LAPORAN PRAKTIKUM
“ PERENCANAAN INDUSTRI ”
MANA : FRIDA MASLIKHAH
NIM : 101710101064
SIFT : SELASA (15.00-17.00 WIB)
ACARA : 5. PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PROYEK
ASISTEN : POPPY NAZMI C.
RIZKY FATMAWATI
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
TAHUN 2012
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Semakin bayaknya bermunculan
perusahaan saat ini baik di bidang barang maupun manufaktur. Perenvanaan
industripun harus benar – banar di gunakan. dengan tujuan agar diperoleh biaya
yang paling minimum sehingga keuntungan yang akan didapatkan bisa semaksimal
mungkin.
Untuk mendukung adanya hal
tersebut perlu di adakanya perencanaan dan pengawasan suatu proyek. Dengan
tujuan dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan itu sendiri. Di mana tujuan
didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya
sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Perencanaan dalam sebuah
proyek sangat penting dibutuhkan. Pada fase ini merupakan simulasi dari sebuah
proyek, dengan penggambaran kegiatan memenuhi kendala yang ada. Diharapkan
perencanaan dapat mengkooordinasi dan komunikasi. Perencanaan
dan pengawasan suatu proyek dilaksanakan setiap unit usaha dalam rangka
perusahaan untuk menyesuikan tujuan perusahaan untuk memperoleh apa yang memang
ditargetkan oleh perusahaan dalam waktu yang cukup lama atau dalam tempo yang
singkat.
Untuk itu, dalam praktikum
perencanaan industry kali ini dipelajari tentang bagaimana mekanisme
perencanaan dan pengawasan proyek dapat berjalan secara optimal sehingga proses
produksi dapat berjalan lancer dan keuntungan maksimal.
1.2
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan
pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui maksud dari
perencanaan dan pengawasa proyek.
2.
Mahasiswa
mampu menerapkan analisis perencanaan dan pengawasan proyek berdasarkan hasil
aplikasi software dan mampu menginterpretasikan hasil analisa dengan sebuah
keputusan.
BAB 2. TINJAUAN
PUSTAKA
Suatu
proyek yang dapat diselesaikan tepat waktu atau lebih cepat dari waktunya, akan
memberikan lebih banyak keuntungan bagi perusahaan
melalui penghematan sumber daya seperti upah, biaya
- biaya, dan waktu. Untuk itu diperlukan perencanaan dan pengawasan
proyek
(Buffa,
1996).
Perencanaan berperan dalam merinci setiap kegiatan proyek
serta mengestimasikan biaya, sedangkan pengawasan berperan dalam mengontrol setiap proses,
waktu, serta biaya
berjalan sesuai dengan
rencana. Sehingga dalam perencanaa hendaknya ditentukan
barang apa yang dihasilkan, dimana barang itu dihasilkan, dan bagaimana barang
itu dihasilkan (Manullang, 1982).
Penjadwalan yang efektif merupakan bahan
esensial bagi perencanaan dan pengawasan proyek yang efisien. Proses ini merupakan suatu kegiatan
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber
daya tertentu, dan dimaksudkan untuk menggunakan produk atau deliverable yang
kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Penyelesaian
mendasar terdiri atas:
- Jalan kritis (critical path)
- Waktu penyelesain proyek yang diharapkan (expected project completion time).
- Waktu mulai dan selesai yang paling awal dan paling akhti (earliet and latest start and finish times).
- Waktu jeda untuk masing-masing kegiatan (salck time for wach activity)
(Manullang. 1982)
Perencanaan dan
pengawasan proyek yang efisiensi dapat dilakukan dengan melakukan penjadwalan
yang efektif dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Cara mengawasi pelaksanaan
proyek yaitu proyek diserahkan sepenuhnya pada orang yang melaksanakan proyek
tersebut. Tetapi cara ini sebagai
persyaratan seperti pimpinan proyek harus dapat mengenali penyimpangan sedini
mungkin dan melaporkannya pada yang berkepentingan serta dapat mengambil
tindakan penyelamatan secara mandiri (Syamsuddin, 1992).
Hambatan-hambatan dalam pembuatan rencana –rencana yang
efektif antara lain:
- Kurangnya pengetahuan dalam berorganisasi.
- Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan.
- Ketidakmampuan terhadap peramalan efektif.
- Kesulitan dari biaya.
- Takut gagal.
- Pengunaan dari SDM.
Menurut (Schroeder, 1997)ada perbedaan mendasar antara kegiatan proyek dengan
kegiatan operasional yaitu: Kegiatan Operasional yaitu kegiatan operasi didasarkan pada konsep yang
mendayagunakan sistem yang telah ada, dapat berbentuk pabrik , gedung, atau
fasilitas lain secara terus-menerus dan berulang-ulang. Kegiatan Proyek yaitu
bermaksud mewujudkan atau membangun sistem yang belum ada contoh dari suatu
kegiataan operasional yaitu memproduksi semen di pabrik atau merakit mobil di
bengkel.
Demi keberhasilan pengawasan proyek, perlu disebarkan rencana
termasuk didalamnya perincian kerja,
diagram alir beserta unsur-unsurnya serta estimulasi biaya untuk setiap kegiatan
pelaksanaan proyek. Apabila terjadi penyimpangan dari ketiga aspek ini, maka
perlu tindakan korektif. Tanpa perencanaan seperti ini maka pengawasan mustahil
dilaksanakan. Sementara orang atau lembaga menggunakan teknik-teknik pengawasan
sederhana, misalnya bila suatu target belum tercapai, maka tidak dikeluarkan dana berikutnya. Atau bila
dimasukkan laporan akutansi penggunaan dana tidak akan diberikan dana sisa yang
sebenarnya hak pelaksana proyek (Soeharto, 2002).
Hal ini untuk melihat
apakah pemimpin proyek benar-benar mampu menyerap dana yang disediakan bagi
kegiatan-kegiatan proyek ataukah hanya mempertanggungjawabkan
pengeluaran-pengeluaran fiktif. Pengawasan semacam ini membutuhkan prosedur
pengawasan kompleks hitam di atas putih. Cara yang lain adalah pengawasan
diserahkan seluruhnya pada orang yang melaksanakan proyek tersebut. Kegiatan
dalm pengawasan itu di antaranya adalah peninjauan kembali kegiatan, laporan
biaya, dan pengendalian perubahan (Syamsuddin, 1992).
Pengertian
PERT adalah Untuk membagi keseluruhan proyek ke dalam kejadian dan aktivitas.
Suatu kejadian menandai mulainya atau selesainya tugas atau aktivitas tertentu.
Suatu aktivitas di sisi lain adalah suatu tugas atau subproyek yang terjadi
antara dua kejadian (Heizer, 2005).
BAB 3. METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Skema Kerja
BAB 4. HASIL
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
-
BAB 5. PEMBAHASAN
Hal
yang paling diperhatikan dalam pengawasan dan pengontrolan proyek adalah
penjadwalan yang efektif dari kegiatan yang sedang dilakukan. Jika dilihat dari
pengertiannya perencanaan merupakan sebuah konsep awal yang disusun secara matang
dengan mempertimbangkan segala macam kemungkinan yang dapat terjadi serta
memberikan gambaran dari solusi jika kemunkinan tersebut terjadi (Buffa,
1996).
Perencanaan
dalam sebuah bisnis merupakan pedoman bagi perusahaan jika terjadi
penyimpangan. Sedangkan pengawasan adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
memastikan apakah aktivitas yang aktual sesuai dengan yang direncanakan dalam
perencanaan aktivitas organisasi.
Perencanaan
dan pengawasan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya
saling berhubungan. Selain itu, adanya proses pengawasan yang efektif dapat
memberikan manfaat yang sangat besar bagi perusahaan karena pengawasan yang
efektif mampu untuk mendeteksi penyimpangan dari perencaan awal sehingga
tindakan korektif dari penyimpangan tersebut dapat segera diakukan untuk
menghindari kerugian bagi perusahaan.
Sehingga
adanya perencanaan dan pengawasan proyek dapat memberikan manfaat sebagai
pedoman bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya dan memberikan kontrol yang
efektif dari kegiatan yang sedang berlangsung dan mampu memberikan tindakan
korektif yang tepat jika terjadi penyimpangan pada proyek tersebut (Syamsuddin, 1992).
Ada beberapa metode yang
digunakan dalam perencanaan dan pengawasan proyek, yaitu :
- Estimasi satu waktu
Merupakan
perencanaan dan pengawasan proyek yang hanya dititik beratkan dalam suatu
parameter, biasanya waktu atau uang. Mana yang lebih baik dan menguntungkan dan
bagaimana proyek tersebut bisa berjalan dengan lancar.
- Estimasi tiga waktu.
Merupakan
metode perencanaan dan pengawasan proyek
yang ditekankan dalam tiga hal ini , yaitu optimistis, modal, dan pesimistis.
- Tabrakan
Merupakan
metode perencanaan dan pengawasan yang dititik beratkan pada beberapa hal yaitu
waktu normal, biaya normal, waktu tabrakan dan biaya tabrakan. Dilakukan dalam
perusahaan apabila dilakukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dalam waktu
kurang dari waktu normal atau tergesa-gesa dengan biaya yang lebih besar
Penyelesaian
mendasar yang digunakan untuk menyelesaikan ketiga metode diatas adalah.
1. Critical
Path
Critical
path atau jalan kritis adalah perhitungan waktu terlama dengan biaya yang
paling banyak. Jalur
kritis adalah serangkaian aktifitas yang saling berurutan dari awal hingga
akhir proyek yang jika salah satu atau lebih aktifitasnya terlambat, akan
menyebabkan keterlambatan proyek secara langsung. Dengan teridentifikasinya
Jalur Kritis, maka kita bisa memonitor pekerjaan yang paling kritis yang paling
berpengaruh pada jadwal proyek. Dengan jalur kritis pula kita bisa identifikasi
aktifitas mana yang sebaiknya dipercepat pada program Fast Track. Dengan jalur
kritis pula kita bisa menyusun Corrective Action dengan efek yang palin
berpengaruh.
2. Waktu
penyeleseian proyek yang diharapkan (Expected Project
Completion Time)
Expected Project
Completion Time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek yang
diharapkan.
Merupakan waktu yang harus dicapai dalam
suatu penyeleseian proyek. Waktu tersebut sebagai suatu yang harus dicapai
untuk analisa estimasi terseleseikannya proyek/task.
3.
Waktu mulai dan selesei yang
paling awal dan akhir (Earliest and Latest Start and Finish
Time)
Earliest and Latest Start and Finish
Time adalah waktu yang diperlukan untuk memulai dan menyelesaikan proyek
dihitung mulai yang paling awal sampai dengan yang paling akhir.
Hal ini dapat dipertimbangkan
untuk menghindari crashing time. Crashing time dapat menyebabkan terhambatnya
waktu yang seharusnya dapat maksimal dilakukan suatu pekerjaan.
4. Slack
time for Each Activity
Merupakan waktu yang
diperlukan untuk jeda atau istirahat dari masing-masing kegiatan proyek yang
dilakukan. Perbedaan antara panjang waktu
untuk menyelesaikan suatu proyek dan sejumlah waktu total yang digunakan untuk
menyeleseikan proyek.
(Heizer, 2005)
Perencanaan dan pengawasan
proyek yang efisiensi dapat dilakukan dengan melakukan penjadwalan yang efektif
dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Cara mengawasi pelaksanaan proyek yaitu
diserahkan sepenuhnya pada orang yang melaksanakan proyek tersebut. Tetapi cara
ini berbagai persyaratan seperti pimpinan proyek harus dapat mengenali
penyimpangan sedini mungkin dan melaporkannya pada yang berkepentingan serta
dapat mengambil tindakan penyelamatan secara mandiri.
Pengendalian suatu proyek yang besar, seperti halnya
mengendalikan suatu sistem manajemen yang mencakup relokasi sumberdaya atau
anggaran harus dilakuakan dalam rangka meminimalkan biaya proyek dapat
dipenuhi. Suatu proyek dapat diselesaikan tepat waktu yang memberi keuntungan
bagi perusahaan melalui penghematan sumber daya seperti upah, tenaga kerja,
biaya sewa peralatan dan sebagainya. Sehubungan dengan itu, diperlukan dengan
teknik-teknik dalam manajemen proyek yang dapat membantu manajer untuk
mengendalikan proyek (Manullang. 1982).
Pada
praktikum kali ini tentang proses perencanaan dan pengawasan proyek kita akan
membahas berbagai hal diantaranya :
·
Optimistic
time adalah waktu paling cepat karena
tidak memperhitungkan kendala yang ada, sedangkan pessimistic time adalah waktu yang paling lama karena adanya
factor penghambat.
·
Earliest
activity start time adalah
waktu yang paling lama untuk memulai pekerjaan, untuk earliest activity finish time adalah waktu yang paling
lama untuk mengakhiri pekerjaan. sedangkan latest activity start time adalah
waktu yang paling cepat untuk memulai pekerjaan, untuk latest activity finish
time adalah waktu yang paling cepat untuk mengakhiri pekerjaan.
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum
kali ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
dan pengawasan proyek adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk mengembangkan,
merencanakan serta mengarahkan tujuan dari suatu kegiatan yang berlangsung
dalam jangka waktu terbatas dan biaya yang sudah ditentukan.
2. Tujuannya
adalah agar suatu perusahaan dapat berjalan atau berproduksi dengan baik.
3. Jalur kritis
adalah jalur yang harus dilalui. Dapat menentukan jadwal proyek, yang mana perlu menghitung dua waktu awal dan
akhir untuk masing-masing kegiatan.
4. Manfaatnya
adalah sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya dan memberikan
kontrol yang efektif dari kegiatan yang sedang berlangsung dan mampu memberikan
tindakan korektif yang tepat jika terjadi penyimpangan pada proyek tersebut.
5.
Perencanaan dan
pengawasan proyek dapat ditentukan dengan menggunakan 3 metode, yaitu estimasi
satu waktu, estimasi tiga waktu, dan tabrakan.
6.2 Saran
-
DAFTAR PUSTAKA
Buffa, Elwood S. 1996.
Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta :
Binapura Aksara.
Heizer J., & Render, Barry. 2005. Manajemen
Operasi, Terjemahan, Edisi ketujuh. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Manullang. 1982. Pengantar Ekonomi Perusahaan.
Yogyakarta: Liberty
Schroeder. 1997. Manajemen
Operasi. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Soeharto, Iman. 2002. Studi Kelayakan Proyek
Industri. Jakarta: Penerbit Erlangga
Syamsuddin,M.A.1992. Manajemen Keungan Perusahaan. Jakarta :
Rajawali Press