Aspek manajemen
dalam GMP yang dilakukan pada industri pengolahan pangan memiliki fungsi sebagai berikut :
1.
Meningkatkan produktivitas dan
efisiensi kerja
Peningkatan
produktivitas dan efisiensi kerja pada masing-masing departemen yang ada pada
proses pengolahan dapat dilakukan dengan pedoman pengolahan yang baik dan
sesuai dengan yang telah ditetapkan sehingga dapat meminimalkan kesalahan pada
proses pengolahan dan tidak perlu lagi diadakan kerja ekstra untuk mengevaluasi
kesalahan yang mungkin terjadi.
2.
Meningkatkan kualitas pekerja dan
staf
Kesuksesan penerapan
GMP pada industri pengolahan pangan akan secara tidak langsung dapat
meningkatkan kualitas pekerja dan seluruh jajaran staf yang ada pada industri
karena keberhasilan suatu penerapan GMP tidak dapat terjadi tanpa adanya
komitmen seluruh pekerja dan seluruh jajaran staf industri. Keberhasilan
penerapan GMP mengindikasikan bahwa pekerja dan seluruh jajaran staf memiliki
kompetensi dan kualitas kerja yang baik.
3.
Sebagai media pengambilan
keputusan yang faktual
Pengambilan
keputusan disini dapat berupa bagaimana memproduksi makanan yang baik dapat
dilakukan dengan mempergunakan GMP sebagai pedoman. Makanan yang baik tersebut
harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan sehingga
memiliki mutu sesuai tuntutan konsumen.
4.
Menjamin sistem perbaikan yang
berkesinambungan
Dengan aspek
manajemen pada GMP yang sesuai standar dapat menjamin sistem perbaikan mutu
produk secara berkesinambungan karena mutu produk harus selalu mengalami
peningkatan seiring dengan tuntutan konsumen. Karena apabila tuntutan konsumen
tidak dapat terpenuhi perusahaan akan mengalami kebangkrutan akibat peralihan
konsumen kepada produk lain yang memiliki kualitas yang jauh lebih baik.