Thursday, March 24, 2016

PENGAWASAN DALAM DASAR – DASAR MANAJEMEN

TUGAS DASAR – DASAR MANAJEMEN


NAMA KELOMPOK
SITI NURJANAH (101710101003)
ANIS SUHARIATI (101710101011)
FRIDA MASLIKHAH (101710101064)
RIKA TAFRIKHAH (101710101082)
KISWATUL MAULIDIAH (101710101091)
ALFIANA (101710101097)


JURUSAN TEHNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEHNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2011


BAB 1.PENDAHULUAN

            1.1 Latar Belakang
Pengawasan adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan menjamin bahwa tugas atau pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.Dalam hal ini pengawasan yang penting karena dapat menjadi tolak ukur dalam memberikan penilaian terhadap pekerjaan seseorang dalam sebuah Organisasi.Pengawasan dalam sebuah Organisasi sangat di butuhkan apabila Organisasi tersebut akan mencapai tujuan Organisasi.
Salah satu dari lima fungsi dasar manajemen adalah kontrol atau pengawasan yang membantu memastikan apakah aktifitas yang di lakukan pegawai administrasi sesuai dengan hasil yang diinginkan.Pengawasan adalah tanggung jawab pimpinan,tapi karena tidak mungkin pimpinan melakukan semuanya maka pengawasan di limpahkan pada unit pengawasan.
Beberapa pihak saat ini menganggap bahwa fungsi pengawasan itu tidak perlu di lupakan atau di salah artikan.Namun dalam Organisasi modern dan dalam perusahaan berstandar kompleks semakin disadari pentingnya fungsi kontrol itu yang sebenarnya bermaksud baik,yaitu sebagai fungsi manajemen untuk menjamin bahwa apa yang ditetapkan sebagai tujuan Organisasi dapat dicapai dengan mestinya.

1.2  Tujuan
1.      Mengetahui standart pengawasan yang baik
2.      Mengetahui bagaimana melaksanakan yang baik
3.      Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pengawasan standart awa

1.3 Rumusan Masalah
1.  Bagaimana standart pengawasan yang baik?
2.  Bagaimana melaksanakan pengawasan yang baik?
3. Apa saja factor yang mempengaruhi tercapainya pengawasan sesuai standart awal?
 


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengawasan adalah  segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak.Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai.Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.Bahkan melalui pengawasan tercipta suatu aktifitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan.Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauh mana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauh mana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut (Gibson, James, 2002 : 334).
Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen,dimana pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak dibawahnya.”Dalam ilmu manajemen,pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen.Dari segi material,pengawasan mengandung makna pula sebagai berikut:
“ pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit Organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan”.
Atau:
“ suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah di tentukan,dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil
Timbulnya hambatan ,sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya”.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.Tanpa adanya pengawasan dari pihak manajer/atasan maka perencanaan yang telah ditetapkan akan sulit diterapkan oleh bawahan dengan baik. Sehingga tujuan yang diharapkan oleh perusahaan akan sulit terwujud (Winardi,2000:585).
Tujuan dilaksanakan pengawasan adalah :
a. untuk menjadikan pelaksanaan dan hasil kegiatan sesuai dengan rencana dan tujuan.
b. Untuk memecahkan masalah
c. Untuk mengurangui resiko kegagalan suatu rencana
d. Untuk membuat perubahan – perubahan maupun perbaikan – perbaikan.
e. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan pelaksaannya
Syarat-syarat untuk menjalankan pengawasan yang baik, yakni :
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standard yang digunakan.
 5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7. Pengawasan harus ekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi (komaruddin,1994: 104)
 


BAB 3. PEMBAHASAN

v  Pengertian pengawasan
Menurut Winardi Pengawasan adalah “semua aktifitas yang dilaksanakan pleh pihak manajer dalam uapaya memastikan bahwa hasil actual sesuai dengan hasil yang direncanakan”(2000:585)
Sedangkan menurut Basu Swasta “Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan” (1996:216).
Lebih lanjut menurut Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana actual rencana,dan awal untuk melangkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana,yang berarti pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standart pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi,untuk membandingkan kinerja actual dengan standart yang telah ditentukan,untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut,serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesilpulan bahwa pengawasan merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan suatu
perencanaan. Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
            Adapun tujuan dari pengawasan yaitu:
                          I.            Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
                       II.            Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru.
                    III.            Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal (planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan.
                    IV.            Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan).
                       V.            Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. 
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan yaitu:
  1.       Pengawasan Intern dan Ekstern
  2.       Pengawasan Preventif dan Represif
  3.       Pengawasan Aktif dan Pasif
  4.       Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid).

A.    Pengawasan Intern dan Ekstern
a)      Pengawasan Intern, pengawasan yg dilakukan oleh orang dari badan/unit/instansi di dalam lingkungan unit tersebut. Dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control). Contoh , di dalam organisasi pasti ada ketua, disitulah ketua tersebut terjun langsung untuk mengawasi anggotanya,apakah sudah melakukan kegiatan/pekerjaan-pekerjaan yang sudah ditetapkan sudah dilakukan seefektif dan seefisien mungkin.
b)      Pengawasan Ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada diluar unit Organisasi yang diawasi.
B.     Pengawasan Preventif dan Represif
a)      Pengawasn Preventif lebih dimaksudkan sebagai,”pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan,sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan. Contoh, lazimnya pengawasn ini dilakukan dalam sebuah organisasi dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan palaksanaan keuangan,dimana keuanagan dalam organisasi harus bebar-benar di perhitungkan, agar tidak merugikan yang lainnya. Disisi lain,pengawasan ini juga dimaksudkan  agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagainamana yang dikehendaki.
b)      Pengawasan Represif “pengawasn yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan dilakukan.”pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir suatu kegiatan organisasasi, contoh, anggaran dalam organisasi,dimana, anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu,dilakukan pemeriksaan dan pengawasn untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan

C.     Pengawasan Aktif dan Pasif
                                                                     I.            Pengawasan Aktif (dekat)
a.       Merupakan jenis pengawasan yang dilaksanakan ditempat kegiatan yang bersangkutan. Contoh pengawasan yang telah dilakukan kemaren waktu praktikum yaitu acara outbond,disitu kita melakukan permainan yang berhubungan dengan planning,organizing.disititu  terdapat asisten yang mengawasi kita dalam permainan.disitulah pengawasn yang dilakukan ditempat kegiatan yang bersangkutan.
                                                                  II.            Pengawasan Pasif
b.      Melakukan penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggungjawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran, contoh, dalam organisasi pasti dimintai pertanggung jawaban atas pekerjaanya, (LPJ)”laporan pertanggung jawaban dalam organisasi”.pada waktu itulah kita dimintai laporan pertanggung jawaban dalam organisasi.
D.    Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
a)      Pengawasan  berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid) adalah pemeriksaan pengeluarkan apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluwarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.
b)      Pengawasan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin

Adapun langkah-langkah pengawasan:
Menentukan standart dan metode pengukuran kegiatan
                                 l                                                     
Megukur kegiatan yang dilakukan
                                                                                 l
Apakah kegiatan sesuai dengan standart
l             tidak sesuai
Melakukan tindakan koreksi

1.      Menetapkan  standart
Kegiatan pengawasan adalah mengukur atau menilai pelaksanaan atau hasil pekerjaan dari pada pejabat atau pekerja,untuk dapat melakukan pengukuran harus mempunyai alat ukur standart. Standart ini adalah mutlak diperlukan,yaitu mengukur atau menilai apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan sasaran-sasaran yang ditentukan(standart) atau tidak. Standart tersebut harus ditetapkan lebih dahulu sebelum para pekerja melaksanakn tugas-tugasnya.,dan para pekerja harus mengetahi benar ukuran yang dipergunakan untuk menilai pekerjaanya.
2.      Pengukuran kegiatan
Agar pengukuran dapat dilakukan secara tepat perlu diperhatiakn:
A.    Beberapa kali pelaksanaan seharusnya diukur(setiap jam,setiap hari,setiap bulan dan sebagainya.
B.     Dalam bentuk apa pengukuran akan dilakukan(laporan tertulis)
C.     Siapa yang terlibat pengukuran(manajer,anggota,dan sebagainya
3.      Membandingkan kegiatan dengan standart
Dimaksudkan untuk mengetahui ada/tidaknya penyimpangan-penyimpangan (deviasi). Penyimpangan-penyimpangan dianalisa untuk mengetahui mengapa standart tidak dapat dicapai dan mengidentifikasi penyebab terjadinya penyimpangan.
4.      Melakukan tindakan koreksi
Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi,maka tindakan ini harus diambil/dilakukan.
Tindakan koreksi mungkin berupa:
a.    Mengubah standart mula-mula(mungkin standart terlalu tinggi atau rendah)
b.    Mengubah pengukuran kegiatan(inspeksi terlalu sering/kurang,mungkin mengganti sistem pengukuran)
c.    Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan penyimpangan.
Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
Menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkain cara guna meningkatkan produktifitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan.



BAB 4. PENUTUP

1.1          Kesimpulan
a)      Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diterapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut
b)      Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
c)      Tujuan dari pengawasan sendiri yaitu mengetahui standart pengawasan yang baik, mengetahui bagaimana melaksanakan yang baik, mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pengawasan standart awal.

1.2     Saran
Terimakasih asisten sudah sangat sabar menuntun kita dalam praktikum  sampai acara sekarang.


 
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, James. 2002. Organisasi. Jakarta : Erlangga.
Winardi . 2000. Teori-Teori pengawasan. Jakarta: Erlangga
Komaruddin . 1994. Pemimpin dan prngawasan dalam Manajemen. Jakarta: PT Rineka Cipta
Siagian, Sondang. 1976. Tujuan-tujuan perencanaan. Jakarta: CV Haji Masagung
Stoner, James.AF, dkk.1996.Manajemen Jilid 1.Jakarta prenhallindo
Syafi’I, M.S, Imam.1994.Dasar – Dasar Manajemen.Jakarta:PT.Karya Grafika



ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...