaha berskala kecil yang
berproduksi berdasarkan pesanan.
2. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Dalam
perencanaan kapasitas jangka
panjang segala kemungkinan
yang terjadi sudah
dapat diperkirakan sebelumnya secara matang. Ada 2 strategi yang dapat
ditempuh perusahaan yakni:
a. Strategi Melihat
dan Menunggu (Wait and See Strategy)
Strategi melihat
dan menunggu (wait and see strategy)
adalah strategi hati-hati karena kapasitas produksi akan dinaikkan apabila
permintaan konsumen sudah naik.
b. Strategi
Ekspansionis
Strategi
ekspansionis adalah strategi melebihi produksi / di atas permintaan, sehingga
diharapkan tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang menyebabkan peluang
masuknya pesaing lain & menjamin pelayanan terbaik dengan tersedianya
produk di pasaran.
(Handoko, 2000).
Pohon keputusan adalah suatu
sistem yang dikembangkan untuk membantu mencari dan membuat keputusan untuk
masalah-masalah yang ada dan dengan memperhitungkan berbagai macam faktor yang
ada di dalam lingkup masalah tersebut
(Purnomo, 1999).
Dengan pohon keputusan, manusia
dapat dengan mudah melihat mengidentifikasi dan melihat hubungan antara
faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah dan dapat mencari penyelesaian
terbaik dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu
ada juga beberapa cara untuk menentukan keputusan yang diambil (Wirawan, 2005).
BAB 3. METODOLOGI
PRAKTIKUM
BAB 5. PEMBAHASAN
5.1 Perencanaan Kapasitas
Capacity planning (perencanaan
kapasitas) adalah unsur yang esensial dalam praktek manajemen modern. Tujuan
utama dari perencanaan kapasitas adalah menyediakan manajemen dengan kerangka
kerja analitis untuk merancang sebuah strategi kapasitas yang efektif. Secara
khusus, proses ini meliputi perkiraan kebutuhan kapasitas yang akan datang dan
membandingkan perkiraan tersebut dengan kemampuan saat ini (Djamin, 1984).
5.2 Metode Analisis
Keputusan
Metode analisis keputusa terdiri dari dua opsi perencanaan kapasitas,
yakni sebagai berikut:
1.
Pohon Keputusan (Decision Trees)
menyediakan sebuah pendekatan
yang tepat dan sistematik untuk menganalisis masalah keputusan yang melibatkan
sebuah barisan alternatif dengan diselingi sebuah deretan kejadian acak. Pohon
keputusan terdiri dari : nodes (simpul) dan arcs (busur).
Ada tiga tipe nodes yakni :
•
decision (keputusan)
•
chance (kemungkinan)
•
terminal
(Purnomo, 1999).
Arcs digunakan untuk
menghubungkan nodes. Sebuah aplikasi perencanaan kapasitas yang khas yang
menggunakan pohon keputusan akan melibatkan pemeriksaan beberapa alternatif
perluasan kapasitas yang berbeda dimana permintaan yang akan datang
dikarakteristikkan oleh sebuah distribusi probabilitas.
Pohon tersebut juga memperlihatkan factor-faktor kemungkinan
yang akan mempengaruhi alternatif-alternatif keputusan tersebut, disertai
dengan estimasi hasil akhir yang akan didapat bila kita mengambil alternatif
keputusan tersebut. Pohon keputusan juga dapat digunakan untuk memperhitungkan
analisa resiko dan tingkat utilitas yang ada pada suatu alternatif pengambilan keputusan.
Selain itu, pohon keputusan juga dapat memperhitungkan nilai dari informasi
tambahan yang mungkin akan kita pergunakan dalam mengambil salah satu dari
alternatif keputusan yang ada di dalam pohon keputusan tersebut (Purnomo, 1999).
2.
Analisa Bayesian
Analisa bayesian adalah metode
yang digunakan untuk menghitung peluang marginal dan yang direvisi dari data
peluang sebelumnya dan kondisional. Analisa bayesian digunakan dalam keputusan
kapasitas dimana informasi survey tentang keadaan mendatang dari ekonomi bisa
dibeli (Purnomo, 1999).
3.
Analisis Break Even
(Break Even Analysis)
Menentukan volume produksi atau
pelayanan dimana total biaya sama dengan total pendapatan yaitu break even
point (titik impas). Model ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tingkat
produksi atau pelayanan optimal dari sejumlah alternatif berdasarkan pertimbangan
penghasilan, biaya tetap, dan biaya variabel. Analisis mengasumsikan bahwa
fungsi biaya adalah linier. Komponen keuntungan dapat juga dimasukkan dalam
penaksiran (Purnomo, 1999).
5.3 Aplikasi Dalam Industri
Aplikasi perencanaan
kapasitas dalam industri antara lain sebagai berikut :
•
Untuk menentukan jumlah produk
yang akan diproduksi dengan menggunakan analisa pada tahun-tahun sebelumnya
agar permintaan pasar dapat terpenuhi.
•
Untuk menentukan produk apa yang
akan diproduksi dengan membaca permintaan pasar, produk apa yang sedang
digandrungi saat itu sehingga adanya upaya tersebut dapat membuat produk yang
akan kita produksi laku.
•
Untuk menentukan harga jual
produk dengan analisa-analisa yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan harga
dimana produk itu dapat laku terjual dan dapat diterima oleh pasar serta
membuat perputaran produksi dengan cepat, sehingga dampak pada keuntungan pun
akan semakin tinggi.
•
Untuk menganalisis suatu
keputusan apakah dengan produksi sekian akan didapatkan minimal pada nilai
titik impas dimana total pendapatan sama dengan total biaya yang dikeluarkan.
•
Untuk memtuskan bisnis atau usaha
apa diantara beberapa pilihan usaha yang paling optimal dimana dari usaha
tersebut akan didapatkan keuntungan yang paling optimal.
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :
1.
Perencanaan kapasitas adalah
suatu proses menyediakan manajemen dengan kerangka kerja analitis untuk
merancang sebuah strategi kapasitas yang efektif.
2.
Pohon keputusan adalah analisis
yang berdasarkan pada beberapa alternatif perluasan kapasitas yang berbeda
dimana permintaan yang akan datang dikarakteristikkan oleh sebuah distribusi
probabilitas.
3.
Analisa bayesian adalah metode
yang digunakan untuk menghitung peluang marginal dan yang direvisi dari data
peluang sebelumnya dan kondisional.
4.
Analisis Break Even untuk mengidentifikasi tingkat
produksi atau pelayanan optimal dari sejumlah alternatif berdasarkan
pertimbangan penghasilan, biaya tetap, dan biaya variabel dengan asumsi bahwa
fungsi biaya adalah linier.
5.
Aplikasi perencanaan kapasitas
dalam industri salah satunya antara lain adalah Untuk menentukan jumlah produk
yang akan diproduksi dengan menggunakan analisa pada tahun-tahun sebelumnya
agar permintaan pasar dapat terpenuhi.
6.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali
ini adalah lebih memperhatikan lagi penjelasan dari asisten agar lebih memahami
materi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Amrine, Harorld T , John A. Ritchey dan Oliver S.Hulley.
1986. Manajemen dan Organisasi Produksi.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Anonim. 2012. Petunjuk Praktikum Perencanaan Industri.
Jember : Laboratorium Manajemen Sistem Industri Pertanian Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Jember
Buffa, Elwood S.
1996. Manajemen Operasi dan produksi
Modern. Jakarta: Binarupa Aksara
Purnomo, H. 1999. Analisis
Keputusan. Jakarta : UI Press
Handoko. I. Hani.
2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan
Operasi Edisi I. Yoyakarta: BPFE Yogyakarta
Wirawan, Hartanto. 2005. Modul Mata Kuliah Keputusan. Bandung: Teknik Industri UMB.